Dulu, Desa Kedung Wedus Tegal terkenal sebagai sarangnya maling, lho.
Ada yang unik di Google Maps beberapa hari yang lalu. Sejumlah titik di wilayah Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, tiba-tiba ditandai dengan nama yang tak lazim. Nama yang dimaksud yaitu “Kampung Maling” hingga “Desa Penadah”. Namun, tak ada asap jika tak ada api. Kita sama-sama tahu apa yang melatarbelakangi penamaan tak lazim tersebut, yakni peristiwa pengeroyokan yang berujung pada kematian seorang penyedia jasa rental mobil asal Jakarta.
Melihat bagaimana Sukolilo Pati dicap sebagai kampungnya maling, saya tiba-tiba teringat dengan salah satu wilayah yang ada di Kabupaten Tegal. Kebetulan wilayah ini dekat dengan tempat tinggal saya. Namanya Desa Kedung Wedus. Desa ini juga dikenal warga sebagai sarangnya maling.
Sekilas tentang Desa Kedung Wedus Kabupaten Tegal
Desa Kedung Wedus masuk ke dalam wilayah Kecamatan Dukuhwaru, Kabupaten Tegal. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Kalisapu Kecamatan Slawi, sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Jatibarang, sebelah selatan dengan Kecamatan Lebaksiu dan sebelah utara dengan Kecamatan Adiwerna.
Meskipun masuk ke dalam wilayah Kecamatan Dukuhwaru, kalian tidak akan menemukan nama Desa Kedung Wedus sebagai nama desa yang ada di Kecamatan Dukuhwaru. Memang secara administratif, hanya ada 10 desa yang menjadi bagian dari Kecamatan Dukuhwaru. Kesepuluh desa tersebut adalah Blubuk, Bulakpacing, Dukuhwaru, Gumayun, Kabunan, Kalisoka, Pedagangan, Selapura, Sindang, serta Slarang Lor. Tak ada Kedung Wedus.
Hal itu terjadi karena Desa Kedung Wedus tidak memiliki tiga unsur desa yang terdiri atas wilayah, penduduk, dan pemerintahan sebagai satu kesatuan hidup. Walau begitu, bagi warga sekitar, keberadaan Desa Kedung Wedus Tegal ini cukup populer. Sayangnya, dia populer bukan karena keindahan atau prestasinya, melainkan karena perilaku warganya.
Baca halaman selanjutnya: Terkenal sebagai desa maling…