Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Desa Jangkar Bangkalan, Desa Paling Angker di Madura, Orang Meninggal di Desa Ini Pasti Gentayangan!

Abdur Rohman oleh Abdur Rohman
7 Maret 2024
A A
Desa Jangkar Bangkalan, Desa Paling Angker di Madura, Orang Meninggal di Desa Ini Pasti Gentayangan!

Desa Jangkar Bangkalan, Desa Paling Angker di Madura, Orang Meninggal di Desa Ini Pasti Gentayangan! (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Ketika berkunjung ke Bangkalan Madura, hanya satu yang paling ditakutkan oleh orang kebanyakan, yakni begal. Tapi hal ini berbeda ketika berkunjung ke Desa Jangkar, salah satu desa di Bangkalan Madura yang dikenal sangat angker. Selain begal, hantu juga membuat mereka berpikir dua kali ketika ingin berkunjung ke desa ini. Bahkan, rata-rata mereka lebih takut pada hantunya daripada begalnya.

Saking ngerinya, begal saja mikir dua kali mau beraksi di daerah ini.

Mitos yang disematkan pada desa tercinta saya ini cukup menyusahkan saya sebagai warganya. Ketika ada teman yang berkunjung ke rumah, saya selalu harus mengantar mereka keluar hingga batas desa yang jaraknya kira-kira 2 km. Padahal, jam masih menunjukkan pukul 7 malam.  Hal ini tetap saya lakukan meski teman saya sudah berkali-kali berkunjung ke rumah saya. Bukan karena takut nyasar, tapi takut ada yang gentayangan. Menyusahkan, bukan?

Awalnya, saya bertanya-tanya mengapa desa yang sangat agamis ini malah dikenal sangat angker, padahal kayanya tiap malam selalu ada pengajian. Namun, setelah saya coba telusuri, sepertinya memang cocok jika desa saya ini dikenal begitu angker. Bahkan jika dibilang paling angker se-Madura pun, saya nggak akan mendebatnya.

Banyak kuburan di luar nalar

Di Kecamatan Tanah Merah, Desa Jangkar adalah desa paling luas sekaligus penduduk paling banyak, maklum saja jika desa saya juga memiliki kuburan yang nggak kalah banyak. Tapi yang menarik untuk dibahas, kuburan-kuburan di desa ini bisa dibilang di luar nalar.

Pertama, Jeret Leber atau Kuburan Lebar (dalam bahasa Indonesia) yang memiliki area sangat luas. Jika dibandingkan dengan lapangan sepak bola Stadion Gelora Bangkalan Madura, maka Jeret Leber jauh lebih luas. Saking luasnya, ada 3 jalan setapak yang membagi kuburan tersebut menjadi 4 bagian. Saya sendiri tidak berani melewati area tersebut, area pemakaman yang tidak ditanami pohon sama sekali malah membuatnya semakin menakutkan. Bayangkan saja, kalian berjalan sejauh 100 meter lebih di tengah bentangan ratusan kuburan yang sepi. Saya sih lebih memilih putar balik.

Kuburan kedua ada Tanah Ihih. Saya kurang paham mengapa kuburan ini dinamakan Tanah Ihih. Tapi mitos yang ada di kuburan ini cukup ngeri. Kata orang-orang di desa saya, ketika ada 1 orang meninggal yang dikubur di tanah tersebut, maka ia akan mengajak 6 orang lain berturut-turut sebelum tahlil 7 harinya selesai. Makanya, kuburan yang luasnya hanya sekitar 900 meter ini kini sudah sangat padat, bahkan ketika warga menggali kubur sering kali malah mendapat tengkorak. Ini mungkin hal biasa jika terjadi di kota, sebab area pemakaman yang sedikit tidak sebanding dengan penduduk kota yang padat.

Orang meninggal pasti gentayangan di Desa Jangkar

Ini faktor paling mendukung mengapa Desa Jangkar Bangkalan sangat dikenal angker. Saya pun tidak memungkiri hal tersebut, sebab memang begitu faktanya. Umumnya rumor hantu gentayangan hanya disematkan pada orang yang kurang berkelakukan baik semasa hidupnya. Tapi di desa saya, setiap orang yang meninggal, miskin, kaya, berkelakuan baik, apalagi kurang baik, pasti rumor arwahnya yang gentayangan akan terdengar.

Baca Juga:

Alasan Belanja di Matahari Mall Tak Cocok bagi Warga Bangkalan Madura

Sederet Keanehan di Balik Bus Trans Bangkalan yang Telah Berhenti Beroperasi

Saya kira rumor ini hanya menjadi rahasia umum warga di desa saya, ternyata tidak. Banyak orang yang berasal dari luar Desa Jangkar Bangkalan mengatakan bahwa orang yang di kubur di sini pasti akan gentayangan. Artinya desa saya memang benar-benar semenakutkan itu. Ketika ditanya alasannya, mereka bilang tanah di desa saya berbeda. Apanya yang berbeda? Saya belum menemukan jawaban yang pasti.

Banyak rumah kosong

Nuansa senyap, sepi, dan sunyi di pedesaan sudah biasa, apalagi hanya karena area jalanan yang didominasi pesawahan atau pohon-pohon besar. Lain hal yang ada di Desa Jangkar Bangkalan. Selain yang saya sebutkan tadi, ada hal yang makin mendukung nuansa angker di desa saya, yaitu banyaknya rumah kosong, atau hanya dihuni oleh satu orang saja, itu pun mereka sudah cukup tua. Di samping rumah saya saja ada 5 rumah kosong, dan 3 rumah yang hanya dihuni 1 orang. Kenapa kok bisa kosong, sebab banyak dari mereka yang merantau mencari nafkah, sehingga rumah mereka hanya ramai ketika lebaran saja.

Nah, rumah yang tidak berpenghuni ini tentu terlihat tidak terawat, sehingga menambah nuansa angker ketika lewat di depannya. Tak jarang, banyak kejadian-kejadian aneh yang kerap dialami oleh warga desa saya, misalnya tiba-tiba ada yang memanggil tapi tidak ada orangnya, listriknya mati-hidup sendiri, dan lain sebagainya.

Jalur masuk Desa Jangkar yang sangat menguji nyali

Bagi saya, tidak ada jalur terbaik untuk masuk ke area desa ini. Salah satu jalur yang sering dipakai karena lebih dekat adalah melalui Desa Petrah. Jika melewati jalur ini, kita harus melewati area pesawahan sepanjang 1 kilometer, ditambah area paling angker juga berada di lokasi ini, yakni Sumur Arjo. Lokasinya berada di tengah-tengah tanjakan dan turunan yang cukup tinggi, di samping sumurnya pun ada sungai besar yang dikelilingi pohon bambu.

Lalu, apa yang sebenarnya bikin Sumur Arjo menakutkan? Dulu, ada perawan yang meninggal di dalam sumur ini dan baru dievakuasi setelah berminggu-minggu, sebab sumurnya sudah tidak dipakai. Cerita dari warga, ia diajak oleh makhluk halus.

Nah, kini banyak cerita dari orang-orang yang melewati area Sumur Arjo bahwa mereka sering melihat sesosok wanita bergaun putih. Atau jika tidak, kendaraan mereka akan tiba-tiba mati sendiri, tapi ketika keluar dari area tersebut malah hidup. Bikin merinding nggak tuh!

Tapi, meskipun banyak cerita mistis yang terjadi di desa Jangkar Bangkalan, menurut saya itu tergantung kepercayaan masing-masing. Saya sih cukup menganggap hal itu sebagai hal biasa, mungkin karena sudah bertahun-tahun tinggal di sini. Tapi tentu akan berbeda buat kalian yang punya mental ciki, dengar nama mantan aja sudah tantrum.

Yah, itulah uniknya Bangkalan Madura, tempatnya indah, cara menguji mental warganya pun lengkap: bisa uji nyali hantu, bisa uji nyali kemiskinan.

Penulis: Abdur Rohman
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Pengalaman Pertama Berkunjung ke Bangkalan Madura: Beneran Mengecewakan dan Bikin Saya Kapok

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 7 Maret 2024 oleh

Tags: angkerBangkalanDesa JangkarGentayanganmadura
Abdur Rohman

Abdur Rohman

Warga sipil Bangkalan yang phobia sama ketidakadilan.

ArtikelTerkait

Membantah Klaim Jembatan Suramadu sebagai Biang Kerok Berbagai Masalah di Surabaya Mojok.co

Membantah Klaim Jembatan Suramadu sebagai Biang Kerok Berbagai Masalah di Surabaya

16 Oktober 2024
Sisi Gelap Kuliah di Universitas Trunojoyo Madura, Kampus Murah yang Nggak Semua Orang Bisa Betah

Sisi Gelap Kuliah di Universitas Trunojoyo Madura, Kampus Murah yang Nggak Semua Orang Bisa Betah

18 Oktober 2025
probolinggo jawa timur bromo malang mojok

Probolinggo Itu Kota di Jawa Timur, dan Kami Bukan Orang Madura meski Pakai Logat Madura

19 Januari 2021
Jangankan Pendatang, Saya Warga Bangkalan Madura Aja Kapok Hidup di Sini Mojok.co

Jangankan Pendatang, Saya Warga Bangkalan Madura Aja Kapok Hidup di Kabupaten Tertinggal Ini

17 Januari 2024
Benarkah Orang Madura Tidak Bisa Kesurupan?

Benarkah Orang Madura Tidak Bisa Kesurupan?

12 November 2022
Di Madura, Lebih Mudah Menemukan Jalan Rusak Ketimbang Penjual Sate Madura terminal mojok.co

Ragam Cara Jajakan Dagangan ala Pedagang Madura

28 Desember 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.