Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Otomotif

Derita Tanpa Akhir yang Dirasakan Penumpang Bus Pantura Surabaya Semarang

Muhammad Faalih oleh Muhammad Faalih
22 Februari 2025
A A
Derita Tanpa Akhir Penumpang Bus Pantura Surabaya Semarang (Unsplash)

Derita Tanpa Akhir Penumpang Bus Pantura Surabaya Semarang (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Pagi itu jalanan masih lengang. Saya belum melihat ada pelajar sekolah menengah yang berseliweran mengejar jam masuk. Saya sendiri sudah sampai di perempatan Pasar Pentungan, menanti bus Pantura Surabaya Semarang yang katanya tiap 15 menit sekali pasti lewat. 

“Halah, omong kosong,” ucap hati saya. Pagi itu, saya sudah 45 menit menunggu bus tersebut. Rasanya kesal sekali dan inilah penderitaan pertama terkait “bus ajaib” ini.

Penderitaan naik bus Pantura Surabaya Semarang

Calon penumpang akan merasakan jam ngaret. Bus Pantura Surabaya Semarang ada saja yang tidak tepat waktu. Selebihnya adalah soal untung-untungan.

Kadang penumpang bisa mendapatkan bus yang bodinya masih mulus dan AC-nya nyala. Tidak jarang juga, penumpang dapat bus Pantura Surabaya Semarang dengan dinding-dinding berkarat, bangku miring sebelah, dan AC mati. Celakanya, tarif bus dengan dan tanpa AC itu sama saja.

Sudah bertahun-tahun saya merasakan keresahan ini. Gimana, ya. Sejauh pengalaman saya, terkait bus ini isinya antara tidak nyaman dan terpaksa. Jatuhnya jadi menderita sekali dan ini tidak hanya tentang bus saja. 

Jalan rusak yang jadi penderitaan tersendiri

Pengalaman sedih lain ketika naik bus Pantura Surabaya Semarang terjadi di jalanan. Jadi, kemacetan karena proyek tambal sulam jalur Pantura rasa-rasanya abadi. Mungkin, perbaikan di sana akan selesai ketika mau kiamat.

Begitu jalanan di Kudus selesai diperbaiki, giliran jalur Demak-Semarang ada saja yang perlu diperbaiki. Kadang-kadang becek, bahkan banjir. Alat-alat proyek seperti ekskavator, selender, dan mesin bobok penghancur jalan selalu saja menghadang di jalan. Tak jarang, bus Pantura Surabaya Semarang harus lewat Jepara demi menghindari kemacetan yang lebih parah. 

Begitu perbaikan di Demak selesai, entah Batangan, Juwana, Pati, menyusul mengerjakan aspal bahkan membangun jembatan. Rasanya bikin muak karena setiap tahun kok perbaikan jalan.

Baca Juga:

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Selain bikin tidak nyaman, bayangin aja kamu naik bus Pantura Surabaya Semarang tanpa AC. Hawa panasnya bisa bikin emosi. Sudah begitu, bus berhenti lama di Terminal Pati untuk menunggu penumpang. Rasanya waktu berjam-jam terbuang sia-sia. 

Derita di dalam bus Pantura Surabaya Semarang

Suatu ketika, saya pernah naik bus Pantura Surabaya Semarang kelas ekonomi tanpa AC. Dinding bus sudah reot dan berkarat. Sudah begitu bangkunya miring sebelah. Namun, saya heran, bus itu penuh penumpang. 

Setelah saya naik, bus tancap gas dan melaju sampai Kaliori. Kecepatannya semakin naik hingga menyalip kendaraan-kendaraan besar. Bus melaju begitu kencang terkadang mengambil bahu kanan jalan arah berlawanan. 

Betapa goncangnya seisi bus reot yang melewati jalanan berlubang dengan kecepatan tinggi, bagaikan kaleng yang dikocok. Beberapa penumpang agaknya merasa khawatir, bahkan ada yang berlari ke arah belakang ketika bus hampir saja menabrak ekor truk kontainer. 

Saya sendiri merasa tenang-tenang saja. Semakin kencang bus melaju, semakin sejuk udara yang mengalir, pun semakin cepat juga sampai tujuan. Namun sialnya, bus Pantura Surabaya Semarang ini masuk Terminal Pati. Oh, mau ambil penumpang, pikir saya.

Benar saja, sopirnya turun dan setelah 30 menit lebih tak juga kembali ke bus. Saya perhatikan ke arah perginya, ternyata sopir itu tidur di bangku warung. Ya ampun!

Bayangkan saja. Matahari mulai terik memancar di besi tua dengan mesin menyala. Panasnya bus Pantura Surabaya Semarang kayak neraka! 

Tambah lagi pengamen, pengemis, dan pedagang asongan tak kunjung habis masuk bus. Penumpang yang sudah resah mulai tak malu-malu untuk mengumpat.

Pilihan terbatas

Begitulah. Saya, seorang mahasiswa dengan ekonomi pas-pasan, yang kemana saja bersandar pada kendaraan umum. 

Saya berharap, kelak, mereka yang baik bus atau kendaraan pribadi di jalur Pantura, bisa merasakan jalanan yang waras. Sederhana saja. Perbaikan jalan ya jangan tiap tahun, lah. Seakan-akan jalanan itu “diperbaiki” bukan karena rusak, tapi memang nggak ada yang diperbaiki dengan benar.

Bagi kami dengan pilihan terbatas, yang bergantung kepada jalur Pantura dan bus-bus reot, jalan nggak rusak sudah jadi berkah tersendiri. Udah, itu saja. Nggak berlebihan, kan?

Penulis: Muhammad Faalih

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Sejarah Jalur Pantura, Ada Sejak Mataram Islam yang Tumbalkan Nyawa Ribuan Pribumi di Masa Belanda

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 22 Februari 2025 oleh

Tags: bus Panturabus Pantura Surabaya Semarangdemakjalur panturajeparapanturapatiSemarangSurabayaterminal pati
Muhammad Faalih

Muhammad Faalih

Alumni FIB Undip. Suka travelling ke kota-kota asing, mengamati hal-hal unik tentangnya.

ArtikelTerkait

pantura mojok.co

Starter Pack Saat Naik Bus Pantura biar Aman Sampai Tujuan

6 Juli 2020
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Jalan Raya Ambarawa-Magelang, Jalan Penghubung Demak-Jogja yang Diam-diam Mematikan. Kalau Siang Indah, tapi kalau Malam, Beda Cerita

Jalan Raya Ambarawa-Magelang, Jalan Penghubung Demak-Jogja yang Diam-diam Mematikan. Kalau Siang Indah, tapi kalau Malam, Beda Cerita

3 Juli 2024
4 Lumpia Semarang yang Bikin Kecewa Wisatawan, Jangan Dibeli

Lumpia Semarang Memang Overrated, tapi Tetap Pantas Jadi Kuliner Andalan Semarang!

20 Juli 2025
Semarang Layak Diperhitungkan Jadi Kota Tujuan Belajar, Tak Kalah dari Jogja tembalang, banyumanik

Semarang Itu Luas, tetapi yang Enak Ditinggali Cuma Banyumanik dan Tembalang, Lainnya Tidak!  

11 September 2025
5 Rekomendasi Hotel Terdekat dari Simpang Lima Semarang yang Pasti Nyaman

5 Rekomendasi Hotel Terdekat dari Simpang Lima Semarang yang Pasti Nyaman

4 April 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

Dosen Perlu Belajar dari Aktivis Kampus, Masa Sudah Jadi Dosen Public Speaking-nya Masih Jelek?

29 Desember 2025
Pantai Watukarung, Primadona Wisata Pacitan yang Aksesnya Bikin Wisatawan Nangis Mojok.co

Pantai Watukarung, Primadona Wisata Pacitan yang Aksesnya Bikin Wisatawan Nangis

29 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Putuk Lesung Pasuruan Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Malang

Putuk Lesung Pasuruan Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Malang

30 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.