Derita Saya Sebagai Laki-Laki yang Punya Suara Cempreng – Terminal Mojok
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Home Artikel

Derita Saya Sebagai Laki-Laki yang Punya Suara Cempreng

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
4 April 2020
0
A A
Derita Saya Sebagai Laki-Laki yang Punya Suara Cempreng
Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai seorang lelaki yang memasuki usia dewasa, ada satu hal yang bagi saya betul-betul mengganjal. Di usia yang hampir mendekati kepala tiga ini, suara saya masih terdengar cempreng seperti anak ABG yang belum akil balig. Soal ngebassnya suara saya, betul-betul kalah jauh dengan kebanyakan ABG sekarang yang suaranya sudah banyak yang “bulat”, ngebass, besar. pokoknya yang laki banget. Manly banget lah kalau kata anak Jaksel.

Serius, nggak enak rasanya jadi lelaki yang punya suara cempreng, tuh. Ada aja ledekannya. Mulai dari dibilang belum akil balig, suaranya mirip kayak chip munk, sampai dibilang nggak cocok jadi seorang Bapak. Pertanyaan saya: Memang sejak kapan syarat jadi orang tua itu suaranya harus ngebass, oy! Suka ngadi-ngadi emang orang zaman sekarang, tuh.

Punya suara cempreng dari kecil sampe sekarang tuh nggak enak tauk. Awal mula saya sadar bahwa sebagai lelaki suara saya terbilang cempreng adalah ketika SMP. Kala itu, saya pikir ini adalah hal yang wajar bagi saya, ditambah ada pemikiran “mungkin belum saatnya” atau ya belum akil balig aja gitu. Eh, nggak taunya malah keterusan sampai dengan saat ini.

Pengalaman pertama yang kurang menyenangkan bagi saya terjadi pada masa SMP, sewaktu menelpon perempuan yang saya taksir. Kala itu, hanya bermodalkan 500 perak, suatu kesenangan tersendiri bisa mendengarkan suara perempuan yang saya suka, selain di kelas. Namun, kesenangan itu langsung berubah ketika dia berkata, “Aku pikir cuma pas ngomong langsung aja suara kamu cempreng, ternyata pas ditelepon makin cempreng.” Sakit. Bukan hanya nancep di hati tapi juga memori, jadi perkataan tersebut masih saya ingat betul hingga sekarang.


Setelah lulus kuliah, saya sempat menjadi Customer Service yang juga melayani nasabah melalui telepon di salah satu bank ternama. Udah nggak terhitung berapa kali saya dipanggil Mbak atau Bu pada saat berbicara melalui telepon. Permohonan maaf pun rasanya sudah template bagi saya setelah para nasabah mengetahui nama lengkap saya. Seperti ucapan, “Eh, maaf Mas, suaranya mirip perempuan.” Akhirnya saya hanya bisa ngebatin, “Nggak apa-apa, sudah biasa, kok.”

Bukan hanya saat menelpon aja, saat berbicara menggunakan mic pun sama. Suara saya sama cemprengnya dan sulit diubah. Rasa-rasanya cempreng sudah menjadi bagian dari diri saya. Sudah kodrat dari sananya gitu. Makanya, selain memang suara saya fals, ditambah jenis suara yang terbilang cempreng, saya jadi nggak pede kalau nyanyi dan ikut karaokean bareng teman-teman yang lain. Paling cuma ikut ngeramein aja, diem di pojokan, atau nyemil.

Beberapa orang teman sudah menyarankan untuk merokok. Sebab, konon katanya, merokok bisa membuat suara seseorang menjadi ngebass. Sayangnya, saya nggak mau melakukan hal tersebut. Saya bukan perokok dan nggak akan pernah merokok. Hal tersebut sudah menjadi prinsip dan salah satu pakem dalam hidup saya. Akhirnya, saran tersebut urung saya laksanakan demi mempertahankan sikap.

Mau nggak mau, label cempreng akhirnya melekat pada diri saya hingga saat ini. Entah kenapa, ketika menerima telepon di kantor dari rekan beda divisi pun, meski dengan suara yang saya coba untuk sok-sok ngebass, tetap saja suara saya masih dikenali. Katanya, “Udah lah Mas, kalau suaranya cempreng ya cempreng aja. Mau dibuat ngebass juga masih aja kedengeran cempreng.”

(((Mau dibuat ngebass juga masih aja kedengeran cempreng))). Nasib, nasib. Sebagai lelaki kok ya punya suara cempreng.

Dilansir dari Alodokter, salah satu ciri pubertas pada lelaki adalah suara terdengar menjadi lebih berat, yang dikenal sebagai pecahnya suara laki-laki. Dan akan terjadi selama beberapa bulan antara 11-15 tahun. Kemudian suara akan terus berkembang dan sempurna, hingga menetap pada usia awal 20-an. Berdasar pada hal tersebut, rasanya memang suara saya nggak akan mengalami perubahan lagi. Cempreng ya cempreng aja gitu. Hmmm.

Pengin gitu saya ngerasain, gimana jadi lelaki yang punya suara ngebas, berat, biar terkesan gentle, manly, gagah, you named it, lah. Ya, minimal bisa setara suaranya Vin Diesel gitu. Biar kesan cool-nya dapet juga. Ngarep sekaligus curhat sedikit boleh, dong?

BACA JUGA Pernah Merasa Jijik sama Suara Sendiri? Ini Penyebabnya dan tulisan Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pengin gabung grup WhatsApp Terminal Mojok? Kamu bisa klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 4 April 2020 oleh

Tags: cemprenglelakisuara
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

Artikel Lainnya

Terlahir sebagai Laki-laki, Jawa, dan Islam Adalah Privilese yang Tak Boleh Kami Dustakan terminal mojok.co

Terlahir sebagai Laki-laki, Jawa, dan Islam Adalah Privilese yang Tak Boleh Kami Dustakan

30 Juli 2021
Gambaran Hidup Seorang Lelaki yang Nggak Bisa Naik Motor terminal mojok.co

Gambaran Hidup Seorang Lelaki yang Nggak Bisa Naik Motor

8 Februari 2021
Lelaki yang Alami Pelecehan Seksual Itu Masalah Super Besar dan Bukan Guyonan! terminal mojok.co

Lelaki yang Alami Pelecehan Seksual Itu Masalah Super Besar dan Bukan Guyonan!

18 Januari 2021
air tawar alat politik pemilu pilkada janji palsu mojok

Alat Politik itu Bisa Apa saja, Termasuk Air Tawar

9 Oktober 2020
lelaki

Surat Terbuka Dari Lelaki Putus Asa Untuk Wanita yang Akan Dilamar Seseorang

30 Agustus 2019
Pos Selanjutnya
Stereotip Orang-Orang Luar Lombok tentang Masyarakat Asli Lombok

Stereotip Orang-Orang tentang Masyarakat Asli Lombok

Terpopuler Sepekan

Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

Cara Starbucks Membuat Orang Tertarik Beli meski Tahu Harganya Mahal

13 Mei 2022
Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini Terminal Mojok.co

Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini

16 Mei 2022
3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

14 Mei 2022
Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik Terminal Mojok

Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik

15 Mei 2022
4 Alasan Surabaya Nggak Bisa Diromantisasi Layaknya Jogja Terminal Mojok.co

4 Alasan Surabaya Nggak Bisa Diromantisasi Layaknya Jogja

19 Mei 2022
10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan Terminal Mojok

10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan

2 Januari 2022
Rekomendasi 5 Drama Korea Makjang Terbaik Sepanjang Masa Terminal Mojok

Rekomendasi 5 Drama Korea Makjang Terbaik Sepanjang Masa

17 Mei 2022

Dari MOJOK

  • Syaeful Cahyadi: Menceritakan Makam Untuk Menggali Konteks Kesejarahan
    by Ali Ma'ruf on 20 Mei 2022
  • Konsep Transmigrasi Sudah Kuno, Kemendes Terapkan Transpolitan
    by Yvesta Ayu on 20 Mei 2022
  • Rahasia Mie Gacoan Jadi Jagoan Mie Pedas di Jawa dan Bali
    by Isidorus Rio Turangga Budi Satria on 19 Mei 2022
  • Nasirun, Santrinya, dan Lukisan-lukisan yang Pulang
    by Arif Hernawan on 19 Mei 2022
  • Cerita Simone Inzaghi yang Sering Dibandingkan dan Stefano Pioli yang Kerap Diremehkan
    by Ali Ma'ruf on 19 Mei 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GwazDvZPZ_Q&t=619s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Kuliner
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Luar Negeri
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In