Saya merupakan pengguna baru Macbook, salah satu produk Apple paling terkenal yang pernah ada. Baru setahun saya pakai. Masih newbie lah istilahnya. Dan dari pengalaman setahun itu, saya belum menemukan kekurangan dari produknya.
Mungkin agak alay, tapi tak bisa dimungkiri kalau saya cukup jatuh cinta dengan MacBook. Sebab, ia tercipta dengan desain yang elegan, kinerja yang tangguh, serta ekosistem Apple yang terintegrasi dengan sempurna. Agak susah memang untuk tidak jatuh hati.
Nah, balik lagi ke MacBook, bagi saya kalau memang diharuskan menyebutkan kekurangannya, (ini menurut saya lho), satu hal yang kurang itu bukan ranah internal, melainkan eksternal.
Saya sempat menulis artikel tentang, “Gara-gara Pakai MacBook, Teman-teman Menganggap Saya Mapan dan Mau Meminjam Uang”. Yaps, dari sana, saya sadar yang menjadi kekurangan pakai MacBook ini bukan dari produknya, melainkan justru dampak dari penggunaannya.
Selain dianggap mapan, ada satu lagi kekurangannya, atau mungkin lebih tepatnya dampak negatif pemakaian sebuah produk. Yakni, dianggap sombong. Khususnya setelah mengunggah foto MacBook saya di media sosial.
Pake MacBook dicap pamer itu hukum dari mana?
Saya nggak tahu apakah pengguna lain juga merasa demikian, tapi serius, ini beneran kejadian pada saya. saya juga kaget dan agak berpikir kalau ini nggak masuk akal.
Sebab, komentar demikian ini hanya saya terima ketika mengunggah MacBook saja. Bukan yang lain. Bahkan ketika mengunjungi Starbuck, aman-aman aja. Saya nggak tahu sih, sebenarnya ada masalah apa sama produk Apple satu ini.
Seakan ada peraturan tidak tertulis kalau pengguna MacBook tidak boleh foto laptopnya sendiri kemudian mengunggahnya di media sosial. Dan jika dilakukan, seakan melakukan dosa besar. Jan, ra mashok!!!
Masalahnya saya belum pernah dengar keluhan serupa diterima oleh pengguna laptop merk lain. Kalau mengunggah foto demikian nggak boleh, lantas kenapa yang menjadi sasaran tembak cuma pengguna Macbook saja? Di mana letak keadilannya? Harusnya dianggap rata. Semua pengguna laptop lain juga harus diperlakukan sama.
Sebab, sebagaimana artikel yang saya tulis di sini. Harga MacBook ini nggak mahal-mahal amat lho. Masih banyak laptop dengan nominal yang nggak masuk akal lain, tapi mereka jarang mendapat komentar serupa.
Maksud saya, kenapa kami nggak boleh mengunggahnya di medsos? Ini cuma aktivitas yang biasa dilakukan semua orang lho. Toh, ini juga laptop saya sendiri. Kok jadi Anda yang keganggu?
Pengguna iPhone ikutan kena rujak
Dari sana, saya coba ngobrol dengan beberapa teman sejawat. Dan saya juga baru tahu kalau pengguna iPhone juga mengalami hal yang sama. Iya, saat mereka mengunggah logo Apple di media sosial, beberapa kali kalimat serupa juga mendarat dengan nyaman.
Dari komentar tersebut membuat saya jadi paham kalau bagi sebagian orang, logo Apple ini memang cukup intimidatif. Sehingga dapat menyinggung. Mungkin, ini disebabkan karena ada orang yang dengan sengaja memamerkan logo Apple ini untuk kepuasan duniawinya. Mungkin lho ini.
Meski demikian hal tersebut juga bukan berarti lantas semua pengguna dianggap sama dong. Jujur, saya masih geleng-geleng, kok ada orang yang berfikir kalau aktivitas unggah logo Apple miliki pribadi di media sosial adalah bentuk kesombongan.
Oh, iya, buat Anda yang merasa tersinggung ketika ada orang mengunggah produk Apple, khususnya Macbook di media sosial, dengan hati yang tulus, saya ingin mengatakan kalau saya tidak peduli. Maaf lho. Sebab, yang ngedumel kan Anda, kok jadi saya yang tanggung jawab?
Penulis: M. Afiqul Adib
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Review Jujur Macbook dari Orang yang Pertama Kali Pakai Produk Apple