Kalau ngomongin Depok, kota ini tuh kayak punya banyak kepribadian. Tiap sudutnya punya karakter yang beda banget.
Ada Cimanggis yang kayak anak baru naik motor. Ngebut banget pembangunannya. Terus ada Sawangan yang makin sumpek dan padat. Bikin napas sesak kalau lihat rumah yang mepet-mepet. Terakhir, ada Margonda, yang kayak raja tanpa tandingan, tetap jadi pusat keramaian yang nggak ada matinya.
Saya sebagai warga Depok sering kepikiran, sebenernya kota ini tuh berkembang ke arah yang bener atau malah jadi makin berantakan?
Cimanggis: Pembangunan kayak dikejar deadline
Cimanggis sekarang udah jauh beda dibanding beberapa tahun lalu. Dulu, kawasan ini masih agak sepi, masih ada lahan kosong, suasananya pun masih enak buat ditinggalin.
Tapi sekarang? Proyek-proyek properti tumbuh kayak jamur di musim hujan. Perumahan elite, apartemen, sampai pusat perbelanjaan udah mulai muncul di mana-mana.
Buat sebagian orang, ini kabar baik. Artinya, Cimanggis bakal jadi area yang lebih hidup dan lebih strategis.
Tapi, kalau pembangunan ngebut tanpa mikirin dampak, bisa jadi bom waktu. Jalanan yang tadinya lengang, lama-lama bakal ikut crowded, polusi naik, dan harga tanah meroket. Warga lama yang udah nyaman bisa jadi malah terusir karena biaya hidup makin mahal.
Jadi, meskipun Cimanggis di Depok keliatan menjanjikan, jangan sampai jadi korban pembangunan yang serampangan.
Baca halaman selanjutnya: Saatnya menuntut perbaikan.




















