Dekisugi pun tak pernah memanfaatkan kejeniusan yang dimilikinya untuk berbuat jahil sama sekali. Berbeda dengan Nobita, Suneo, Giant, bahkan Shizuka yang seringkali memanfaatkan alat canggih milik Doraemon untuk kepentingan pribadinya. Seingat saya, hanya sekali saja Dekisugi “meminta” pertolongan Doraemon, yakni saat diteror oleh Gariben.
Mr Nice Guy
Tentu, sewaktu kanak-kanak saya nggak mikir sampai ke sana. Saya justru sebel dengan karena Nobita berkali-kali merengek pada Doraemon untuk membantunya mengalahkan Dekisugi dalam berbagai bidang, mulai dari akademik, olahraga, hingga tentu saja, dalam bersaing mendapatkan hati Shizuka. Padahal, Dekisugi ini nggak pernah punya niat jahat pada Nobita atau siapa pun. Tapi saya dibuat sebel padanya hanya karena Nobita menganggap dia sebagai “villain” dalam hidupnya.
Akhirnya saya menyimpulkan, Dekisugi memang Mr. Nice Guy yang sangat sempurna. Saking “nice-nya”, sampai bikin “loser guy” macam Nobita dan saya sebel pada dirinya karena ketidakmampuan kami dalam bersaing dengan Mr. Nice Guy tersebut.
Di dunia nyata, akan selalu ada sosok haters untuk Mr. Nice Guy di mana pun dan kapan pun ia berada, mau sebaik apapun dia. Jangankan tokoh fiksi, tokoh paling sempurna di dunia ini seperti para pemuka agama hingga sosok para Nabi dan Rasul saja banyak hatersnya.
Terakhir, begitu sempurnanya Doraemon ini, sampai-sampai setelah kedua mangakanya wafat, ada begitu banyak aspek yang bisa saya gali, yang baru saya pahami setelah dewasa. Saya yakin, hingga puluhan tahun ke depan sekalipun, akan ada aspek lainnya yang bisa kita gali dan kita jadikan pelajaran. Doraemon lebih dari sekadar anime yang saya tonton di hari Minggu pagi. Terima kasih Fujiko Fujio, jasamu abadi!
Sumber gambar: Doraemon Wiki
Penulis: Raden Muhammad Wisnu
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Paradoks Waktu di Serial ‘Doraemon’ dan Logika yang Bertabrakan