Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Bahaya Trauma “Anak Nakal” Jawa Barat yang Dikirim Gubernur Dedi Mulyadi ke Barak Militer

Andri Nugraha oleh Andri Nugraha
5 Mei 2025
A A
Bahaya Trauma “Anak Nakal” Jawa Barat yang Dikirim Dedi Mulyadi ke Barak (Unsplash)

Bahaya Trauma “Anak Nakal” Jawa Barat yang Dikirim Dedi Mulyadi ke Barak (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Dedi Mulyadi, Gubernur Jawa Barat, merancang kebijakan pendidikan berbasis militer sebagai pendekatan untuk menangani siswa bermasalah. Mulai dari pelaku perundungan, kekerasan, hingga pelanggaran tata tertib. 

Wacana ini mengemuka di tengah meningkatnya kasus kenakalan remaja di lingkungan pendidikan Jawa Barat. Termasuk di dalamnya karena bullying, tawuran, dan penggunaan narkotika. 

Namun, pendekatan dari Dedi Mulyadi ini menimbulkan sejumlah problematika hukum. Khususnya dari aspek perlindungan anak, hak atas pendidikan, dan prinsip non-diskriminasi dalam sistem hukum nasional dan internasional.

Melihat kebijakan anak nakal Jawa Barat masuk barak militer

Kebijakan Dedi Mulyadi memasukkan anak nakal Jawa Barat ke barak merupakan upaya membentuk kedisiplinan, ketertiban, serta kepatuhan terhadap otoritas. Aktivitasnya melalui latihan fisik dan pendekatan instruktif militeristik. 

Secara normatif, pendekatan ini bertujuan untuk menciptakan efek jera dan pembentukan karakter bagi anak nakal di Jawa Barat. Namun, dari sisi yuridis, kita perlu meninjau kebijakan ini secara mendalam karena dapat bersinggungan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Khususnya, Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak serta Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Potensi bahaya yang perlu dipertimbangkan Dedi Mulyadi

Pertama, pendekatan militeristik berpotensi melanggar prinsip perlindungan anak. Hal ini sudah diatur melalui Pasal 59 UU Perlindungan Anak. Di sana menyebutkan bahwa anak yang berhadapan dengan hukum wajib mendapatkan perlindungan khusus, termasuk melalui pendekatan non-kekerasan dan rehabilitatif. 

Penggunaan pelatihan militer kepada anak nakal di Jawa Barat dapat menciptakan lingkungan yang represif. Risiko yang perlu diketahui Dedi Mulyadi adalah risiko menimbulkan trauma psikologis dan tidak sesuai dengan prinsip pengasuhan anak yang berbasis hak dan kasih sayang.

Kedua, penempatan anak nakal ke dalam pelatihan militer dapat melanggar asas non-diskriminasi. Pasal 5 ayat (1) UU Perlindungan Anak menegaskan bahwa setiap anak berhak untuk memperoleh perlakuan yang sama tanpa diskriminasi dalam bentuk apapun. 

Baca Juga:

Trotoar Jatinangor Bukan Tempat Jalan Kaki, tapi Tempat Uji Kekebalan Tubuh dan Memperpendek Usia

Menata Ulang Kawasan Gedung Sate Bandung Adalah Hal yang Sia-Sia

Pak Dedi Mulyadi, pengkategorian siswa sebagai “bermasalah” dan kemudian diberi perlakuan berbeda berupa pendidikan militer dapat menimbulkan stigma, marginalisasi, serta pengucilan sosial. Ini bertentangan dengan hak anak atas penghormatan dan pengakuan martabatnya.

Ketiga, pendekatan ini berpotensi bertentangan dengan prinsip penyelenggaraan pendidikan nasional yang menekankan pada pengembangan potensi peserta didik secara utuh. UU Sisdiknas Pasal 3 menyebutkan bahwa pendidikan bertujuan mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertakwa, berakhlak mulia, cakap, kreatif, dan mandiri. 

Penekanan pada kedisiplinan melalui cara-cara militer dapat mengabaikan aspek pengembangan psikologis, emosional, dan intelektual anak. Saran saya, Dedi Mulyadi harus segera mempertimbangkan memasukkan “anak nakal” Jawa Barat ke barak militer.

Belum punya dasar hukum yang jelas

Selain itu, kebijakan Dedi Mulyadi untuk memasukkan anak nakal ke barak militer ini belum memiliki dasar hukum yang jelas. Khususnya dalam hierarki peraturan perundang-undangan. 

Belum ada peraturan daerah maupun keputusan gubernur yang mengatur secara spesifik prosedur pelaksanaan pendidikan militer bagi siswa. Ketiadaan landasan hukum formal dapat menyebabkan kebijakan ini rentan terhadap gugatan hukum maupun penolakan masyarakat Jawa Barat. 

Dalam konteks negara hukum, setiap kebijakan publik yang berdampak pada hak warga negara, apalagi anak-anak. Ini harus dirancang berdasarkan asas legalitas dan akuntabilitas.

Dari perspektif HAM, pendekatan ini juga dapat dikritisi karena berpotensi membatasi hak atas kebebasan, integritas fisik, dan pendidikan yang inklusif. Pak Dedi Mulyadi, Konvensi Hak Anak telah diratifikasi Indonesia melalui Keppres No. 36 Tahun 1990. Isinya menegaskan pentingnya pendekatan yang mendidik, tidak menghukum, dalam menyikapi pelanggaran yang dilakukan oleh anak-anak.

Alternatif kebijakan yang lebih sesuai adalah memperkuat sistem konseling, pendampingan psikologis, pendidikan karakter berbasis nilai kemanusiaan, dan keterlibatan aktif keluarga serta masyarakat. Restorative justice dan pendekatan psikopedagogis seharusnya menjadi prioritas dalam menangani siswa bermasalah, bukan pendekatan koersif yang berpotensi memperburuk kondisi mental anak.

Dengan demikian, kebijakan pendidikan berbasis militer bagi anak nakal di Jawa Barat mengandung problematika hukum yang serius. Gubernur Dedi Mulyadi wajib mengkaji ulang ulang secara komprehensif. Prinsip-prinsip perlindungan anak, asas kesetaraan dalam pendidikan, dan norma hukum nasional serta internasional harus menjadi landasan utama dalam merumuskan solusi terhadap permasalahan kenakalan pelajar.

Penulis: Andri Nugraha

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Humor Gelap Tentara vs Sipil yang Menghantui Indonesia

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 5 Mei 2025 oleh

Tags: anak nakaldedi mulyadiJawa Baratmiliterpendidikan militer
Andri Nugraha

Andri Nugraha

Pembaca realitas yang sering salah mengunakan alat.

ArtikelTerkait

5 Rekomendasi Tempat Jogging di Bogor Paling Strategis. Jadi Makin Semangat Olahraga

5 Rekomendasi Tempat Jogging di Bogor Paling Strategis. Jadi Makin Semangat Olahraga

2 September 2023
Tanjakan Endog di Kabupaten Bandung Barat Diam-diam Bikin Celaka, seperti Ada Malaikat Pencabut Nyawa di Sana

Tanjakan Endog di Kabupaten Bandung Barat Diam-diam Bikin Celaka, seperti Ada Malaikat Pencabut Nyawa di Sana

13 Mei 2024
Keluh Kesah Tinggal di Kecamatan Dramaga Bogor

Keluh Kesah Tinggal di Kecamatan Dramaga Bogor

30 Maret 2023
Panduan Memperkenalkan Kabupaten Bekasi ke Orang Awam Tanpa Perlu Fafifu

Panduan Memperkenalkan Kabupaten Bekasi ke Orang Awam Tanpa Perlu Fafifu

27 Januari 2024
Sisi Gelap Sukabumi Calo Loker Patok Tarif 20 Juta! (Unsplash)

Calo Loker di Sukabumi Mematok Tarif Sampai 20 Juta, Membuat Angka Pengangguran Tak Kunjung Turun

21 Maret 2024
3 Inovasi yang Bisa Dilakukan agar Geplak Depok Kembali Eksis Terminal Mojok

3 Inovasi yang Bisa Dilakukan agar Geplak Depok Kembali Eksis

20 Januari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.