September 2020, saya pernah menulis tentang Mola TV. Pada tulisan berjudul “Mola TV Ternyata Bagus dan Layak untuk Dicoba” tersebut intinya saya sebagai pengguna mengapresiasi Mola TV yang memiliki konten yang sangat beragam.
Hingga saat ini (23/10/21) penyedia layanan streaming tersebut memang memiliki konten yang sangat beragam. Mola TV berani menyiarkan pertandingan olahraga non-mainstream seperti NHL (liga hoki es), NASCAR, dan bahkan pertandingan golf pun berani mereka siarkan. Konten film dan serial tv di penyedia layanan ini pun juga sangat beragam.
Sebagai penyedia layanan over the top, banyaknya konten memang dirasa perlu. Tanpa konten yang beragam, rasanya layanan tersebut akan membosankan. Tapi, selain konten ada satu hal yang paling harus diperhatikan, yaitu infrastruktur.
Kenapa harus memiliki infrastruktur yang bagus? Sederhana, supaya jangan sering gangguan, terutama pada jam prime time. Mola TV yang memiliki pemegang hak siar Liga Inggris harusnya sadar bahwa sabtu malam adalah jam prime time. Waktunya para pencinta Liga Inggris—liga yang paling rame di dunia—meluangkan waktu berharganya dengan menonton klub kesayangan mereka bertanding.
Bayangkan Anda sudah menghabiskan hari-hari Anda dengan bosan, ketika sabtu Anda bersemangat karena tim kesayangan Anda berlaga. Anda sudah membeli paket langganan, koneksi internet juga sudah siap, camilan, dan kopi semua sudah siap. Teng, jam tim kesayangan Anda berlaga, tiba-tiba Mola TV satu-satunya penyedia layanan nonton Liga Inggris mengalami gangguan. Kira-kira apa yang Anda rasakan? Kalau saya sih, keselnya bukan main.
Kalau begini kan jadinya bingung, jadi tidak ada pilihan untuk menonton secara legal sama sekali. Mau nonton bajakan dari website luar, tapi selain takut virus juga takut dosa. Apalagi kan selama ini Mola TV udah susah payah untuk mengedukasi jangan membajak.
Kejadian seperti ini juga bukan pertama kali. Sebelumnya, saat Euro juga Mola TV pernah mengalami gangguan, bahkan durasi gangguannya lumayan lama. Walaupun mereka sudah memberikan “kompensasi” kepada beberapa penggunanya, tapi tetap saja ada rasa kesal yang tersisa.
Bukannya saya tidak menghargai niat baik mereka dalam rangka memberikan kompensasi kepada sebagian penggunanya. Tapi, begini. Ketika seorang konsumen memilih berlangganan, kemungkinan besar konsumen tersebut bertujuan untuk menonton tim kesayangannya berlaga secara langsung.
Kalau ujung-ujungnya hanya bisa menyaksikan melalui live score di Google, ya ngapain langganan, kan?
Sebab, pengguna Mola TV kebanyakan memiliki tujuan untuk menonton Liga Inggris. Seharusnya Mola TV juga sadar kalau bisa waktu gangguannya jangan pas jam bertanding klub Liga Inggris. Mungkin bisa digeser menjadi Senin pukul sepuluh pagi. Kalau bisa lho ya.
Eh, itu gangguan apa maintenance? Hash pokoknya itu.
Apalagi lisensi Liga Inggris yang dimiliki mereka ini tidak abadi. Setidaknya dari berita yang dikutip dari Liputan 6 berjudul “Jadi Pemegang Hak Siar Liga Inggris, Mola TV Gandeng Electronic City untuk Penjualan”, mereka memegang tiga musim lisensi Liga Inggris, yang dimulai dari 2019 hingga 2022. Selanjutnya, belum diketahui siapa yang bakal memegang lisensi Liga Inggris.
Padahal untuk mendapatkan lisensi Liga Inggris juga tidak mudah, dikutip dari Tempo.co pada berita berjudul “Begini Proses Mola TV Dapat Hak Siar Liga Inggris 2019/2020” Liga Inggris juga melihat sisi kualitas distribusi, kualitas siaran, dan kualitas coverage. Nah, kalau terjadi gangguan ketika jam prime time Liga Inggris, apakah berarti memiliki kualitas pada sisi distribusi, atau siaran?
Tulisan ini tidak memberikan solusi apa pun, karena saya hanya konsumen biasa saja, mereka lah yang seharusnya mencari solusinya. Bagaimanapun juga saya masih menyukai dan mengharapkan platform ini ke depannya. Walau terkadang gangguan, tapi di mana lagi bisa menikmati tayangan olahraga dengan biaya murah?
Sumber gambar: Unsplash