Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Featured

Daripada Menjebak Pekerja Seks, Alangkah Lebih Baik Jika Berani Menjebak Koruptor

Aliurridha oleh Aliurridha
11 Februari 2020
A A
Daripada Menjebak Pekerja Seks, Alangkah Lebih Baik Jika Berani Menjebak Koruptor
Share on FacebookShare on Twitter

Apa sih yang diharapkan oleh seorang Anggota DPR RI ketika ia merencanakan untuk menjebak seorang perempuan pekerja seks?

Mungkin itu yang ada di benak kita ketika kita memikirkan kasus yang melibatkan Anggota DPR RI dari fraksi Gerindra, Andre Rosiade. Andre saat ini sedang viral-viralnya lantaran suatu aksi akrobatik dalam menegakkan moral bangsa yang telah bengkok. Berharap disambut tepuk tangan malah caci maki yang didapatkan. Ia dianggap hanya mencari sensasi guna mendapatkan simpati publik karena yang bersangkutan akan berlaga dalam pemilihan Gubernur Sumatra Barat.

Andre yang mengaku mendapat panggilan jiwa dalam menegakkan moral bangsa yang terkikis akibat perbuatan asusila yang terjadi di Padang. Ia dengan semangat 45 menjebak seorang perempuan pekerja seks dengan mengajak wartawan guna meliput aksi heroiknya. Dibutuhkan segerombol orang beserta wartawan hanya untuk mempermalukan seorang perempuan yang mencari nafkah dengan cara menawarkan dirinya pada para pria bermoral yang punya duit.

Sayang sekali aksinya tidak banyak mendapat simpati melainkan caci maki karena dianggap sangat brutal. Sayang sekali atau bagi sebagian orang syukur sekali, karena perempuan ini ketika digrebek oleh para penegak moral sedang dalam keadaan telanjang bulat. Parahnya perempuan ini mengaku sebelum digrebek sudah dipakai terlebih dahulu. Kalau memang mau dijebak, ya kenapa juga harus dipakai dulu?

Yang bikin lebih kezel seseorang yang dalam tanda kutip memakai ini perempuan justru adalah orang yang juga terlibat dalam skenario penggerebekan. Tampaknya pelaku, eh ini beneran pelaku ya? Masak pelakunya hanya perempuan saja sedangkan yang terlibat dalam tindakan asusila bukan satu orang? Kalau dilakukan satu orang itu bukan asusila tapi swalayan. Lanjut lagi pelaku pria nampaknya tidak ingin rugi, sudah bayar mahal janganlah disia-siakin. Icip-cip dikit mungkin tidak apa-apa. Bukannya tidak baik membiarkan barang mubazir?

Dalam skenario setelah transaksi deal, Andre mem-booking sebuah hotel. Namun yang datang bukannya Andre, melainkan ajudannya, seorang pria berusia 40 tahun yang sampai saat ini belum kelihatan batang hidungnya. Mungkin saat itu Andre berpikir bahwa lebih baik dia ikut menggrebek bersama para wartawan itu jauh lebih heroik ketimbang menyamar dan tergoda untuk berbuat dosa. Kata Pak Uztad selama hanya niat belum dilakukan kan tidak dicatat.

Acara reality show ini menjadi kontraproduktif karena perempuan pekerja seks itu justru mengaku sudah dipakai lebih dulu. Ia diminta melayani pria yang menggantikan Andre sebagai pelanggan yang menyamar sebelum nantinya digrebek. Sayang sekali timing-nya buruk, si ajudan malah sudah kabur meninggalkan lokasi setelah hasratnya tertuntaskan dan meninggalkan perempuan tersebut tanpa busana sedikit pun ketika digrebek. Brengseknya dalam penggrebekkan ini masih saja ada yang memaksa untuk masuk padahal pelaku wanita sedang dalam keadaan tanpa busana.

Reality show konyol ini bukannya mengharumkan nama sang politisi yang juga anggota dewan kasayangan rakyat malah membuatnya dipanggil Mahkamah Kehormatan Partainya.  Wajar saja Gerindra ikut kezel, politisi yang ia siapkan jadi wakil rakyat malah menurunkan kelasnya jadi Polisi Pamong Praja (Pol PP). Ini kan kerjaan Satpol PP, apakah seorang anggota DPR segitu santainya tidak ada kerjaan sampai mengambil kerjaan Pol PP? Kalau kerjaan Satpol PP diambil ntar Satpol PPnya grebek siapa? Grebek Anggota DPR?

Baca Juga:

Menaruh Belas Kasih pada Keluarga Koruptor Itu Tak Masuk Akal, Koruptornya Aja Nggak Kasihan sama Keluarganya

Koruptor kok Dikasihani, Lebih Baik Diarak dan Dimaki Satu Negara!

Ada satu hal yang harus diperhatikan dari kasus ini dan sering kali terulang pada kasus serupa lainnya, yakni sikap puritan terhadap aktivitas seksual yang membuat seseorang menghakimi profesi orang lain yang dianggap menyimpang bahkan kriminal. Semua itu sah-sah saja jika dalam kegiatan seksual tidak menitikberatkan pada satu pihak saja. Namun dalam kenyataannya perempuan sebagai pelaku pekerja seks sering sekali mengalami diskrimasi karena ia dianggap sebagai penyakit masyarakat, sedangkan lelaki sebagai pembeli jasa sering kali dianggap korban.

Jika kita ingin adil dalam melihat kondisi sosial ini maka dalam setiap kasus harusnya fokusnya tidak hanya pada pelaku perempuan atau siapapun sebagai penyedia jasa. Dalam relasi kuasa antara penjual dan pembeli, pembeli diperlakukan sebagai raja. Mereka terlibat secara aktif dalam tumbuh kembangnya industri prostitusi. Memberantas prostitusi tidak bisa hanya menitikberaktkan pada satu sis saja. Maka dari itu selain penyedia jasa ada baiknya pembeli jasa juga disasar. Ada baiknya kita meniru metode yang dilakukan negara-negara Skandinavia yang tidak menyasar penyedia jasa seks tapi penggunanya.

Selain itu saya juga menyayangkan Anggota DPR yang terlalu sibuk mengawasi isu remeh seperti ini di saat yang sama Indonesia sedang mengalami masalah yang lebih parah seperti reformasi dikorupsi dan koruptor merajalela. Pekerja seks tidak terlalu memberikan kerugian signifikan dibanding koruptor. Pekerja seks tidak melibatkan kerugian negara sampai bertriliyun.

Jadi daripada menjebak pekerja seks sebagai kriminal kelas teri, lebih baik Bapak Andre dan Anggota DPR lainnya menjebak koruptor jika ia memang tidak berani menjebak pengguna jasa seks yang kemungkinan banyak dari kaumnya, kaum pria. Atau jangan-jangan Pak Andre juga tidak berani menjebak para koruptor. Ah jelaslah itu kan semua dari kaumnya, kaum politisi. Masak teman makan teman?

BACA JUGA Ketika Kasus Prostitusi Mencuat, Kenapa Hanya Perempuan yang Diekspos? atau tulisan Aliurridha lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 11 Februari 2020 oleh

Tags: Andre RosiadeGerindrakoruptorpekerja seks
Aliurridha

Aliurridha

Pekerja teks komersial yang sedang berusaha menjadi buruh kebudayaan

ArtikelTerkait

KPK penilapan duit bansos koruptor jaksa pinangki cinta laura pejabat boros buang-buang anggaran tersangka korupsi korupsi tidak bisa dibenarkan mojok

Kenapa sih Tersangka Korupsi Sering Tiba-tiba Sakit dan Berobat ke Luar Negeri?

5 April 2021
Kalau Dora Mau Lebih Peka, Swiper Pasti Nggak Akan Mencuri Terus! terminal mojok.co

Kalau Dora Mau Lebih Peka, Swiper Pasti Nggak Akan Mencuri Terus!

30 September 2021
KPK penilapan duit bansos koruptor jaksa pinangki cinta laura pejabat boros buang-buang anggaran tersangka korupsi korupsi tidak bisa dibenarkan mojok

Pedagang Keliling dan Kenapa Kita Harus Membenci Para Koruptor

30 Juli 2021
Saya Mau Kok Dikatain Goblok dan Dipimpin Prabowo yang Suka Ngomong Kasar (Unsplash)

Saya Mau kok Dikatain Goblok dan Dipimpin Prabowo si Pemarah dan Suka Ngomong Kasar di depan Mimbar

10 Januari 2024
Apakah Masih Ada yang Korupsi di Hari Anti Korupsi Sedunia?

Apakah Masih Ada yang Korupsi di Hari Anti Korupsi Sedunia?

9 Desember 2019
korban bully badut terawan bismillah cinta sinetron dialog jahat mojok

Daripada Bantu Koruptor, Pemerintah Harusnya Bantu Korban Bully Lain yang Lebih Butuh Bantuan

25 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025
Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.