Papa Setya Novanto perlu berterima kasih pada Pak Yasonna Laoly.
Bagaimanapun, ide Pak Yasonna untuk membebaskan napi kasus korupsi yang berusia lebih dari 60 tahun atau (bisa juga “dan”, hanya Pak Yasonna yang tahu) sudah menjalani 2/3 masa hukuman bisa dibilang out of the box. Bahkan mungkin beliau tidak berpikir ada kotak sama sekali. Rakyat kebanyakan hanya sanggup memikirkan cara mencegah Covid-19 masuk ke lapas dan menyiapkan RS darurat tempat karantina napi berstatus ODP dan PDP, sedangkan menteri satu ini… memang sangar!
Beraneka reaksi masyarakat ketika mengetahui usulan Lord Yasonna. Ada yang senang, marah, tak habis pikir, bahkan mungkin terharu. Salah satu pihak yang akan terharu jelas para pimpinan KPK periode sebelum ini. Rencana ini baru bisa dilancarkan jika PP 99/2012 direvisi. Jika semua berjalan mulus, salah satu diprediksi akan melenggang keluar penjara adalah Papa Setya Novanto (64 tahun), terpidana kasus korupsi pengadaan e-KTP dengan kerugian negara sebesar Rp2,3 triliun. Yay!
Media sosial bergejolak karena manuver politisi yang bukan kaleng-kaleng ini. Penulis skenario sedunia pasti tersungkur jika harus berhadapan dengan penulis cerita kehidupan Papa Setnov. Sebuah cerita yang perlu dipelajari supaya sinetron di TV tidak melulu tentang azab yang mengerikan, sebab nyatanya menabrak tiang listrik saja sudah cukup memilukan.
Tak sabar menyimak kembalinya Papa Setnov, saya mencoba membayangkan kegiatan apa saja yang akan beliau lakukan sebagai negarawan di tengah pandemi jika bebas kelak.
Kegiatan Setya Novanto kalau bebas #1 Menemui tiang listrik
Pertemuan singkat Papa Setnov dengan tiang listrik terjadi pada malam hari 16 November 2017. Bisa dibayangkan betapa kurang gayengnya pertemuan tersebut. Ada kesalahpahaman yang perlu diluruskan ketika saat itu Papa Setnov terlihat luka-luka sementara tiang listrik tetap berdiri tegak. Momen Bulan Syakban jelang Ramadan seperti sekarang sangat tepat untuk menjalin kembali tali silaturahmi.
Kegiatan Setya Novanto kalau bebas #2 Mengunjungi toko mebel
Dalam tayangan Mata Najwa edisi 25 Juli 2018, terbongkar bahwa Papa Setnov tidak menempati sel aslinya dan malah tinggal di sel lain yang lebih luas dan kayak kamar kos-kosan eksklusif. Begitu ketahuan, sel mewah Papa (kabarnya) dibongkar dan ia dikembalikan ke sel yang biasa.
Kejadian tersebut membuat kunjungan beliau ke toko mebel mewah di Bandung pada 16 Juni 2019, atau hampir setahun kemudian, bisa dipahami. Bagaimanapun, sel penjara pasti tak nyaman. Tapi, jalan-jalan ke toko mebel membuat beliau jadi dipindahkan ke Lapas Gunung Sindur.
Nah, setelah keluar dari penjara, Papa Setnov bisa tuh berkunjung lagi ke toko mebel yang dulu untuk berbelanja barang yang tak sempat dibeli waktu itu. Menyempatkan diri berbelanja padahal dalam kondisi sakit sampai harus izin keluar lapas, pasti waktu itu barang yang mau dibeli sangat penting. Sekarang puas-puasin dah.
Kegiatan Setya Novanto kalau bebas #3 Pesan nasi padang via ojek online
Makan adalah ikhtiar bertahan hidup. Apalagi jika makannya nasi padang. Sebuah studi mengungkapkan, dalam sepiring nasi padang terdapat kalori sebanyak 658 kkal, cukup untuk menghadapi kerasnya dunia. Sejak ada imbauan physical distancing dan selama di sel Papa Setnov rentan tertular Covid-19, maka pesan nasi padang via ojek online bisa jadi pilihan. Jangan lupa menraktir babang ojeknya kemudian posting ke media sosial untuk menginspirasi netizen.
Kegiatan Setya Novanto kalau bebas #4 Jadi narasumber talkshow
Saya bahkan udah kebayang pertanyaan apa yang akan diajukan presenternya. “Bagaimana perasaan Bapak setelah berhasil bebas?” Ini akan menarik sekali. Mengetahui bagaimana perasaan Papa Setnov setelah berhasil mengobati kekhawatiran rakyat di tengah pandemi.
Selain empat daftar di atas, pastinya masih banyak kegiatan yang akan dilakukan Papa Setnov. Beliau politisi andal, jadi pasti sangat sibuk: menyediakan RS darurat dan gratis untuk karantina Covid-19 dengan uang pribadi, memberi modal pada UMKM yang terdampak pandemi, memproduksi APD, bikin dapur umum, dan seterusnya.
Berusia 64 tahun dan sakit-sakitan lalu bisa kembali berkumpul dengan keluarga di tengah pandemi pasti sangat membahagiakan. Berebut sanak keluarga akan bertanya sebagai bentuk perhatian, “Papa minta apa?” Dan pertanyaan kali ini tanpa risiko dikepoin KPK.
Biar bagaimanapun, kemanusiaan ada di atas segalanya. Perlu dihargai inisiatif Pak Yasonna yang masih memikirkan kemanusiaan di situasi yang rumit seperti ini. Sayang sekali, khayalan tinggal khayalan. Soalnya Pak Jokowi menegaskan bahwa pemerintah tak pernah membahas dan tak akan membebaskan napi koruptor sebelum waktunya. Papa Setnov pasti kecewa, tapi di situasi dobel-terkucilkan seperti sekarang, berkhayal bisa jadi hiburan yang mewah lho, Pap!
Sumber gambar: Buku Kenangan Anggota DPR RI 1999-2004, Wikimedia Commons
BACA JUGA Alasan Lelaki Harus Nonton Sinetron Dunia Terbalik dan Belajar dari Bapak-Bapak Ciraos dan tulisan Aminah Sri Prabasari lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.