Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Culture Shock Mahasiswa Hukum: Kuliah Serba Hafalan hingga Gaya Hidup yang Hedon

Dyan Arfiana Ayu Puspita oleh Dyan Arfiana Ayu Puspita
12 Desember 2023
A A
Culture Shock Mahasiswa Hukum: Kuliah Serba Hafalan hingga Gaya Hidup yang Hedon

Culture Shock Mahasiswa Hukum: Kuliah Serba Hafalan hingga Gaya Hidup yang Hedon (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jadi mahasiswa hukum itu nggak mudah. Nggak tiba-tiba bakal jadi Hotman, tahapannya panjang, dan banyak culture shock yang begitu uwaw

Saat melihat betapa elegannya Harvey Specter berjalan dan betapa glamornya hidup Hotman Paris, saya yakin, kalian bakal kepikiran bahwa salah satu cara menjadi kaya adalah dengan menjadi pengacara.

Tentu yang kalian lihat itu hasil dari jerih payah tahunan yang dilalui. Bang Hotman dan Harvey—meski fiksi—melewati jalan yang panjang. Sejak kuliah hukum hingga menjadi pengacara, tentu banyak lika-liku yang mereka hadapi. Salah satunya culture shock.

Kebetulan, adik saya kuliah hukum. Dan beberapa hal inilah yang bikin dia kaget, karena memang ya semengagetkan itu.

Banyak istilah dalam bahasa Belanda dalam hukum

Culture shock pertama yaitu yang berkaitan dengan materi kuliah. Di semester awal, mahasiswa Fakultas Hukum akan disuguhi dengan berbagai mata kuliah umum seperti Pengantar Ilmu Hukum, Sosiologi Hukum, Ilmu Negara, dan sebagainya. Saat perkuliahan itulah, kamu akan banyak mendengar banyak istilah-istilah dalam bahasa Belanda.

Tak perlu heran. Hukum di Indonesia itu kan berasal dari Hukum Belanda (asas konkordansi). Jadi, sudah sewajarnya banyak istilah-istilah dalam bahasa Belanda yang akan muncul di setiap mata kuliah. Tinggal kamu kuat-kuatin aja untuk memahaminya.

Hafalan, hafalan, dan hafalan

Muatan materi yang kebanyakan hafalan logis adalah perbedaan mendasar antara ilmu hukum dengan ilmu lainnya. Jangan kuatir, kamu tidak akan diminta untuk menghafal isi Undang-Undang secara keseluruhan. Undang-undang itu kan sangat banyak. Tidak mungkin bisa dihafal semuanya. Belum lagi KUHP dan KUHPerdata. KUHPerdata saja isinya 1993 Pasal. Yakali bisa hafal~

Meskipun tidak wajib hafal isi Undang-Undang, tapi hal tersebut tidak lantas mengingkari fakta bahwa menjadi mahasiswa hukum berarti kamu harus siap untuk selalu hafalan, hafalan, dan hafalan. Termasuk, menghafalkan alur sejarah hukum dari zaman Romawi/Yunani sampai sekarang dan pendapat para ahli yang banyak banget itu. Hmm, muntah nggak, tuh?

Baca Juga:

4 Hal yang Wajar di Bogor, tapi Tidak Lumrah di Jakarta

Culture Shock yang Dirasakan Orang Banyumas Ketika Merantau di Pasuruan: Sudah Siap Batin Kena Mental Logat Jatim, eh Justru Sebaliknya

Update berita terkini dan rajin baca itu wajib

Selanjutnya, kuliah hukum juga harus update berita terkini. Berita-berita tersebut, sering kali diangkat dosen untuk dijadikan bahan diskusi. Teknik mengajar dua arah antara dosen dan mahasiswa sudah jadi kebiasaan anak hukum menjalani kuliah. Dengan cara itulah, mahasiswa dilatih untuk berpikiran kritis, terbuka dan memandang suatu permasalahan dari berbagai sudut pandang.

Tidak cukup hanya sekadar update berita terkini saja. Mahasiswa hukum juga harus banyak membaca jurnal-jurnal hukum, artikel, perjanjian/konvensi hukum, dsb. Kudu kuat sebab bahasa buku-buku tersebut cenderung kaku. Formal puoll.

Lingkungan mahasiswa hukum yang hedon

Terakhir, culture shock yang dialami mahasiswa hukum anyaran yaitu yang berkaitan dengan lingkungan pergaulan mahasiswanya. Berdasarkan pengalaman adik saya, banyak mahasiswa Fakultas Hukum yang pergaulannya boleh dibilang cukup bebas dan cenderung ke arah hedon. Alih-alih nongkrong di perpus atau warung pinggir jalan, mahasiswa hukum lebih suka nongkrong di tempat-tempat yang high class. Tak heran jika banyak yang berpendapat bahwa mahasiswa hukum itu kaya raya.

Padahal, mahasiswa hukum yang datang dari kalangan jelata juga banyak. Nah, yang jelata inilah yang harus pandai-pandai menjaga diri biar tidak terjebak party sana-sini. Gawat kalau sampai beasiswa Bidikmisi habis sekadar untuk ngopi.

Bagaimana? Apakah setelah membaca tulisan ini kamu tetap berkeinginan untuk masuk Fakultas Hukum? Jika memang sudah yakin, maka lanjutkanlah. Siapa tahu bisa benar-benar jadi the next Hotman Paris Hutapea! Semangat!

Penulis: Dyan Arfiana Ayu Puspita
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Jadi Mahasiswa Hukum Itu Ternyata Nggak Sekeren yang Orang Lain Pikirkan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 1 Oktober 2025 oleh

Tags: bahasa belandaculture shockmahasiswa hukum
Dyan Arfiana Ayu Puspita

Dyan Arfiana Ayu Puspita

Alumnus Universitas Terbuka yang bekerja sebagai guru SMK di Tegal. Menulis, teater, dan public speaking adalah dunianya.

ArtikelTerkait

Culture Shock Orang Pati yang Minum Es Gempol Pleret di Solo

Culture Shock Orang Pati yang Minum Es Gempol Pleret di Solo

27 Mei 2023
4 Ciri Nyentrik Mahasiswa Jurusan Hukum yang Membuat Mereka Begitu Mudah Dikenali Mojok.co

4 Ciri Nyentrik Mahasiswa Jurusan Hukum yang Membuat Mereka Begitu Mudah Dikenali

17 Juni 2025
Anak Hukum Sok Eksklusif dan Merasa Paling Unggul, padahal Suka Curang Plus Cuma Bisa Pamer Hafalan Undang-undang!

Anak Hukum Sok Eksklusif dan Merasa Paling Unggul, padahal Suka Curang Plus Cuma Bisa Pamer Hafalan Undang-undang!

15 Juni 2025
Culture Shock Orang Jawa yang Merantau ke Barabai Kalimantan Selatan: Nggak Ada Indomaret di Barabai

Culture Shock Orang Jawa yang Merantau ke Barabai Kalimantan Selatan: Nggak Ada Indomaret di Barabai

9 Desember 2023
Culture Shock Orang Surabaya yang Tinggal di Kota Ambon

Culture Shock Orang Surabaya yang Tinggal di Kota Ambon

19 Juli 2023
5 Hal yang Bikin Saya Menderita ketika Pindah dari Jogja ke Semarang

5 Hal yang Bikin Saya Menderita ketika Pindah dari Jogja ke Semarang

6 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.