Comfort Show: Alasan Kita Nontonin Tontonan yang Sama Berulang Kali

Comfort Show: Alasan Kita Nontonin Tontonan yang Sama Berulang Kali terminal mojok.co

Pada 2021 ini, kita betul-betul dimanjakan dengan berbagai fasilitas tontonan yang bisa kita tonton dari dalam rumah, seperti Netflix, Amazon Prime, HBO Go, dan layanan streaming berbayar lainnya. Kita tinggal duduk manis sambil menatap layar laptop atau smartphone untuk menonton apa pun yang kita pilih. Tapi sadarkah kalian, sebanyak apa pun anime, series, ataupun film baru yang muncul setiap harinya, kita pasti punya tontonan yang terus kita tonton meskipun sudah kita sudah hafal dengan jalan ceritanya karena sudah kita tonton berkali-kali?

Tidak terhitung lagi sudah berapa kali saya marathon anime Rurouni Kenshin sejak pertama kali saya menontonnya saat SD. Tidak terhitung lagi sudah berapa kali saya marathon sitkom Friends maupun How I Met Your Mother sejak saya pertama kali menontonnya. Tidak terhitung lagi sudah berapa kali saya menyaksikan seluruh franchise Harry Potter, Trilogy Lord of the Rings, maupun Trilogy The Dark Knight karya Christopher Nolan.

Padahal, setiap harinya, banyak serial atau film yang dirilis di bioskop maupun lewat layanan streaming berbayar yang disajikan via internet. Namun, pilihan saya ketika suntuk dan tidak ada bahan tontonan selalu tertuju pada judul-judul anime, series, maupun film yang saya sebutkan di atas. Bahkan, ada begitu banyak penggemar fanatik Rurouni Kenshin, Harry Potter, Friends maupun judul anime, film, sampai series yang mengklaim bahwa dirinya maraton nontonin judul-judul tersebut puluhan kali sejak awal kemunculannya.

Fenomena ini disebut sebagai comfort show, yakni ketika tontonan yang kita tonton, mau itu anime, film, atau series kita anggap sangat menghibur dan membuat perasaan kita jadi lebih baik setelah menontonnya. Dengan nontonin anime, film, atau series tersebut, kita merasa bahwa tontonan tersebut adalah teman dekat yang bisa memahami kita apa adanya baik saat suka maupun duka. Apa pun yang kita tonton terasa sangat relate dengan hidup kita. Padahal, apa relevansinya kehidupan saya yang biasa-biasa ini dengan kehidupan seorang billionaire asal Gotham City yang begadang buat main hakim sendiri dengan kekuatannya?

Sering kali, saya milih nonton anime, film, atau series yang sudah familiar bagi saya, alih-alih nontonin anime, film atau series rilisan terbaru. Kenapa? Pasalnya, saya tidak mau dibuat kecewa oleh anime, film, atau series rilisan terbaru. Takutnya, ini tidak sesuai dengan ekspektasi.

Biasanya, semakin sering si comfort show ini ditonton, akan ada fakta-fakta menarik yang dapat saya tangkap. Saya jadi tahu detail-detail kecil yang sengaja dibuat oleh para kreator tersebut. Semakin sering saya tonton, saya jadi kagum dengan kehidupan para samurai lewat filosofi budo dan bushido yang saya saksikan lewat anime Rurouni Kenshin. Semakin sering saya tonton, saya jadi bisa mengambil hikmah dari series seperti Friends dan How I Met Your Mother. Semakin sering saya tonton, saya jadi kagum dengan adaptasi cerita Lord of the Rings maupun The Dark Knight Trilogy karya Nolan yang selalu bikin merinding tiap kali saya tonton.

Makanya, meskipun ada Spiderman baru, saya tetap menganggap Spiderman-nya Tobey Maguire sebagai Spiderman terbaik. Ada begitu banyak kenangan indah dalam hidup saya karena Spiderman-nya Tobey Maguire yang membuat saya sangat nyaman untuk menontonnya. Saya pun nggak pernah absen nontonin Spiderman-nya Tobey Maguire saat tayang di televisi lokal meskipun sudah saya tonton berkali-kali.

Comfort show inilah alasan kita terus nontonin judul-judul anime, series, atau film yang sama secara terus menerus karena membuat kita nyaman. Seolah-olah mereka adalah sahabat terdekat kita yang selalu menemani kita saat suka dan duka. Mereka betul-betul bisa membuat kita lari dari kenyataan hidup yang sangat pahit. Mereka paham dengan suasana hati kita yang butuh hiburan yang bisa membuat kita nyaman ketika menontonnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Exit mobile version