Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Coki Pardede Nggak Salah, tapi Nggak Lucu Aja

Aminah Sri Prabasari oleh Aminah Sri Prabasari
23 Desember 2020
A A
Coki Pardede Nggak Salah, tapi Nggak Lucu Aja terminal mojok.co

Coki Pardede Nggak Salah, tapi Nggak Lucu Aja terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Jokes Coki Pardede sepanjang 2020 beberapa sangat berhasil, berhasil mancing keinginan khalayak buat ngata-ngatain. Laughter is the best medicine, nggak berlaku buat jokes Coki, tiati buat yang punya masalah asam lambung.

Saya bukan mau menghakimi akhlaknya Coki Pardede, ya. Perkara kurangnya empati dalam menyusun materi humor itu bukan urusan audiens. Ini juga bukan soal salah dan benar secara teknis, teoritis, atau apalah.

“Lo ketawa bukan buat menghibur diri dan orang lain, lo ketawa karena berpikir kesedihan dan kesusahan orang lain itu menggelikan dan potensial buat jadi konten.” semacam itu pikiran buruk saya. Anggapan semacam itu biasanya muncul saat si pemilik jokes yang nggak termasuk dalam barisan orang susah bikin guyonan dan narasi tentang mereka. Yang bikin jokes jelas punya privilese, privilese untuk minimal ngetawain kesusahan orang.

Orang-orang di Jakarta lagi kesusahan banjir, eh Coki Pardede malah bahas soal basah karena ngewe. Mentang-mentang masih bisa makan meski kebanjiran. Lagi pandemi Corona, eh malah nyebut isi angpao orang-orang di Wuhan. Mentang-mentang nggak berstatus positif Covid-19. Sekarang mau natalan juga ngece anak-anak yang terlihat malnutrisi di Afrika pakai segelas Chatime. Mentang-mentang perut aman dari buncit akibat busung lapar.

Menyusun materi konten kok bermodalkan “mentang-mentang” setelah gagal lucu, lalu ngaku-ngaku dark jokes, hmmm suram.

Berlimpah privilese yang berkebalikan dengan narasi dalam humor yang hendak disajikan bisa membuat seseorang nggak “berhak” nge-dark jokes. Sebab, kalau komika yang membawa narasi kepahitan tersebut bukan si penyintas, rada susah pesannya sampai ke audiens. Yang sampai malah pesan penghinaan, ngece belaka. Padahal dark jokes itu sindiran, bukan penghinaan.

Di mana tepatnya letak dark jokes dari keseluruhan konten yang terbaru, pakai topi santa dan pegang segelas Chatime, milik Coki? Saya nggak paham. Untuk disebut jokes aja failed, apalagi dark jokes.

Coki Pardede dan umatnya sudah tersesat sejak tataran definisi, tapi mereka seperti umumnya penduduk Twitterland, malah ngatain balik pakai kata-kata mutiara soal open minded.

Baca Juga:

4 Jasa yang Tidak Saya Sangka Dijual di Medsos X, dari Titip Menfess sampai Jasa Spam Tagih Utang

Drama Cina: Ending Gitu-gitu Aja, tapi Saya Nggak Pernah Skip Menontonnya

Atau mungkin saking dark-nya sampai nggak bisa dilihat pakai panca indera? Baiklah, lain kali perlu dicoba dilihat pakai dengkul, siapa tahu dengkul bisa lebih open minded.

Dark jokes seperti dark chocolate, sama-sama soal hal yang pahit. Urusan “kegelapan” ini bukan hanya soal membawa isu yang sensitif atau tabu dalam narasi humor, tapi juga soal siapa yang membawa narasi tersebut.

Meski cenderung nggak menghargai apa pun dan siapa pun termasuk nilai-nilai yang dimiliki oleh audiens, dark jokes tetap punya pakem. Sebagai humor, golnya dark jokes adalah lucu.

Dark jokes etnisitas yang dibawakan oleh Ernest Prakasa atau soal diskriminasi pada perempuan oleh Sakdiyah Ma’ruf, misalnya. Nyaman banget tuh buat disimak. Selain bikin ketawa juga membuka pikiran, “Oh, gitu yang mereka rasakan sebagai etnis minoritas.” Di sisi lain, audiens jadi menaruh respek ke pemilik jokes yang berhasil menertawakan kesusahannya dan akhirnya mudah pula bagi audiens untuk melihat isu yang dijadikan materi humor dari sudut pandang orang yang “tertindas”.

“Justru Coki Pardede sukses membuat semua orang berpikir, buktinya rame dibahas di medsos sampai viral.” begitu kata pendapat orang-orang yang mencoba menyerang balik dengan melawan arus. Kalau kesuksesan humor dilihat dari ramainya hujatan sampai viral, kenapa nggak ganti profesi jadi buzzer aja?

Bagi sebagian orang, ada konteks yang kemudian melekat di etnis anak-anak yang gambarnya ada di materi humor Coki. Oleh karena itu, alih-alih lucu, joke Coki jadi terlihat menyedihkan. Topi santa, TV berlayar lebar, segelas Chatime, dan senyuman lebar gagal membangun narasi yang diinginkan Coki.

April lalu dua dokter asal Prancis, dr. Jean Paul Mira dan dr. Camille Locht, mengusulkan untuk menjadikan Afrika sebagai tempat uji coba vaksin Covid-19. Usulan ini menuai protes karena dianggap rasis.

Materi humor Coki Pardede seakan mengingatkan saya pada usulan tersebut. Boro-boro lucu, malah jadi cringe. Tapi, siapa tahu memang cringe adalah jalan ninja Coki Pardede sebagai komika? Kalau begitu ya, asu-dahlah. Seandainya nggak ada konteks rasisme gara-gara usulan dokter Prancis pun joke Coki Pardede tetap gagal lucu.

Lagian nge-dark jokes soal kemanusiaan kok pakai propertinya cuma segelas Chatime, coba berendam bubble tea, atau mandi boba tujuh rupa, jangan kayak orang susah. Biar yang menghujat juga bisa totalitas gitu, lho. Sekalian mewujudkan keberagaman genre komedi. Jika semua komika punya teknik humor yang sama dengan Coki Pardede, nonton video kucing lucu di Nyutub, Toktok, atau Instakilo rasanya sudah cukup lah.

BACA JUGA Menebak Alasan Jokowi Merasa Perlu Berkomentar Soal Pernyataan Macron dan tulisan Aminah Sri Prabasari lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 22 Desember 2020 oleh

Tags: dark jokeMedia Sosial
Aminah Sri Prabasari

Aminah Sri Prabasari

Perempuan yg merdeka, pegawai swasta yg punya kerja sambilan, pembaca yg sesekali menulis.

ArtikelTerkait

Akui Saja Kalian Kecanduan Judi Slot, Pake Ngaku Hobi Segala

Buzzer Capres VS Buzzer Judi Slot: Mana yang Lebih Menyebalkan?

30 Mei 2023
bahaya berbagi password media sosial dengan pacar Macam-Macam Password Akun Media Sosial Orang Indonesia

Macam-macam Password Akun Media Sosial Orang Indonesia

31 Maret 2020
Orang Posting Status Screenshot WhatsApp Itu Motiavasinya Apa sih?! mojok.co/terminal

Orang Posting Status Screenshot WhatsApp Itu Motivasinya Apa sih?!

11 Maret 2021
meninggalkan instagram, Menebak Pikiran Orang yang Cek Instagram Cuma buat Lihat Instastory Zaskia Adya Mecca 3 Alasan Kenapa Filter Truth or Dare dan Head Quiz di Instagram Story Diciptakan

3 Alasan Kenapa Filter Truth or Dare dan Head Quiz di Instagram Story Diciptakan

1 November 2019
Off dari Media Sosial Adalah Hal yang Biasa Aja, Nggak Usah Geger! terminal mojok

Off dari Media Sosial Adalah Hal yang Biasa Aja, Nggak Usah Geger!

14 Agustus 2021
Panduan Menjadi Affiliator yang Beretika dan Beradab biar Makin Disayang Netizen

Panduan Menjadi Affiliator yang Beretika dan Beradab biar Makin Disayang Netizen

18 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

Tinggal di Kabupaten Magelang: Dekat Borobudur, tapi Tidak Pernah Merasa Hidup di Tempat Wisata

18 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.