Saya bukan orang Cimahi, tapi begitu akrab dengan Kota Tentara ini. Saya hafal betul semua jalan dan seluk beluk kota ini. Kebetulan rumah saya berbatasan dengan Cimahi, sehingga masa anak-anak hingga remaja banyak dihabiskan di sana.
Kalau sekarang ini, saya masih sesekali mampir ke sana kalau ada orderan ojek online. Itu mengapa saya benar-benar akrab dengan kota yang punya 3 kecamatan dan 15 kelurahan ini.
Nah, sepanjang pengalaman saya hidup, ada banyak sekali kesalahpahaman mengenai kota ini. Kesalahpahaman biasanya datang dari orang-orang luar Cimahi atau luar Jawa Barat. Sebagai seseorang yang akrab dengan kota ini, saya merasa perlu meluruskan beberapa kesalahpahaman.
#1 Cimahi bukan bagian dari Bandung
Ini kesalahpahaman yang paling sering saya temui. Banyak orang mengira Cimahi adalah bagian dari Kabupaten Bandung. Padahal Cimahi adalah kota sendiri yang berada di bawah provinsi Jawa Barat.
Akan tetapi, saya cukup memaklumi kesalahpahaman ini. Kenyataannya, banyak warga Cimahi yang memang suka mengaku dari Bandung. Mereka melakukannya karena malas menjelaskan seluk beluk daerahnya yang kurang populer. Beda cerita ketika mereka mengaku dari Bandung, sebagian besar orang akan langsung paham.
Melihat kebiasaan itu, saya jadi nggak heran kalau banyak orang kemudian nggak mengenal atau salah paham soal Cimahi. Warganya saja malas mempromosikan daerahnya, ya bagaimana mau dikenal.
Selain itu, usia Cimahi tergolong baru. Daerah ini memisahkan diri dari Kabupaten Bandung dan dimekarkan sebagai kota sendiri pada 21 Juni 2001. Sejak pertama kali dibentuk sebagai kota administratif pada 1976 hingga 2001, Cimahi berada di bawah Kabupaten Bandung. Mungkin itu yang menjadikan citra Cimahi begitu lekat dengan Kabupaten Bandung.
#2 Kota Militer, tapi nggak semua bangunannya bercorak militer/tentara juga
Seperti yang sudah saya singgung di awal, Cimahi punya julukan Kota Militer. Julukan tersebut muncul karena banyak pusat pendidikan tentara di kota ini. Asal tahu saja, hampir 60 persen wilayah Cimahi dimanfaatkan oleh tentara. Misal, Pusat Pendidikan Artileri Medan (Pusdikarmed), Pusat Pendidikan Pengetahuan Militer Umum (Pusdikpengmilum), Sekolah Pelatih Infanteri Pusat Pendidikan Infanteri (SPI Pusdikif), dan masih banyak lagi.
Demi memperkuat branding sebagai Kota Tentara, di kota ini banyak dibangun simbol-simbol terkait militer. Di sana kalian dapat dengan mudah menemukan patung tank baja, maung siliwangi, meriam, pesawat tempur, tugu, dan monumen lain yang berkaitan dengan militer.
Walau citranya begitu lekat dengan militer, nggak semua daerahnya seperti itu kok. Bangunan yang dimanfaatkan oleh militer atau punya corak tentara kebanyakan berada di Cimahi Tengah. Sementara, Cimahi Utara didominasi oleh perkebunan dan persawahan. Bahkan, kini mulai bergeser ke cluster perumahan. Cimahi Selatan lebih banyak kawasan padat pendidik dan kawasan industri.
Baca halaman selanjutnya: Cimahi dikira …