Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Cewek Indonesia yang Impiannya Menikah dengan Bule Apa Nggak Pernah Pikir Panjang?

Adhe afrilia oleh Adhe afrilia
24 Februari 2021
A A
Cewek Indonesia Impiannya Menikah dengan Bule Apa Nggak Pernah Pikir Panjang? terminal mojok.co

Cewek Indonesia Impiannya Menikah dengan Bule Apa Nggak Pernah Pikir Panjang? terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Banyak perempuan Indonesia yang mengidam-idamkan menikah dengan bule terlepas dari aneka kontroversi sampai puncaknya, saya berani menuliskan opini ini. Saya tinggal lebih dari sepuluh tahun di Eropa dan ada terlalu banyak berita miris yang mengusik saya. Hingga pria-pria bule tulen yang saya kenal dan sering menjadi turis di Asia dengan pede berkata, “Kenalin orang Indonesia yang pengin ngerasain kulit putih!”

Sudah bukan rahasia bahwa sejak zaman kolonial, perempuan lokal begitu memandang tinggi ras kulit putih yang membuat korban penjajahan hingga saat ini berpikir bahwa memiliki pasangan bule menaikkan derajat mereka. Sebagian bule lover pun terang-terangan membanggakan kalau mereka turunan blasteran, punya pasangan bule hingga seorang artis nasional pernah menjadi viral karena begitu bangga mengatakan tak punya darah Indonesia. Sebuah pemikiran purba yang membanggakan ras kult putih yang seharusnya mulai dikikis.

Aneka alasan menganggap kecantikan atau ketampanan bule lebih baik dari kearifan wajah pribumi adalah pemahaman kolonial yang bertahan hingga saat ini. Hal itu pula yang membuat beberapa masyarakat mengidamkan untuk menikah dengan bule dan memiliki keturunan bule dengan tujuan “memperbaiki keturunan”. Untuk urusan ini saya tak akan berkomentar karena ketampanan dan kecantikan itu selalu tentang selera yang sifatnya relatif. Saya sendiri meyakini, apa pun adonannya, pribumi atau bule, kalau penampilannya standar ya standar aja.

Akan tetapi alasan lain yang tidak diungkapkan oleh banyak perempuan yang mengidam-idamkan menikah dengan bule adalah alasan ekonomi dan ini adalah fakta menyedihkan yang kerap kali baru dirasakan oleh perempuan lokal.

Yang pertama adalah beberapa orang baru menyadari bahwa banyak bule miskin. Tentu saja, tidak semua bule punya pekerjaan mapan. Hidup di negara makmur tidak menjain seseorang merdeka secara finansial. Asumsi perempuan yang mengidamkan perbaikan ekonomi dengan berhubungan dengan pria bule kerap kali tersandung pada faktor ekonomi, “Ganteng sih tapi kere!” Hal ini terbukti dengan fenomena gigolo migran pencari suaka yang transit di tanah air hingga para migran yang berpacaran dengan orang lokal.

Tak cukup sampai di situ, sesungguhnya pria bule saat berhubungan tidaklah sesaleh pria lokal. Kultur bule menjunjung kesetaraan. Pria bule modern tidak segan untuk lantang berkata, “Bagi dua!” pada saat kencan atau setelah membina hubungan. Ini adalah hal yang sering kali tidak disadari oleh cewek lokal. 

Tentu saja ada pria bule yang akan membayar selama ia punya uang dan bila ia telah mencintaimu setengah modar. Akan tetapi, jangan lupakan bahwa cinta kerap kali hanya perasaan yang tidak konstan dan lebih sering pupus setelah enam bulan berhubungan.

Pengalaman saya lama tinggal di luar negeri membuat saya mengetahui cukup banyak perempuan yang merasa ditelantarkan setelah kumpul kebo ataupun menikah dengan bule. Kecuali, ia yang memilih pria yang jauh lebih mapan secara umur dan ekonomi. Bahkan cerita gonta-ganti pasangan hingga kawin cerai bukanlah cerita baru.

Baca Juga:

Sisi Gelap Pernikahan di Desa, Sudah Gadaikan Sawah Demi Biaya Hajatan, Masih Aja Jadi Omongan Tetangga

Ironi Wonosobo: Pemerintah Gencar Promosi Wisata, tapi Warga Tetap Miris Hidupnya

Pepatah lain lubuk lain ilalang sungguh benar adanya karena sulit sekali menyatukan perbedaan kultur, budaya, kebiasaan apalagi kalau sudah bicara agama. Walau bagi sebagian orang, agama hanya di KTP itu nggak masalah.

Kalau kata orang Valentine bukan budaya kita, menafkahi istri juga sebenarnya bukan budaya bule. Jadi jangan berharap hidup akan jauh lebih sejahtera kalau menikah dengan bule yang punya pemikiran begitu modern dan mengutamakan kemandirian finansial. Jangankan menafkahi istri, meskipun ada undang-undang yang mengatur tentang hak uang anak, tak sedikit bapak-bapak bule yang menunggak pembayaran tersebut. Tetapi, ya untungnya masih diurus negara. Itu, kalau si anak tinggal di Eropa, bagaimana dengan hubungan anak bule yang tinggal di Tanah Air dan bapaknya kere di luar negeri? Sama saja blangsaknya.

Selain masalah uang nafkah, saya belum bicara masalah mas kawin, hingga hantar-hantaran atau uang panai saat pernikahan. Kebanyakan dari orang yang menikah dengan bule tentu tidak menjalankan tradisi lokal ini dengan alasan, “Kasihan ongkosnya sudah mahal!” Sebab pernikahan versi bule tidak semahal pernikahan versi Indonesia. Jadi, bagi cewek-cewek penggemar kartun princess, bila ingin merasa menjadi putri dan permaisuri sehari, mari cintai produk dalam negeri.

Jangan pula cewek-cewek takut memilih produk lokal hanya karena kengerian terhadap asumsi terlalu banyak sinetron azab berjudul, “Mertuaku Mak lampir!” sebab mertua bule yang jahat pun tak sedikit wahai dedek gemeuz. Menikah dnegan bule tidak selamanya seindah dan sebahagia yang Anda bayangkan. Terkadang justru lebih banyak menemui jalan terjal. Tersesat dalam asumsi zaman kolonial itu nggak enak.

BACA JUGA Kalau Ada Orang Bilang Wajah Saya Selera Bule, Itu Pujian Apa Hinaan Ya?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 Februari 2021 oleh

Tags: buleekonomiPernikahan
Adhe afrilia

Adhe afrilia

ArtikelTerkait

Terogong, Daerah Kecil di Jakarta Selatan yang Dihuni para Bule. Jalan-jalan di Terogong bak Berada di Luar Negeri!

Terogong, Daerah Kecil di Jakarta Selatan yang Dihuni para Bule. Jalan-jalan di Terogong bak Berada di Luar Negeri!

9 Juli 2024
Tipe-tipe Orang Nyumbang Lagu di Acara Pernikahan terminal mojok.co

Tipe-tipe Orang Nyumbang Lagu di Acara Pernikahan

7 Januari 2021
pernikahan adat sunda bekasi campuran bahasa ciri khas budaya akulturasi mojok

Percampuran Budaya Sunda dan Betawi di Pernikahan Orang Bekasi

23 April 2020
3 Hal Sederhana yang Dilakukan Tamu Undangan, tapi Bikin Sinoman Marah

3 Hal Sederhana yang Dilakukan Tamu Undangan, tapi Bikin Sinoman Marah

28 November 2023
5 Hal yang Sering Ditutup-tutupi Soal Bank Syariah BSI

5 Hal yang Sering Ditutup-tutupi Soal Bank Syariah

19 Agustus 2022
petani cabai

Curahan Hati Petani Cabai

26 Juli 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Nggak Ada Gunanya Dosen Ngasih Tugas Artikel Akademik dan Wajib Terbit, Cuma Bikin Mahasiswa Stres!

Dosen yang Minta Mahasiswa untuk Kuliah Mandiri Lebih Pemalas dari Mahasiswa Itu Sendiri

5 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.