Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Cara Melawan Keinginan Orang Tua

Muhammad Ikhwan Hastanto oleh Muhammad Ikhwan Hastanto
9 Mei 2019
A A
orang tua

orang tua

Share on FacebookShare on Twitter

Disclaimer: TULISAN INI TIDAK BERMAKSUD MENGAJARKAN PEMBACA UNTUK DURHAKA KEPADA ORANG TUA. Ayo, ucapkan kalimat di atas tiga kali sebelum melanjutkan bacaan. Tolong resapi karena saya tidak mau disalahkan kalau mendadak ada yang songong kepada orang tuanya. Seperti kata pepatah: memberontak boleh, bodoh jangan. Hobi main game boleh, mempermainkan hatiku jangan. *eh

Tulisan ini saya peruntukkan bagi pembaca yang punya pekerjaan impian tertentu, namun terancam hancur karena harus terbentur restu ibu dan bapak. Dilema klasik mahasiswa fresh-graduate ini biasanya membawa kita kepada salat istikharah kedua sepanjang hidup (yang pertama tentu saja ketika memilih jurusan kuliah. Sudah, mengaku saja).

Apakah sebagai anak, kita harus selalu menurut kepada keduanya dan melupakan pekerjaan impian itu? Tapi kan yang hidup dan bekerja kita? Lah, tapi, masa kita lebih memilih pekerjaan sih dibanding restu orang tua? Pusing banget jadi manusia, mau jadi knalpot racing saja.

Apabila pembaca adalah tipe anak yang mempercayakan segala keputusan masa depan kepada restu orang tua karena merekalah yang melahirkan kita di dunia dan merawat kita sejak kecil, mohon membacanya sampai sini saja. Tidak usah dilanjutkan, tulisan ini bukan untuk anda. Bukan, bukan berarti anda lebih buruk. Anda hanya kurang asik saja. Segala argumen saya pasti akan mental dengan keyakinan anda tentang Memuliakan Orang Tua, Restu Orang Tua Restu Tuhan, de el el de el el.

Nah, apabila anda adalah tipe anak yang ingin mencari bagaimanapun caranya untuk bisa bekerja sesuai impian namun tetap menghormati orang yang melahirkan dan merawat kita, silakan dilanjutkan. Pokoknya tenang, saya tidak mengajak Anda untuk menjadi durhaka. Saya mengajak anda untuk berkompromi dengan rasa cinta anda kepada orang tua, demi sesuatu yang, menurut saya, sama esensialnya di hidup anda: kebahagiaan Anda sendiri.

Gimana bacot saya? Sudah cocok belum bergabung dengan Hitman System?

Menurut saya, hanya ada satu alasan mengapa mereka berdua tidak mengizinkan anda bekerja sesuai dengan kemauan anda: alasan finansial.

Tidak bisa dipungkiri, uang adalah sumber masalah bagi setiap orang yang tidak memilikinya. Suami-istri bisa cerai, pertemanan bisa bubar, yang kasmaran bisa gagal jadian, pencurian, pembunuhan, penjajahan, bom atom, global warming, semuanya terjadi karena motif ekonomi. Jadi, tidak heran orang tua menginginkan kita untuk tidak kesulitan mencari uang.

Baca Juga:

30 Kosakata Parenting yang Njelimet, tapi Sebaiknya Dipahami Orang Tua Zaman Sekarang

Dear Bu Risma Mensos, Anak yang Menitipkan Orang Tua ke Panti Jompo Nggak Melulu Durhaka

Oleh karena itu, dokter ingin anaknya jadi dokter, musisi ingin anaknya jadi musisi, dan PNS ingin anaknya jadi PNS. Mengapa? Ya karena sepanjang hidup mereka, orang tua kita sudah paham bahwa uang dari jalur itu terbukti menghidupi. Kalau beliau-beliau ini tidak paham bagaimana uang hadir di pekerjaan yang kita inginkan, insting utamanya ya pasti melarang kita dong.

Untuk kasus ini, anda cukup “melawan” orang tua dengan melakukan dua hal: 1) menjelaskan kepada mereka darimana uang anda akan berasal, dan 2) melepaskan diri dari orang tua secara finansial.

Poin kedua saya rasa penting untuk membuat orang tua anda mengerti. Apabila anda masih dikirimi uang bulanan, hentikan! Kirim ke saya! Memang anda akan jatuh miskin sementara, namun hidup akan terasa berbeda apabila anda bebas secara finansial dari siapapun. Sudah, nekat saja. Atur keuangan seefektif mungkin sambil terus membangun karir di pekerjaan yang anda inginkan. Cari kerjaan lepas sampingan kalau perlu. Ikut judi bola! Eh, jangan deng.

Dalam menjalani proses ini. Sudah pasti orang tua anda akan secara masif memastikan anda baik-baik saja. Saya selalu dihubungi setiap hari hampir selama dua tahun ketika nekat melepaskan diri secara finansial dengan orang tua. Itu hal yang biasa, tetap tenang dan jelaskan kepada mereka bahwa anda baik-baik saja.

Buat hati mereka nyaman dengan bilang bahwa anda pasti akan menghubungi mereka apabila kesulitan keuangan terjadi. Ingat, ini hanya untuk membuat mereka kembali tenang saja. Meskipun uang di rekening tinggal 100 ribu, usahakan orang tua tidak perlu dilibatkan dalam penyelesaian masalahnya. Selalu gumamkan mantra ajaib saat bokek: warteg adalah mukjizat, Indomie adalah karunia Tuhan.

Mungkin ada saatnya anda sebal ketika salah satu dari beliau ini bilang “Masa kamu ayah kuliahin jauh-jauh di Harvard tapi pas lulus malah jualan cupang? Apa kata orang?” atau “Masa kamu gak nurut sih sama keinginan ibu?”

Tidak bisa dielakkan, sudah umur berapapun, tekanan lingkungan pasti masih dirasakan orang tua. Kadangkala, suatu profesi dianggap buruk karena lingkungan bapak dan ibu kita sudah menghakimi profesi tersebut sejak dalam pikiran. Untuk kasus seperti ini, anda akan lebih sulit untuk mengubah pola pikir mereka meskipun sudah merdeka secara finansial.

Apa yang perlu anda lakukan untuk “melawan” pemikiran jenis ini? Ya tidak usah dilawan. Kan anda kan sudah membuktikkan bisa cari uang sendiri. Yang penting, jangan songong sama orang tua. Mari bersepakat untuk tidak setuju pada satu subyek tanpa mengurangi rasa hormat apabila membahas subyek lain dengan mereka.

Sok tau banget kan saya?

Terakhir diperbarui pada 9 Mei 2019 oleh

Tags: MelawanMenjadi AnakOrang Tua
Muhammad Ikhwan Hastanto

Muhammad Ikhwan Hastanto

Suka memetik dan mengetik.

ArtikelTerkait

Alasan Orang Tua Tidak Memasukkan UT sebagai Pilihan Kampus Anaknya

3 Ciri Orang Tua yang Nggak akan Dihormati Anak Muda

7 September 2021
menjadi bapak

Menjadi Bapak

21 Mei 2019
mitos tahi lalat

Mitos Tahi Lalat dan Pertandanya

4 September 2019
Berfoto dengan Orang Tua Eh Anggur Merah Nggak Bikin Kalian Keren

Berfoto dengan Orang Tua Eh Anggur Merah Nggak Bikin Kalian Keren

5 Desember 2019
anakku

Untukmu, Anakku di Masa Depan

26 Juni 2019
Curhatan Seorang Caregiver: Ikhlas Merawat Agar Pasien Tetap Sehat

Curhatan Seorang Caregiver: Ikhlas Merawat Agar Pasien Tetap Sehat

4 Mei 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru Mojok.co

6 Rekomendasi Tontonan Netflix untuk Kamu yang Mager Keluar Rumah Saat Liburan Tahun Baru

27 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

28 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.