Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Cara Anak Pesantren Ngelawan Setan yang Bisa Niruin Baca Alquran

Aly Reza oleh Aly Reza
2 April 2020
A A
ngelawan setan, keseharian setan

Cara Anak Pesantren Ngelawan Setan yang Bisa Niruin Baca Alquran

Share on FacebookShare on Twitter

Diakui atau tidak, semakin ke sini superioritas agama dalam kasus penanganan terhadap gangguan kesetanan memang agak memudar, untuk tidak mengatakan nggak berfungsi sama sekali. Sebab, setan zaman sekarang sepertinya memiliki sistem imun jauh lebih kebal ketimbang setan-setan yang kita kenal di masa lalu.

Kalau setan di masa lalu terkenal sangat rentan, beda ceritanya dengan yang kita temui di masa kini. Setan zaman dulu sekali denger kalimat suci saja sudah kebakar dan kepanasan. Lhah kalau sekarang, bukannya kebakar eh kadang malah niruin kalau nggak benerin ayat-ayat yang kita baca. Ngeri, nder~

Pernyataan guru ngaji bahwa setan bakal takut jika dibacakan ayat-ayat suci lambat laut mulai terasa nggak relevan lagi.

Menyimpulkan dari tulisan Agus Mulyadi, Agama yang Tak Lagi Ampuh untuk Mengusir Setan, setan-setan zaman sekarang itu nekat-nekat loh modelannya. Penting yaqueen lah kalau mengganggu manusia. Masa ada tho setan yang dengan telaten nungguin orang salat buat ditakut-takutin seperti dalam film Pengabdi Setan. Ini sangat bertentangan dengan kode etik persetanan yang harusnya takut dong sama orang yang taat beribadah. Lah ini, orang salat malah ditungguin, loh. *Nulis sambil geleng-geleng kepala

Atau dalam film Danur 2 yang digambarkan setannya ikut geleng-geleng kepala pas sedang dilangsungkan tahlilan. Lahdalaaahhh, saya aja kalau lagi ikut tahlilan, boro-boro ikut baca sampai tuntas, yang ada ngobrol sama temen biar nggak ngantuk. Ini setan nampaknya punya misi nguri-uri (menjaga) tradisi NU. Mantaaabbb.

Pemandangan tersebut sangat kontras dengan gambaran setan yang mewarnai masa kecil atau remaja kita dulu. Dalam film-film horor seangkatan Angkling Darma. Yang paling populer katakanlah Mak Lampir, yang namanya setan itu kalau udah ketemu sama kiai terus dibaca-bacain ayat suci bakal kelar tuh urusannya.

Begitu juga dengan film-film berbau mistis yang sering kita saksikan di layar kaca Indosiar pada kisaran tahun 2006-2007. Pokoknya saya masih SD waktu itu. Kiai, sebagai yang dianggap paling otoritaif dalam hal agama, selalu tampil gagah berani dalam menghadapi beragam jenis setan yang mengusik ketenangan warga setempat. Sekali tasbih diputer, setan-setan pasti klenger.

Mulanya problem tersebut saya kira cuma terjadi di agama Islam saja, ternyata di Katholik juga sama pusingnya dalam melakukan penanganan. Sebut saja contohnya kasus Valak dalam film The Nun (2018). Sekelas pastor yang diutus langsung oleh Vatikan saja dibikin kocar-kacir, loh, sama hantu biarawati itu. Nggak habis pikir aja, padahal udah pakai rosario, nyebut nama Yesus juga nggak kehitung berapa kali jumlahnya.

Baca Juga:

Suzzanna Malam Jumat Kliwon Itu Bukan Film Balas Dendam Setan, tapi tentang Ngerinya Utang!

6 Cara Ampuh Mengusir Pocong, Dijamin Minggat!

Mengingat adanya peningkatan mutu dalam dunia persetanan dewasa ini. Dan setelah melakukan kajian lebih lanjut dengan kawan-kawan saya dari pesantren. Kami memberi sedikit trik untuk ngelawan setan yang kebetulan bisa baca ayat suci dan nggak jarang pula ngoreksi bacaan kita. Kalau untuk umat Katholik, mon maap saya nggak bisa ngasih saran. Tapi kalau ini mau dicoba ya saya persilakan. Seperti tagline Tokopedia: Coba Aja Dulu. Siapa tahu berhasil.

Ngelawan setan dengan Ilmu Asbabun Nuzul

Setan yang kita hadapi boleh hafal beberapa ayat suci, tapi apa mungkin mereka tahu detail dengan asbabun nuzul turunnya ayat tersebut?

Trik ini sebenarnya nggak ampuh-ampuh amat, tapi boleh lah dicoba kalau ada setan yang membandel seperti noda dalam iklan Soklin. Kalau ada setan yang malah niruin pas kita bacain beberapa ayat, langsung saja tanya, “Heh, kunti, apa kamu tahu asbabun nuzul­-nya gimana?” Saya nggak jamin 100% sukses, tapi kalau dia tahu jawabannya, tenang, pakai trik berikutnya.

Ngelawan setan dengan menguji Tajwid

Mengingat setan sekarang udah banyak yang hafal Alquran—mnimal surah-surah pendek—tapi itu nggak jadi jaminan kalau dia juga menguasai tajwidnya, bidang ilmu yang harus dikuasai agar bisa membaca Alquran dengan baik dan benar.

Semisal cara pertama gagal, langsung saja layangkan pertanyaan intimidatif seputar hukum-hukum tajwid yang terkandung dalam ayat yang dibaca. Misal, kalau yang kita baca adalah surah al-Ikhlas, tanyakan saja, “Heh, sundel, mana yang harus dibaca qolqolah sugra dan mana yang harus dibaca qalqalah kubra?” Bisa juga, “Kenapa kalimat lam yalid wajib dibaca izhar syafawi? Coba jelasin!” Atau yang agak detail, “coba sebutin bagian mana yang dibaca mad thabii, hayooo? Sebutkan alasannya!”

Mendengar pertanyaan-pertanyaan tersebut, si setan pastilah menyerah tanpa perlawanan. Kemungkinan terburuk paling ya malah tajwid kita yang dikomentari. Eits, nggak masalah. Ada opsi pamungkas, pilihan yang semoga lebih moncer dari dua trik yang sudah kita bahas.

Ngelawan setan dengan mendebat soal Nahwu dan Sharaf

Kalau setan yang kita hadapi kebetulan adalah jenis setan yang ugal-ugalan. Yang kadang suka sok-sokan benerin cara baca kita, dari lafaz sampai panjang-pendeknya. Baiklah apa mau dikata. Dengan sangat terpaksa cara ketiga harus kita tempuh. Cara ini diprediksi ampuh untuk menyerang kondisi kejiwaan si setan.

Contoh-contoh pertanyaan ofensif buat si setan bisa sebagai berikut:

“Dalam ayat pertama pada surah yang saya baca (al-Ikhlas), kata qul menunjukkan fiil apa?”

“Kenapa kata ahad di akhir kalimat harus dibaca ahad(u) dan bukan ahad(a) atau ahad(i)?”

“Mana yang menjadi mubtada dan mana yang menjadi khobar?”

Sebenarnya nggak harus berupa pertanyaan, kita juga bisa mengajukan sebuah perintah. Misalnya saja, “Heh, tuyul, coba tashrif-kan kata qul dengan baik dan benar. Sekarang!”

Kita tahu Nahwu dan Sharaf masuk dalam kategori ilmu yang tingkat kerumitannya sudah nggak diragukan. Mencecar si setan dengan pertanyaan-pertanyaan njlimet seputar ilmu wajib pesantren ini saya kira bakal berdampak pada gejala psikologisnya. Kita memang nggak bisa bikin setan kepanasan, tapi kita bisa bikin dia tekanan batin agar berpikir seratus kali kalau berniat gangguin kita lagi

Nah mylov, selamat mencoba yhaaa. Kalau misalkan nanti ternyata setan-setan malah semakin trengginas dan menyerang balik kita dengan pertanyaan-pertanyaan yang jauh lebih berbobot, ya itu bukan karena setannya yang makin canggih. Tapi kitanya aja yang makin goblok~

BACA JUGA Sampai Kapan Pun Indonesia Nggak Akan Kehabisan Ide Soal Dunia Persetanan atau tulisan Aly Reza lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 2 April 2020 oleh

Tags: ngelawan setansetansetan yang bisa baca quran
Aly Reza

Aly Reza

Muchamad Aly Reza, kelahiran Rembang, Jawa Tengah. Penulis lepas. Bisa disapa di IG: aly_reza16 atau Email: [email protected]

ArtikelTerkait

Kuntilanak, Hantu Film Horor yang Lebih Pantas Dikasihani ketimbang Ditakuti

Teror Kuntilanak dan Kunjungan yang Tak Diharapkan

24 Oktober 2019
ngelawan setan, keseharian setan

Liputan Keseharian Setan di Neraka Selama WFH Karena Bulan Puasa

7 Mei 2020
musik metal

Susahnya Menjelaskan Musik Metal ke Orang Tua

20 Agustus 2019
Gara-gara Sinetron 'Di Sini Ada Setan', Lagu ‘Antara Ada dan Tiada’ Berubah Jadi Lagu Horor terminal mojok.co

Setan: Awalnya Menakutkan, Kini Jadi Komoditas yang Menggiurkan

16 Desember 2022
6 Cara Ampuh Mengusir Pocong, Dijamin Minggat!

6 Cara Ampuh Mengusir Pocong, Dijamin Minggat!

16 Desember 2022
ruqyah

Ruqyah Bukan Solusi Karena Tidak Semua Perilaku Buruk Datang dari Jin dan Setan

14 September 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Betapa Merananya Warga Gresik Melihat Truk Kontainer Lalu Lalang Masuk Jalanan Perkotaan

Gresik Utara, Tempat Orang-orang Bermental Baja dan Skill Berkendara di Atas Rata-rata, sebab Tiap Hari Harus Lawan Truk Segede Optimus!

30 November 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.