Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Cantik tapi Maling: Bentuk Beauty Privilege Atau Seksisme Perempuan?

Ayu Larasati oleh Ayu Larasati
14 April 2023
A A
Cantik tapi Maling: Bentuk Beauty Privilege Atau Seksisme Perempuan?

Cantik tapi Maling: Bentuk Beauty Privilege Atau Seksisme Perempuan? (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Seorang remaja diamankan karena ketahuan membawa lari motor warga di Bandongan. Gara-gara parasnya yang cantik, warganet ramai-ramai berkomentar “cantik-cantik kok maling”. Sebenernya ini fenomena beauty privilege atau seksisme terhadap perempuan?

Baru-baru ini viral berita mengenai maling motor di daerah Bandongan, Magelang, yang konon berparas cantik. Lantaran lokasinya nggak terlalu jauh dari rumah saya di Kaliangkrik, Magelang, saya jadi tertarik untuk mengikuti berita ini. Saat membuka media sosial, saya melihat banyak komentar warganet yang menyayangkan kejadian tersebut.

“Duh, Mbak, cantik-cantik kok maling, sih?”

“Sayang banget cantik gini maling!”

Saat membaca beragam komentar warganet, saya jadi berpikir bahwa beauty privilege itu ternyata nyata, Gaes. Maling-maling lain yang mungkin nggak secakep mbaknya bakalan diberitakan dengan muka memar dan bibir jontor habis digebukin massa. Jangankan digebukin, mbaknya malah diajak selfie. Ya mau gimana lagi, kan yang penting cantik. Bahkan, ada komentar warganet yang mau memberikan pendidikan budi pekerti secara privat, lho! Saya jadi bertanya-tanya, kalau malingnya jelek, kira-kira tetap ada tawaran gini juga nggak, ya?

Tangkapan layar Twitter (Dokumentasi pribadi penulis)

Beauty privilege atau seksisme terhadap perempuan?

Terlepas dari berita lanjutan bahwa si mbak membawa lari motor karena dipengaruhi obat dan telah mengembalikan motor ke tempat semula, saya mendapati dua fenomena yang terjadi dari pemberitaan maling cantik ini: beauty privilege (privilese kecantikan) dan seksisme perempuan. Saya akan membahasnya satu per satu.

Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, terlihat jelas orang-orang cenderung mudah “memaafkan” pelaku karena parasnya yang jelita. Coba bayangkan kalau malingnya nggak good looking. Mungkin komentar warganet yang saya baca bakal seperti ini:

“Udah jelek, maling pula!”

Baca Juga:

Akun “Kampus Cantik” dan “Kampus Ganteng” Adalah Sampah Sosial, Seksisme Jangan Dilanggengkan di Lingkungan Kampus!

Rekomendasi 4 Motor yang Sulit Dimaling, Dilirik Maling pun Tidak

“Kalau jelek, minimal kelakuannya bener kek…”

“Muka udah minus, attitude jangan minus juga, dong!”

Lihat, kan? Perbedaannya jelas. Cantik tapi maling ini bisa kita lihat sebagai sebuah paradoks, bahwa seseorang dengan penampilan atau paras menarik sering mempunyai keuntungan di dalam berbagai situasi sosial. Istilahnya, kalau kamu cantik atau ganteng, separuh permasalahan hidupmu bakal selesai. Itulah pentingnya kita menilai seseorang nggak cuma dari penampilannya dalam mengukur moral seseorang.

Beauty privilege memang sangat berperan, bahkan ketika bersinggungan dengan peraturan. Seseorang berparas menarik saat melakukan kejahatan cenderung mendapatkan hukuman yang lebih ringan atau bahkan bisa saja bebas dari hukuman. Menarik, ya? Sungguh benar sila “keadilan sosial bagi seluruh rakyat good looking.”

Nggak cuma mengandung fenomena beauty privilege saja, kejadian ini juga lagi-lagi menimbulkan tindakan seksisme terhadap perempuan. Dalam rangka berlomba-lomba menarik perhatian pembaca, berbagai media daring menonjolkan sisi “cantik”-nya perempuan secara berlebihan di judul dan isi berita.

Sebenarnya, korban dari seksisme nggak hanya terjadi pada perempuan. Laki-laki pun dapat mengalaminya. Sayangnya, perempuan yang lebih sering menjadi korban seksisme dalam media pemberitaan.

Kata “cantik” memang menjadi primadona dan melekat erat pada perempuan. Judul berita yang seksis acap kali mengeksplorasi fisik dalam berbagai frasa seperti wanita berparas menarik, wanita cantik, pose seksi, dan masih banyak lagi.

Lantas, apakah “maling cantik” ini termasuk ke dalam bentuk seksisme? Hampir semua warganet di berbagai media sosial menyayangkan perilaku si mbak dalam mencuri motor. Mereka menganggap bahwa dengan parasnya, banyak peluang yang lebih pantas untuk si mbak lakukan (terutama dalam memperoleh uang) dengan kecantikan wajahnya.

Ada juga yang memprediksi bahwa bisa jadi di kemudian hari si pelaku pencurian motor ini akan diundang ke acara-acara TV mainstream yang hanya mementingkan viralnya sebuah peristiwa atau tokoh. Bukan berdasarkan kualitas atau kredibilitas.

Melihat komentar-komentar warganet yang sangat subjektif seperti “muka malingnya cantik bikin salah fokus” atau bahkan ada sebuah berita yang menulis headline “langsung kawinin biar jadi orang bener”, saya merasa pemberitaan dan komentar-komentar yang ada memang mengarah ke seksisme. Yang jelas, jangan kaget kalau tiba-tiba kita melihat si “maling cantik” ini muncul di acara-acara TV atau malah jadi duta anti-mencuri.

Penulis: Ayu Larasati
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Ketua RT dan Janda Cantik: Sebuah Pengalaman Menyandang Status Pak RT.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 14 April 2023 oleh

Tags: beauty privilegecantikmalingseksisme
Ayu Larasati

Ayu Larasati

ArtikelTerkait

makna cantik dalam budaya Jawa MOJOK.CO

21 Makna Cantik Menurut Masyarakat Jawa

19 Juli 2020
3 Kekurangan Kanopi Baja Ringan yang Harus Diketahui

3 Kekurangan Kanopi Baja Ringan yang Harus Diketahui

7 September 2022
orang jelek cinta pacaran tahu diri Memahami Tweet Jefri Nichol: Ngapain Marah-Marah, kalau Kenyataanya Kita Memang Jelek?

Memahami Tweet Jefri Nichol: Ngapain Marah-Marah, kalau Kenyataanya Kita Memang Jelek?

2 Februari 2020
motor honda astrea 800 Pol espargaro Honda scoopy Honda CT125 Honda CRF honda beat street motor matik MOJOK.CO honda c70

Honda CRF: Motornya Indah, Keamanannya Naudzubillah

11 September 2020
reality show uang kaget soraya rasyid uang kaget seksis rating mojok.co

Reality Show ‘Uang Kaget’ dan Seksisme yang Mengitarinya

1 Juni 2020
Desa Guyangan Probolinggo, "Tanah Surga" yang Jadi Bulan-bulanan Maling di Masa Panen

Desa Guyangan Probolinggo, “Tanah Surga” yang Jadi Bulan-bulanan Maling di Masa Panen

12 Desember 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.