Sementara itu, demi mendapat penumpang sebanyak-banyaknya, kondektur bus Murni Jaya biasanya menata penumpang di dalam bus sedemikian rupa sehingga selalu ada ruang untuk penumpang yang baru naik. Kerap kali bus sudah kebanyakan penumpang sehingga bus tampak berat dan penumpang tidak nyaman.
Tidak ada alternatif lain
Seperti yang sudah disinggung di awal tulisan, kalau ada alternatif transportasi publik lain jelas saya akan memilihnya. Sayangnya, memang tidak ada alternatif transportasi memadai lain, sehingga saya dan warga Banten terpaksa bertaruh nyawa untuk berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Transportasi publik yang aman dan nyaman adalah hak warga. Namun, kami tidak pernah mendapatkannya. Selama ini warga harus bergelut dengan fasilitas umum yang tidak ideal, mulai dari armada bus yang tidak layak maupun infrastruktur jalan yang berlubang. Kombo yang benar-benar mengancam nyawa.
Pemerintah setempat perlu segera memperbaiki transportasi publik supaya lebih memadai. Mulai dari menindak tegas perusahaan bus yang menyediakan armada alakadarnya hingga sopir bus ugal-ugalan. Tidak cukup hanya itu, demi menjamin keamanan pengguna jalan, jalan-jalan berlubang dan rambu-rambu lalu lintas perlu juga diperbaiki.
Penulis: M. Jia ulhaq
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Jalan Nasional Jombang yang Nggak Keurus Jadi Mimpi Buruk Pengendara
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.