Bunga tabebuya yang bermekaran di beberapa jalan di Magelang viral di media sosial baru-baru ini. Banyak orang membicarakan suasana jalannya yang mirip dengan jalanan di Jepang. Bunga tabebuya yang berwarna merah muda dan putih itu memang seperti bunga sakura yang tengah bermekaran.
Bunga tabebuya ditanam ketika Walikota Magelang Sigit Widyonindito menjabat dalam dua periode kepemimpinannya (2011-2021). Penanamannya untuk mewujudkan program Magelang Kota Sejuta Bunga. Selain indah, jenis tanaman ini dipilih karena membuat jalanan menjadi lebih rindang.
Tanaman asal Brasil itu memang berhasil mempercantik beberapa ruas jalan di Magelang. Kalian yang penasaran dan ingin menyaksikan keindahannya bisa berkunjung ke depan Kantor Pemerintah Kota Magelang di Jalan Sarwo Edi Wibowo. Bunga tabebuya juga bermekaran di deretan kios PJKA Kebonpolo di Jalan Ahmad Yani dan Jalan Sutoyo, Kejuron.
Keindahannya menarik banyak orang untuk berfoto. Apalagi, tidak setiap hari bunga tabebuya mekar. Bunga ini hanya mekar setahun dua kali, yakni di bulan Maret dan Oktober.
Bunga tabebuya bermekaran, penyapu jalan kerepotan
Sayangnya, dibalik keindahan bunga tabebuya yang bermekaran, ada penyapu jalan yang harus bekerja berkali-kali lipat lebih keras dari biasanya. Bunga ini biasanya mekar di tengah cuaca panas dan berangin seperti saat ini. Angin yang cukup kencang menggugurkan bunga hingga bertebaran ke mana-mana, sulit untuk dibersihkan.
Kalau tidak segera dibersihkan, bunga-bunga yang yang berguguran tadi menjadi sampah yang mengganggu pemandangan. Lebih buruk lagi, bisa membahayakan pejalan kaki dan pengendara. Asal tahu saja, bunga tabebuya bertekstur lembut. Tekstur itu memudahkan kelopak-kelopaknya menempel di alas kaki maupun roda kendaraan. Alas kaki dan roda kendaraan pun menjadi licin dan berisiko menimbulkan kecelakaan. Bunga yang terlindas kendaraan biasanya juga akan menempel di jalan. Akibatnya, jalanan juga menjadi licin dan sulit dibersihkan.
Oleh karena itu, siapa pun yang melihat bunga tabebuya, jangan hanya terpukau akan keindahannya. Kalian juga harus berterima kasih kepada para penyapu jalan yang bersedia mencurahkan lebih banyak energi untuk membersihkannya. Syukur-syukur, kalian bisa mengungkapkan terima kasih secara langsung kepada para penyapu jalan dalam bentuk ucapan maupun hal lain.
Penulis: Wulan Maulina
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Sudah Saatnya Magelang Menjadi Daerah Istimewa
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.