Melongok media sosial, saya sekilas membaca informasi tentang es krim Viennetta yang akan diproduksi kembali. Banyak orang menyambut baik kabar tersebut. Usut punya usut, es krim merek ini jadi primadona bagi anak-anak era 90-an. Konon, es krim ini menjadi favorit anak SD pada zamannya.
I can not relate. Jujur, saya sebelumnya tidak tahu ada es krim merek Viennetta. Sampai tulisan ini dibuat, saya masih penasaran seberapa enak sih es krim merek ini? Sebagai anak yang tinggal di desa, rasanya saya tak pernah mendapati es krim Viennetta ada di warung-warung.
Ternyata, pada zamannya, Viennetta memang dijual terbatas dan hanya bisa ditemui minimal di minimarket. Sebagai anak yang tak pernah ke minimarket atau sejenisnya, maklum jika saya tak tahu. Selain jauh, saya tidak punya bayangan apa pun tentang toko penjual jajanan selain warung dekat rumah. Ikut Ibu belanja ke pasar pun jarang sekali. Praktis, kegiatan masa kecil saya hanya berkutat di sekitaran desa saja.
Kegiatan saya diisi dengan sekolah, main layangan, berburu jangkrik, dan sesekali mandi di kali. Pada Minggu pagi, saya dan teman satu desa biasanya jalan bareng (beneran jalan pakai kaki, ya) sekadar mencari bekas kemasan rokok di tempat sampah milik warga untuk dikoleksi. Agak siang, kami pulang untuk nonton kartun favorit atau singgah ke rumah teman yang punya Nintendo untuk bermain bersama.
Kalau jajan, saya punya warung favorit di dekat rumah (duh, saya lupa nama penjualnya). Selain banyak pilihan jajanan enak, harganya pun murah. Saking sukanya saya jajan di sana, saya pernah mencuri uang milik bapak yang diletakkan di atas lemari untuk beli jajan.
Saat udah dewasa gini ditambah maraknya perbincangan soal Viennetta, saya malah jadi kangen jajanan masa kecil. Beberapa jajanan favorit saya sekarang udah nggak dijual. Kalau dijual pun, produknya langka. Biar nggak kangen sendirian, saya pengin share jajanan apa saja yang jadi favorit saya di masa kecil.
#1 Jagung Turbo
Ini favorit banget! Jajanan jenis puff corn ini ada beberapa rasa kayak karamel, keju, dan pedas manis. Perbedaan rasa tersebut bisa dilihat dari warna kemasannya. Favorit saya tetap kemasan warna merah yang rasa pedas manis. Nggak ngerti lagi rasanya kenapa seenak itu! Katanya, jajanan ini masih dijual sampai sekarang, tapi kenapa saya nyari-nyari nggak ketemu, ya?
#2 Mie Ueenak Gemez
Jajanan mie kremes emang nggak pernah salah. Mie Ueenak Gemez produksi Siantar Top jadi salah satu favorit saya. Produk ini sangat ikonik di zamannya. Selain warna kemasannya yang mentereng dan ada gambar anak kecil gundul bawa mie, tagline-nya bikin terngiang terus. Bahkan, saya masih ingat tagline produk ini: diGEnggem trus diremEZ.
#3 Oops Fugu
Ah! Ini enak banget. Meski lebih mahal, rasanya nggak main-main. Oops Fugu masih jadi salah satu cracker paling enak yang pernah saya makan. Kemasannya yang bergambar ikan kembung juga lucu banget. Kabar baiknya, dengan kemasan baru, Orang Tua (OT) masih memproduksi jajanan ini, lho.
#4 Komo
Gimana rasanya beli jajan enak terus dapet duit pula? Seneng banget, dong? Apalagi buat anak-anak. Di masanya, Komo jadi salah satu pelopor strategi pemasaran kayak gini. Selain rasa jagung bakarnya yang enak banget ditambah dengan harga murah, hadiah duit yang terbungkus di dalam kemasannya jadi daya tarik tersendiri. Definisi beli jajan tetap balik modal, nih.
#5 Mie Sakura
Last but not least, Mie Sakura jadi salah satu mie favorit saat kecil. Entah kenapa meski mereknya tak sepopuler Mie Sedaap atau Indomie, mie ini terasa lebih nikmat. Apalagi pas belinya di mas-mas depan SD terus dimakan bareng temen. Dua kali lipat enaknya!
Bagi saya yang bukan anak kecil lagi, jajanan masa kecil punya tempat tersendiri baik di lidah maupun hati saya. Meski sekarang banyak jajanan berkelas dan rasanya enak, entah kenapa jika disuruh milih, saya tetap ingin ngemil jajanan masa kecil. Selain enak, bisa sekalian nostalgia.
Terus, terus, apa jajanan masa kecil yang sekarang lagi kamu bayangin?
BACA JUGA Kembalinya Es Krim Viennetta, Melunasi Mimpi Masa Kecil Saya atau tulisan Ahmad Zulfiyan lainnya.