Saya sependapat dengan tulisan Mas Firdaus Deni Febriansyah tentang Trans7 adalah stasiun TV yang baik. Akan tetapi, menurut saya ia bukanlah yang terbaik. Oke, Trans7 memang memiliki banyak tayangan edukatif beberapa waktu lalu, tapi semuanya sudah mulai berubah. Saya masih jengkel karena Hitam Putih stop tayang dan digantikan dengan acara OOTD yang host-nya Deddy Corbuzier dan Ivan Gunawan. Saya nggak terlalu menikmati program OK Boss. Saya juga nggak menikmati lagi konsep OVJ yang baru. Pokoknya, Trans7 memang sempat sangat saya sukai pada masa lalu, tetapi semuanya berubah ketika Trans7 mulai mengejar rating. Justru saya merindukan TV7 yang dulu sempat eksis itu.
Bagaimana dengan Net TV sang televisi masa kini? Halah, televisi masa kini, masa kayak gitu? Banyak program menarik di Net yang harus sirna karena jebloknya rating. Net TV memang sempat menjadi televisi masa kini, tapi itu hanya ketika ia baru mengudara dan menghadirkan tontonan alternatif dibandingkan dengan stasiun televisi lain. Alasan saya masih nonton Net TV saat ini adalah karena ada We Bare Bears, Malam-malam Net, dan Tonight Show.
Kalau kemudian ditanya stasiun televisi terbaik saat ini, menurut saya jawabannya adalah RTV. Kenapa? Pasalnya, RTV menghadirkan banyak tontonan yang membuat saya bisa menyukai aktivitas menonton televisi. Iya, ini memang sangat subjektif, tetapi perihal memberikan peringkat mana yang terbaik dan mana yang terjelek, tidak mungkin benar-benar objektif. RTV, menurut saya adalah gerbang nostalgia. Ia tidak neko-neko membuat program yang viral. Alih-alih, ia menghadirkan tontonan klasik seperti sinetron kolosal yang pernah sangat populer. Sebut saja Angling Dharma, yang dulu semasa kecil adalah tontonan wajib semua orang di kampung. Nggak bisa dimungkiri, sinetron kolosal di era Angling Dharma adalah yang terbaik dari semua jenis sinetron kolosal saat ini.
Saya sungguh menikmati bagaimana sepulang kerja, menyalakan TV, mematikan lampu, lantas menonton aksi Sudawirat mempelajari ilmu Rengka Gunung yang notabennya adalah aji-aji paling mengerikan di semesta Angling Dharma. Pun, saat melihat bagaimana Sudawirat menyerang lawan menggunakan aji-aji laknat itu. Saya teringat betul betapa merinding dan takutnya saya semasa kecil dan ketika menonton serial Angling Dharma. Tensi merinding itu dengan ajaibnya masih terasa sampai saat ini ketika menonton Angling Dharma di RTV.
Selain Angling Dharma, ada juga serial Kamen Rider, Ultraman, Power Ranger, dan tak lupa kartun-kartun lucu yang tayang hampir setiap hari berturut-turut. Benar, dulu serial seperti itulah yang kerap dinanti anak-anak generasi 90-an saat hari libur tiba. Setelah serial seru itu perlahan mulai lenyap di hari Minggu, kini RTV menghadirkannya hampir setiap hari. Ya gimana saya nggak menobatkan RTV sebagai stasiun TV terbaik? Wong semua acara TV yang dulu saya senangi semasa kecil hadir kembali di RTV. Makanya, tidak salah jika selain dinyatakan sebagai yang terbaik, RTV juga harus diganjar sebagai stasiun TV yang membuka gerbang nostalgia ke masa kanak-kanak.
RTV juga sempat menghadirkan drama Tiongkok yang konon memiliki rating tinggi di negara asalnya, yaitu Ice Fantasy. Drama itu mengisahkan tentang dua kerajaan kolosal fiktif yaitu Kerajaan Api dan Kerajaan Es. Keduanya selalu bermusuhan dan kerap terjadi peperangan. Konflik yang terjadi, seperti drama kolosal Tiongkok pada umumnya, selalu melibatkan urusan asmara yang terlarang, sangat menarik untuk diikuti, terlebih ditambah dengan backsound ala Tiongkok yang sangat khas itu. Bagi penggemar adaptasi karya Jin Yong yaitu trilogi Pendekar Rajawali, saya rasa serial Ice Fantasy sangat layak untuk ditonton sambil menunggu adaptasi terbaru kisah Guo Jing pada serial Pendekar Pemanah Rajawali, Yang Guo pada serial Pendekar Rajawali, atau Zhang Wuji pada serial Pedang Langit dan Golok Naga.
Memang, RTV kekurangan tontonan yang bersifat edukatif, tetapi menurut saya tidak lantas membuatnya menjadi buruk. RTV menghadirkan sesuatu yang memang saya ingin dapatkan dari menonton televisi, yakni tontonan yang memang dari dulu saya suka. Saya suka serial kolosal Indonesia di masa lalu seperti Mak Lampir, Wiro Sableng, Angling Dharma, bahkan Tutur Tinular. Saya suka Kamen Rider, bahkan mengikuti serialnya sampai era terbaru saat ini. Saya menyukai serial kolosal Tiongkok. Dan saat stasiun televisi lain tidak bisa menghadirkan semua itu, RTV datang menghadirkan semua yang saya suka. Ya sudah, saya nobatkan ia menjadi stasiun televisi nomor satu saat ini.
BACA JUGA Sebelas Tahun Kerja di Stasiun TV Bikin Saya Punya Tiga Hal Ini dan tulisan Riyanto lainnya.