Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Hewani

Bukan Rokok, Saya Malah Miskin Gara-gara Pelihara Kucing

Gusti Aditya oleh Gusti Aditya
6 Oktober 2021
A A
Bukan Rokok, Saya Malah Miskin Gara-gara Pelihara Kucing terminal mojok.co

Bukan Rokok, Saya Malah Miskin Gara-gara Pelihara Kucing terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Tentu saja geger gedhen selalu tersedia di lini masa. Dari yang ecek-ecek seperti bahas BH yang katanya ngundang syahwat laki-laki, sampai babagan multi-nasional macam rokok. Sebenarnya, saya cukup bosan juga membahas rokok yang bisa menyebabkan kemiskinan, gangguan jantung, dan kehamilan.  

Lha gimana nggak bosan, setiap Hari Cukai pasti muaranya ke sana. Bahas rokok. Lantas terbagi dua kubu. Halaaah, mboseni. Mbok ya sekali-kali bahas yang lebih sulit dibahas, prestasi Luhut selama jadi bagian dari Istana, misalnya. Misalnya lho ini. Iya, iya, saya paham, bahas prestasi Luhut itu lebih susah ketimbang mencari jarum di tumpukan jerami. 

Lepas dari itu, ada perdebatan sengit perihal kemiskinan dan salah satu subordinasi penyebabnya adalah rokok. Jangan ditanya gegernya kayak apa, bahkan sekelas Puthut EA saja turun gunung dan kembali menulis di rubrik Kepala Suku. 

Tapi, kalau boleh menyampaikan opini yang unpopuler, meski nggak unpopuler-unpopuler banget, saya sedang di tahap merasakan kemiskinan itu tadi. 

Bukan, bukan perkara rokok. Saya nggak merokok dan bodo amat sama yang merokok. Masalahnya, saya ini miskin bukan karena rokok, tapi karena pelihara kucing. Edyaaan, kalau rokok dikatakan subordinasi kemiskinan, kucing berbulu domba ini adalah “ordinasi” dari kemiskinan itu sendiri. 

Saya pernah bercerita bahwa saya pernah menyelamatkan kucing yang scabies. Nah, sejak itu, kucing tersebut sudah melahirkan lima anak. Lantas, salah satu anaknya sudah kembali melahirkan enam anak. Bayangkan saja, rumah saya yang sebelumnya dominan tanaman, kini jadi ladang penguburan massal tahi-tahi kucing saya. 

Kalau rokok itu (pukul rata) harganya sekitar Rp15 ribu satu wadah, saya sehari bisa keluar Rp20 ribu untuk pakan kucing yang kurang proper. Belum lagi membeli beberapa alat penunjang seperti shampo ataupun snack jika blio-blio yang berbulu ini nggak selera makan. Bisa juga untuk beli beberapa mainan buat blio-blio yang buncit ini berlarian ke sana dan kemari dan tertawa. 

Kucing saya ada yang beratnya lima kilogram. Sebelumnya saya curiga, blio ini kucing beneran apa kucing jadi-jadian? Badannya hitam, mukanya seperti pakai topeng Batman, namanya Openk Kusnadi. Ia kalau makan seperti kerasukan reog, nggasak sana-sini, sehari bisa saja bikin saya kehabisan Rp40 ribu untuk makan blio dan kolega. 

Baca Juga:

Beasiswa untuk Orang Kaya: Ironi Sistem Pendidikan Kita

Mensyukuri Tinggal di Sumenep, Kabupaten Termiskin Ketiga di Jawa Timur

Kalau sakit apalagi. Ini bukan pamrih, ya. Tapi saya ini nggak tega kalau ada kucing yang sukanya ndomblong nggak doyan makan. Saya bukannya takut blio kesurupan, sih. Namun, takut saja jika mati, saya dipertanyakan di akhirat. “Kenapa kucingmu kelihatan sakit, tapi nggak dibawa ke dokter?” Ha repot. 

Walau kondisi kantong tipis, sebisa mungkin saya bawa ke dokter. Setelah berobat, mak tratap saya kaget, badan saya mbregeli. Buajinguuuk, biaya periksa kucing itu bisa sampai Rp105 ribu (sudah termasuk obat). Bukan meragukan kesaktian dokter hewan, tapi biaya berobat kucing saya yang nggak nafsu makan, kok ya bisa lebih mahal dari pada biaya berobat saya di dokter umum. 

Nggak, saya nggak mau menyalahkan pemerintah. Namun, mbok ya o bikin BPJS khusus kucing! Eh, jangan ding, buat manusia aja kadang ribet, apalagi buat kucing. 

Love hate yang terkesan toxic dalam pelihara kucing ini justru saya nikmati. Walau, ini menjadikan saya pribadi yang lebih condong mendekati miskin. Bagi saya, rokok itu nggak ada apa-apanya. Mungkin sebul-sebul bisa bikin ketagihan dan sulit berhenti. Namun, sulit berhenti mana coba ketika Anda melihat seonggok kucing sintal, semok, dan presisi, sedang gegoleran nggak ngapa-ngapain. Eh, setelah itu minta makan dan berak sembarangan. 

Ya, walau pelihara kucing kadang nggak berguna, tapi ia selalu ada ketika saya membutuhkan mereka. Kucing-kucing saya nggak melulu datang pas saya senang, tok. Ia datang di segala kondisi. Terutama kondisi miskin karena uang saya habis buat makani makhluk-makhluk berbulu itu

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 6 Desember 2021 oleh

Tags: Miskinpelihara kucing
Gusti Aditya

Gusti Aditya

Pernah makan belut.

ArtikelTerkait

Hanya Orang Gila yang Bilang Terlahir Miskin Adalah Sebuah Privilese

Hanya Orang Gila yang Bilang Terlahir Miskin Adalah Sebuah Privilese

22 Januari 2022
sedekah riya pamer medsos mojok

Kenapa Kalau Sedekah Harus Difoto? Antara Riya’, Branding, dan Buat LPJ

26 April 2020
Beasiswa untuk Orang Kaya: Ironi Sistem Pendidikan Kita

Beasiswa untuk Orang Kaya: Ironi Sistem Pendidikan Kita

13 April 2024
Steven Pinker Bilang Dunia Jadi Lebih Baik, Itu Indonesia Masuk Hitungan Nggak Ya?

Steven Pinker Bilang Dunia Jadi Lebih Baik, Itu Indonesia Masuk Hitungan Nggak Ya?

26 Desember 2019
Miskin, tapi Bahagia, Tetap Saja Miskin

Mantra Jogja Bilang Miskin asal Bahagia, tapi Tetap Saja Miskin

25 Januari 2023
Salah Kaprah Hidup Hemat, dari Dinilai Pelit Sampai Dianggap Miskin terminal mojok

Salah Kaprah Hidup Hemat, dari Dinilai Pelit Sampai Dianggap Miskin

28 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.