Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Luar Negeri

Budaya Pop Jepang di Indonesia: Nasibmu Kini

Primasari N Dewi oleh Primasari N Dewi
24 Juli 2022
A A
Budaya Pop Jepang, Nasibmu Kini Terminal Mojok

Budaya Pop Jepang, Nasibmu Kini (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu lalu, saya iseng bertanya kepada murid-murid saya di kelas yang rata-rata berusia belasan hingga dua puluhan tahun soal budaya pop Jepang, “Siapa artis Jepang yang kamu tahu?” Kebanyakan dari mereka menjawab hampir nggak kenal dengan artis atau orang terkenal Jepang sekarang, selain Kakek Sugiono dan Miyabi tentunya. Ketika saya memancing mereka dengan menyebutkan Fukushi Sota, Kento Yamazaki atau Arashi, hingga AKB48 pun mereka tetap nggak tahu.

Namun sebaliknya, ketika saya tanya mengenai Attack on Titan, Naruto, One Piece, Demon Slayer, atau Tokyo Revengers, kebanyakan dari murid saya justru lebih familier. Ah, ternyata anime lah yang menjadi perwakilan budaya pop Jepang yang terkenal di Indonesia.

Drama Jepang

Pada tahun 1990-an, saya masih familier dengan drama Jepang berjudul Long Vacation yang dibintangi Takuya Kimura dan diputar di stasiun TV Indonesia. Sampai sekarang saja, saya masih ingat lagunya yang berjudul “La La La Love Song”.

Setelah itu, ada Kamisama Mou Sukoshi Dake yang dibintangi Kyoko Fukada dan Takeshi Kaneshiro. Ada juga Strawberry on The Short Cake, Rindu-rindu Aizawa, Love Generation, GTO, dll. Dan yang mungkin berkesan bagi kebanyakan orang ya Tokyo Love Story dan One Litre of Tears (Ichi Rittoru no Namida).

Beberapa judul drama tersebut pernah mewarnai hari-hari anak muda Indonesia yang menyukai drama Jepang kala itu. Maka artis seperti Takeshi Kaneshiro, Takuya Kimura, hingga Kyoko Fukada menjadi nama yang sudah nggak asing lagi. Wajah mereka pun sering muncul di majalah dan tabloid kala itu.

Sekarang, tak banyak orang yang menikmati budaya pop Jepang seperti drama kecuali mereka yang memang menggandrungi hal-hal berbau Jepang atau artis Jepang tertentu. Harus diakui, kini kebanyakan orang memilih menonton drama Korea ketimbang drama Jepang. Salah satu alasannya adalah karena story line dan genre drama Jepang cenderung monoton dan gitu-gitu saja. Selain itu, artisnya pun nggak terlalu dikenal dan sulit mengakses drama Jepang.

Fyi, drama Korea sekarang bisa segera kita nikmati 2 jam setelah tayang di Korea Selatan. Lha, kalau drama Jepang? Ya gitu, deh, update-nya sering terlambat dan sedikit sekali judul yang bisa kita nikmati.

Acara televisi dan animasi Jepang

Takeshi Castle alias Benteng Takeshi menjadi acara televisi Jepang yang cukup populer di Indonesia. Selain Benteng Takeshi, ada juga beberapa judul lain seperti Masquerade, TV Champion, sampai Ninja Warrior yang sempat terkenal di Indonesia, bahkan programnya ditiru.

Baca Juga:

Demi Pacar, Saya Rela Menyukai Minuman Matcha yang Selama Ini Dibenci karena Rasanya Mirip Rumput

Pengalamanku sebagai Warga Lokal Jepang Merasakan Langsung Sistem Siaga Bencana di Jepang: Jauh Lebih Siaga Menghadapi Bencana, Jauh ketimbang Indonesia

Namun kini, televisi kita kebanyakan memutar variety show asal Negeri Ginseng seperti The Return of Superman. Bukan nggak mungkin kalau suatu saat Running Man juga bakal ditayangkan di stasiun televisi lokal kita.

Selain acara televisi, dulu ada banyak serial animasi Jepang yang juga diputar di televisi seperti Crayon Shinchan, Chibi Maruko Chan, Dragon Ball, Pokemon, Digimon, Kapten Tsubasa, Sailormoon, dll. Sepanjang tahun 1990-an hingga 2000-an awal, stasiun televisi di indonesia masih dipenuhi budaya pop Jepang ini. Sayangnya kini, serial-serial tersebut perlahan-lahan mulai hilang.

Penyanyi Jepang

Kalau dulu kita masih sering mendengar nama besar seperti L’Arc-en-Ciel alias Laruku, Ayumi Hamasaki, ONE OK ROCK, atau AKB48, kini tak banyak penyanyi asal Negeri Sakura yang namanya familier di telinga orang Indonesia. Awal tahun 2000-an, ada juga radio yang ikut menyiarkan program lagu Jepang dan pengenalan budaya Jepang. Kini acara yang memperkenalkan budaya pop Jepang tersebut sudah jarang sekali atau malah belum pernah saya temui lagi di daerah saya.

Untuk orang-orang yang menyukai anime, nama-nama seperti Lisa (yang menyanyikan OST-nya Demon Slayer) atau King Gnu (yang menyanyikan OST-nya Tokyo Revengers) mungkin masih dikenal. Namun tak jarang, orang mendengarkan lagu Jepang tanpa ingin tahu siapa yang menyanyikannya. Hanya ingin mendengarkan playlist OST Naruto misalnya, tapi nggak kepingin tahu lebih lanjut soal penyanyinya.

Dari sini dapat disimpulkan, memang hanya anime yang menjadi representasi budaya pop Jepang yang terkenal di Indonesia sekarang. Sebenarnya ini semua memang masalah selera, sih. Kalau ternyata budaya pop Jepang sudah nggak sepopuler dulu lagi, ya faktanya demikian.

Penulis: Primasari N Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Belajar Budaya Jepang Lewat Naruto Lite Karya Sensei Taira.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 Juli 2022 oleh

Tags: Animasi Jepangbudaya popdrama Jepangjepangpenyanyi Jepang
Primasari N Dewi

Primasari N Dewi

Saat ini bekerja di Jepang, menjalani hari demi hari sebagai bagian dari proses belajar, bertahan, dan berkembang.

ArtikelTerkait

Kehidupan SD di Jepang Versi Nobita Itu Bukan Mitos, 6 Hal Ini Buktinya terminal mojok

Kehidupan SD di Jepang Versi Nobita Itu Bukan Mitos, 6 Hal Ini Buktinya

8 Juli 2021
5 Alasan Pabrik Asal Jepang Selalu Jadi Primadona Jobseeker

5 Alasan Pabrik Asal Jepang Selalu Jadi Primadona Jobseeker

20 Maret 2022
Shinkansen: Kereta Tercepat di Dunia yang Nyaman, tapi Nggak Cocok untuk Wisatawan Kantong Pas-pasan

Shinkansen: Kereta Cepat yang Nyaman, tapi Nggak Cocok untuk Wisatawan Kantong Pas-pasan

25 Maret 2023
Level Pedas Orang Indonesia Memang Tingkat Dewa, Bahkan Naga pun Belajar Mengeluarkan Api dari Orang Indonesia

Level Pedas Orang Indonesia Memang Tingkat Dewa, Bahkan Naga pun Belajar Mengeluarkan Api dari Orang Indonesia

9 Agustus 2024
Membandingkan Kebiasaan Nongkrong Mahasiswa Indonesia dan Mahasiswa Jepang Terminal Mojok

Membandingkan Kebiasaan Nongkrong Mahasiswa Indonesia dan Jepang

11 November 2022
j.league mojok

Arti di Balik Nama-nama Unik Tim Sepak Bola J.League

6 Agustus 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
5 Kuliner Madura selain Sate yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang Mojok.co

5 Kuliner Madura selain Sate yang Layak Dikenal Lebih Banyak Orang

28 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.