Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Budaya “Pokok Duwe Masio KW” di Masyarakat

Nurul Arrijal Fahmi oleh Nurul Arrijal Fahmi
12 Agustus 2019
A A
barang kw

barang kw

Share on FacebookShare on Twitter

Memasuki era industri digital, penjualan barang dan jasa menjadi lebih mudah, hal ini membuka peluang pasar khsusnya di Indonesia. Tingginya minat serta daya beli masyarakat menjadi alasan mengapa Indonesia dianggap sebagai tempat strategis untuk mengembangkan bisnis.

Beragam inovasi dilakukan, mulai dari memperbarui desain, hingga menggandeng public figure untuk membantu promosi. Baik brand lokal maupun internasional saling sikut merebutkan hati pelanggan. Namun, ada masalah lain yang menghinggapi perusahaan-perusahaan tersebut, yakni menjamurnya barang KW atau barang replika.

Barang KW adalah penyebutan umum dari masyarakat negara +62 terhadap barang imitasi/tiruan/bajakan. Kata KW sendiri berasal dari kata ‘kwalitas’. Wis angger nyebut, salah ejaan pula, hadeeehhh.

Sering kita jumpai mulai dari pasar tradisional hingga mall besar banyak menjajakan barang-barang imitasi dari produk terkenal seperti Adidas, Nike, Gucci, Channel, dan sebagainya dengan harga yang tentunya jauh lebih murah daripada barang aslinya.

Di salah satu mall yang lumayan besar di Surabaya contohnya, terdapat salah satu penjual yang menjual jersey sepak bola dengan harga 80-100 ribu. Padahal, jika kita membeli melalui toko resmi apparel tersebut, harga jersey tersebut berkisar 500 ribu hingga 1 juta rupiah. Jika dilihat secara kasat mata, tidak ada bedanya antara jersey imitasi maupun jersey asli, namun dari segi kualitas, jersey asli jelas jauh kualitasnya ketimbang jersey imitasi

Bukan hanya di sektor penjualan barang, di sektor industri film di Indonesia juga marak terjadi pembajakan alias imitasi. Banyak produser maupun pelaku di industri film mengeluhkan banyaknya situs streaming maupun download film bajakan. Meskipun beberapa situs sempat diblokir oleh Kominfo, nyatanya situs download film bajakan masih marak dan seakan tidak pernah habis.

Dikutip dari Tirto, berdasarkan studi Masyarakat Indonesia Anti-Pemalsuan (MIAP) dan UI, kerugian karena perdagangan barang palsu di Indonesia diperkirakan mencapai Rp65,1 triliun pada 2014. Hal ini tentu menjadi ancaman yang mengkhawatirkan terhadap perkembangan industri. Hal ini terjadi karena tingginya minat beli serta gengsi masyarakat Indonesia tidak disertai dengan kemampuan finansial yang memadai (sobat misqueen can relate), budaya “pokok duwe masio KW” (yang penting punya meskipun palsu) seakan menjadi mindset bagi beberapa masyarakat Indonesia.

Eisend dan Schuchert-Guler dalam penelitiannya menemukan bahwa fenomena membeli produk palsu juga ada dorongan pribadi ingin memperlihatkan kepada khalayak bahwa seseorang mampu membeli produk bermerek.

Baca Juga:

Kredit Mobil Banyak Ruginya, apalagi untuk Gengsi, Jelas Bikin Hidupmu Hancur!

Faktanya, Kuliah S2 Bukan Berarti Bakal Lancar Dapat Kerjaan, Dunia Kerja Beneran Nggak Peduli Ijazah!

Selain merugikan brand internasional, dampak terbesar justru dirasakan oleh pengembang brand lokal. Dari segi kualitas, brand lokal sebenarnya satu tingkat di atas merek KW, namun dengan harga yang sedikit lebih murah. Sayangnya, karena kalah nama dan popularitas menyebabkan brand lokal ini tergerus keberadaannya sehingga banyak brand lokal yang berakhir dengan gulung tikar.

Mindset masyarakat Indonesia seharusnya sudah mulai diubah, kita harus lebih menghargai produk original suatu brand tanpa perlu memaksakan gengsi dengan membeli barang KW. Jika memang uang di dompet kita dirasa tidak mencukupi untuk membeli barang original dari brand ternama, setidaknya belilah barang dari brand-brand lokal karya anak bangsa. Bukannya malah menggunakan barang KW sebagai jalan pintas meraih popularitas. Dengan membeli brand lokal, setidaknya kita telah membantu perekonomian mereka serta menekan penjualan barang KW juga.

Jadi, berapa barang KW yang kalian punya di rumah wahai sahabat? (*)

 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) yang dibikin untuk mewadahi sobat julid dan (((insan kreatif))) untuk menulis tentang apa pun. Jadi, kalau kamu punya ide yang mengendap di kepala, cerita unik yang ingin disampaikan kepada publik, nyinyiran yang menuntut untuk dighibahkan bersama khalayak, segera kirim naskah tulisanmu pakai cara ini.

Terakhir diperbarui pada 4 Februari 2022 oleh

Tags: asli tapi palsubarang kwbarang palsuGaya Hidupmindsettren kekinian
Nurul Arrijal Fahmi

Nurul Arrijal Fahmi

ArtikelTerkait

7 Ciri Toko Pakaian yang Sebaiknya Dihindari Terminal Mojok

7 Ciri Toko Pakaian yang Sebaiknya Dihindari

7 Desember 2022
Menghitung Biaya Lamaran Kekinian Butuh Berapa Duit, ya Terminal Mojok

Menghitung Biaya Lamaran Kekinian: Butuh Berapa Duit, ya?

8 September 2022
acne fighter

Tak Ada yang Lebih Tabah Dari Acne Fighter

21 Juli 2019
Anggota DPR, Profesi yang Paling Cocok dan Sesuai dengan Gaya Hidup Gen Z

Anggota DPR, Profesi yang Paling Cocok dan Sesuai dengan Gaya Hidup Gen Z

6 Desember 2023
PTM sekolah tatap muka mojok

Mengapa sih Kita Tergila-gila Sekali dengan Sekolah Tatap Muka?

21 September 2021
Sulitnya Menerapkan Gaya Hidup Minimalis Terminal Mojok

Sulitnya Menerapkan Gaya Hidup Minimalis

28 Januari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.