Mohon maaf, ide menggoreng buah dijadikan gorengan kayak pisang goreng ini ide siapa, sih? Nggak cocok~
Siapa sih yang nggak suka gorengan? Makanan ini seolah nggak kenal waktu. Mau disantap pagi, siang, sore, malam, bahkan tengah malam pun masih cocok. Apalagi disantap bareng pasangan setianya, kopi hitam. Perpaduan keduanya bikin kita langsung lupa cicilan utang.
Akan tetapi kadang harga gorengan naik turun, kalau nggak ya kadang potongannya beda. Kadang gede, kadang kecil. Suka-suka yang jual saja. Meski begitu, gorengan tetap jadi favorit banyak orang.
Saking banyak jenisnya, ada beberapa gorengan yang sebenarnya nggak cocok masuk circle gorengan. Misalnya pisang goreng. Buah yang digoreng tuh sama sekali nggak cocok jadi gorengan. Ia nggak bisa berdampingan dengan tempe, tahu, dan bakwan. Saya suka heran deh sama orang yang menyukai buah yang digoreng kayak pisang goreng.
Pisang goreng: rasa manis pisang nggak cocok kena minyak
Apa pun jenis buahnya, entah pisang, nangka, atau lainnya, nggak cocok digoreng. Apalagi semangka yang airnya banyak. Buah lebih nikmat dimakan begitu saja, termasuk pisang. Tinggal kupas, terus dimakan.
Nggak perlu lah ditepungin terus dicemplungin ke minyak panas dijadikan pisang goreng. Kalau digoreng rasa manis asli buahnya jadi hilang.
Tetapi namanya juga manusia yang nggak pernah puas. Dikasih nikmatnya rasa asli buah, eh, malah diacak-acak. Campur ini lah, campur itu lah. Kalaupun buah mau diolah, ya nggak usah digoreng. Direbus atau dikukus saja bisa.
Bikin nutrisinya ilang
Saya bukan ahli gizi dan masih suka makan sembarangan. Tetapi banyak yang sudah tahu kalau buah kena minyak, nutrisinya jadi hilang. Bayangkan, buah diciptakan sebagai makanan sehat, kaya nutrisi dan gizi, tapi itu semua harus hilang. Ya gara-gara digoreng tadi.
Coba lihat pisang. Buah pisang itu banyak nutrisinya. Mengandung banyak vitamin, serat, dan kalium. Tapi nutrisi esensial seperti vitamin dan serat di buah hilang begitu ketemu minyak panas. Jadi nggak ada nutrisi yang didapat begitu pisang berubah jadi pisang goreng. Apa nggak sayang?
Walaupun agak aneh ngomongin gorengan dan nutrisi, tapi ini adalah upaya menyelamatkan hal baik yang ada di dalam buah. Itu harus dijaga dan jangan sampai hilang.
Kita sedang berada di era kesehatan adalah barang mahal. Belum lagi nggak punya BPJS. Jadi kalau ada yang baik untuk kesehatan, kenapa harus dihilangkan?
Tempe goreng masih jadi kasta tertinggi gorengan
Saya rasa cuma tempe yang paling cocok dan memang diciptakan untuk jadi gorengan. Nggak ada olahan paling enak dari tempe selain digoreng. Setiap tukang gorengan pasti jual tempe, seolah ia adalah hal wajib dan utama. Kalau sampai jual gorengan tapi nggak ada tempe, patut dipertanyakan kredibilitas penjualnya.
Tempe goreng bisa jadi apa saja. Teman ngopi, ngemil, bahkan lauk di akhir bulan Jadi kalau diminta membuat daftar gorengan terenak, tentu saja isinya tempe, tahu, dan bakwan. Sorry ya, pisang goreng nggak masuk dalam daftar.
Kalaupun saya dipaksa membeli pisang goreng, mending nggak dulu. Atau saya bayar lebih, terus ambil pisangnya saja yang belum digoreng. Lalu langsung dimakan. Lumayan bisa menetralisir kadar minyak berlebih dari gorengan lain.
Pisang goreng memang banyak yang suka. Bahkan ia dinobatkan sebagai dessert goreng terenak di dunia oleh TasteAtlas. Entah selera saya yang jelek atau gimana, yang jelas saya tetap menolak buah dijadikan gorengan kayak pisang goreng itu.
Penulis: Arrayyan Mukti Rahardian
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA Jadi Dessert Terenak di Dunia, Ini 8 Varian Pisang Goreng yang Wajib Dicoba Turis Asing.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















