Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Branding Duta Sego Pecel oleh Bupati Blora Itu Kelewatan, Aneh, dan Nggak Pas!

Dimas Junian Fadillah oleh Dimas Junian Fadillah
11 Oktober 2025
A A
Branding Duta Sego Pecel oleh Bupati Blora Itu Kelewatan, Aneh, dan Nggak Pas!

Branding Duta Sego Pecel oleh Bupati Blora Itu Kelewatan, Aneh, dan Nggak Pas! (Hariadhi via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Branding Duta Sego Pecel Bupati Blora ini menurut saya bisa jadi blunder, dan saya nggak bercanda

Mengangkat kuliner lokal sebagai identitas daerah bisa menjadi strategi diplomasi gastronomi yang cukup ampuh. Terutama ketika digunakan untuk memengaruhi arah kebijakan dari para pemimpin politik. Dalam kajian ilmu politik, pendekatan semacam ini juga dikenal dengan istilah soft power. Yakni kemampuan untuk membujuk dan memengaruhi tanpa perlu menggunakan unsur paksaan atau bahkan kekerasan.

Strategi tersebut belakangan juga diterapkan oleh Bupati Blora, daerah asal saya. Dengan percaya diri, beliau tampil mengenakan kaus bertuliskan “Duta Sego Pecel”. Dalam pemberitaan yang dimuat Murianews, Bupati bahkan mengklaim bahwa lewat diplomasi sepincuk Sego Pecel beralas daun jati, Blora berhasil mengantongi anggaran pembangunan jalan hingga ratusan miliar rupiah. Mengagumkan, bukan?

Tapi buat saya pribadi, penyematan gelar itu terasa agak kelewatan. Mengapa? Berikut saya jelaskan.

Terlalu risiko jika jadi duta sego pecel sungguhan

Pertama, menyematkan—atau bahkan mengamini—sarkasme para netizen dengan mengenakan kaus bertuliskan “Duta Sego Pecel” itu sebenarnya cukup berisiko, lho, Pak Bupati Blora. Dalam dunia komunikasi politik, simbol yang digunakan oleh seorang politisi bukan sekadar pelengkap. Ia bisa mengukuhkan citra, bahkan hingga membekukan persepsi.

Ketika seorang kepala daerah memilih untuk melekatkan identitas diri menjadi “Duta Sego Pecel”, maka bersiaplah: segala permasalahan daerah yang muncul akan terus dikait-kaitkan dengan simbol tersebut.

Bayangkan, kalau beberapa tahun ke depan masih ada banyak jalan rusak, masyarakat bisa saja dengan mudah berseloroh, “Wajar, wong yang jadi pemimpin adalah duta sego pecel.” Atau jika ada program pembangunan yang mangkrak, bisa muncul komentar, “Luwih penting ngicipi sambel pecel tinimbang nglanjutke proyek pembangunan.”

Awalnya memang terdengar seperti guyonan. Tapi lama-lama pasti akan jadi bumerang dan berpotensi menurunkan rasa kepercayaan dari masyarakat pada Bupati Blora. Perlu diingat juga bahwa humor publik itu tidak punya tenggat waktu; ia bisa muncul kapan saja dan berkembang amat liar. Apalagi kalau kinerjanya gini-gini aja.

Baca Juga:

3 Fakta Menarik tentang Blora yang Jarang Orang Bicarakan

3 Kuliner Ekstrem Blora yang Mungkin Nggak Cocok di Lidah Banyak Orang, tapi Menarik untuk Dicoba

Mengaburkan esensi serta menutupi keberhasilan kerja keras tim

Kedua, penyematan Duta Sego Pecel pada Bupati Blora ini juga berisiko mengaburkan substansi. Blora masih butuh membangun banyak infrastruktur yang berkelanjutan, pemerataan akses pendidikan, hingga peningkatan kualitas layanan kesehatan. Kalau semua keberhasilan lobi anggaran hanya dipersempit menjadi hasil “promosi sego pecel”, maka di mana posisi kerja keras tim teknis, perencana pembangunan, hingga aspirasi masyarakat dalam Musrenbang?

Apakah memang hanya cukup dengan membawa sebakul pecel saat rapat dengan kementerian agar pemerintah pusat langsung menyetujui semua wacana yang disodorkan oleh Pemkab? Tentu saya yakin tidak sesederhana itu. Klaim semacam ini tentu saja tak hanya mengecilkan proses birokrasi yang kompleks dan memiliki andil lebih besar di dalamnya, tapi juga memberi pesan yang keliru kepada publik. Bahwa keberhasilan bisa dengan mudah didapat hanya menggunakan pendekatan simbolik lewat sajian makanan.

Kecuali memang tujuannya hanya ingin membangun citra personal Bupati Blora

Ketiga—dan mungkin ini yang paling penting—penyematan gelar “Duta Sego Pecel” yang diakui sendiri oleh pejabat bersangkutan terkesan sangat individualistis. Alih-alih memperkuat narasi kolektif yang melibatkan masyarakat dan pelaku UMKM sebagai garda terdepan promosi kuliner, branding ini justru tampak sebagai pencitraan personal.

Dalam konteks seperti itu, promosi sego pecel berisiko kehilangan nilai utamanya sebagai bentuk diplomasi budaya yang inklusif. Bukan lagi menjadi jembatan yang memperkenalkan kekayaan kultur masyarakat Blora, melainkan berubah menjadi sekadar “kostum politik”. Simbol yang menarik secara visual, tetapi miskin makna dan gagasannya.

Jika identitas ini hanya muncul sebagai respons defensif terhadap kritik publik—atau sekadar mengikuti lelucon warganet yang kecewa terhadap kinerja Pemkab Blora—lalu kemudian dibingkai seolah-olah sebagai suatu kebanggaan, maka inilah sinyal bahwa arah komunikasi politik yang dilakukan oleh Pemkab Blora tengah melenceng. Bukannya fokus memperbaiki substansi kinerja, yang dibangun justru pembenaran atas performa yang masih kurang memuaskan bagi masyarakat.

Dan, mohon jangan buru-buru menuduh saya sebagai haters. Saya menulis ini bukan karena tidak suka, justru karena masih punya rasa peduli. Tapi bukan berarti peduli dengan citra politik individual. Melainkan pada tanah kelahiran saya: Kabupaten Blora yang seharusnya bisa jauh lebih baik dari hari ini.

Penulis: Dimas Junian Fadillah
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Blora Jalan di Tempat, Kalah sama Kabupaten Tetangga

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 11 Oktober 2025 oleh

Tags: blorabupati bloraduta sego pecelpecel daun jatipersonal branding
Dimas Junian Fadillah

Dimas Junian Fadillah

Lulusan S1 Ilmu Politik, tertarik dengan tata kelola & politik lokal.

ArtikelTerkait

Saya Asli Bojonegoro, tapi Bangga Menjadi Warga Blora karena 3 Hal Ini Tidak Akan Ditemukan di Bojonegoro

Saya Asli Bojonegoro, tapi Bangga Menjadi Warga Blora karena 3 Hal Ini Tidak Akan Ditemukan di Bojonegoro

16 Maret 2025
5 Nama Kecamatan di Blora yang Sukses Bikin Orang Awam Salah Paham

5 Nama Kecamatan di Blora yang Sukses Bikin Orang Awam Salah Paham

18 Juni 2025
4 Keistimewaan Bojonegoro di Mata Orang Blora yang Memantik Rasa Iri

4 Keistimewaan Bojonegoro di Mata Orang Blora yang Memantik Rasa Iri

19 Oktober 2025
3 Fakta Menarik tentang Blora yang Jarang Orang Bicarakan

3 Fakta Menarik tentang Blora yang Jarang Orang Bicarakan

15 November 2025
barongan blora pesan tersirat alam mojok

Pesan Tersirat di Balik Cerita yang Diusung Kesenian Barongan Blora

14 September 2020
Menolak UNY Berdiri di Blora Adalah Langkah yang Bodoh, Semoga Warga Blora yang Menolak Segera Sadar dan Kontemplasi!

Menolak UNY Berdiri di Blora Adalah Langkah yang Bodoh, Semoga Warga Blora yang Menolak Segera Sadar dan Kontemplasi!

20 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

5 Alasan Danau UPN Veteran Jatim Adalah Tempat Nongkrong Paling Romantis Sekaligus Paling Mlarat

2 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.