Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Braga, Pusat Hiburan Bandung Sejak Zaman Belanda

Muhammad Afsal Fauzan S. oleh Muhammad Afsal Fauzan S.
7 November 2021
A A
Braga, Pusat Hiburan Bandung Sejak Zaman Belanda terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Jalan Braga di Bandung memang sudah jadi pusat hiburan sejak tempo doeloe.

Jalan-jalan ke Bandung memang jadi salah satu impian sebagian masyarakat Indonesia. Selain punya banyak tempat wisata yang bisa dikunjungi, Bandung jadi salah satu pusat pendidikan yang ternama. Termasuk saya yang memilih kuliah di Universitas Muhammadiyah Bandung walaupun menghabiskan banyak waktu di Cianjur.

Ngomongin Bandung, nggak asyik kalau nggak membahas Braga. Buat yang sering main ke Braga pasti sudah tahu ada apa saja di sana. Yap, di Braga ada banyak jajanan, toko keren, dan mahasiswa yang berpakaian hype abis. Tapi, nggak semuanya tahu tentang bagaimana Braga bisa jadi daerah yang penuh dengan ingar bingar keseruan.

Braga adalah nama jalan di Kota Bandung yang letaknya di pusat kota dan merupakan kawasan Kota lama. Selain dipakai nama jalan, Braga juga jadi nama wilayah kelurahan di Kecamatan Sumur Bandung.

Pada zaman dulu, Jalan Braga dinamai dengan nama Jalan Pedati ketika sarana transportasi masih menggunakan pedati yang ditarik kuda, kerbau, atau sapi. Nggak cuma itu, jalan ini juga merupakan satu-satunya yang bisa dilewati pedati. Pada perkembangan selanjutnya, jalan ini berubah jadi Kareenweg-Bragaweg, dan akhirnya berubah lagi jadi Braga.

Dari beberapa sumber yang saya baca, ada banyak keterangan mengenai toponimi Braga. Pertama, nama ini diambil dari nama sebuah perkumpulan tonil “Braga” yang didirikan Pieter Sijhof pada 18 Juni 1882. Saat itu pastinya saya dan kalian semua belum lahir di dunia ini.

Kedua, seorang ahli bahasa Sunda, M.A Salmun, mengatakan bahwa Braga berasal dari kata “ngabaraga” yang artinya berjalan menyusuri pinggiran sungai. Dan, sungai yang dimaksud adalah Sungai Cikapundung yang berada di sebelah barat Braga.

Keterangan yang kedua ini cukup masuk akal mengingat tepian atau pinggiran sungai sering dipakai para pejalan kaki zaman dulu. Lantaran dulu beda sama zaman sekarang di mana sudah ada trotoar. Kalau dulu ya lewatin jalan setapak, karena selebihnya cuma hutan. Kalau sok tahu, auto kesasar.

Baca Juga:

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

Menata Ulang Kawasan Gedung Sate Bandung Adalah Hal yang Sia-Sia

Ketiga, ada bahasa kirata atau dikira-kira biar nyata. Mungkin kalau sekarang biasa disebut cocokologi, hehehe. Di kalangan masyarakat Sunda, ada yang menyatakan bahwa Braga berasal dari istilah “ngabar raga” yang artinya memamerkan tubuh.

Nah, dari istilah itu bisa dipahami kan maksudnya ke arah mana? Jangan-jangan pikiran kalian sudah langsung mengarah ke Saritem, ya? Hehehe. Eits, jangan ngeres dulu, Hyung! Hal ini bisa jadi masuk akal karena pada zaman dulu, setiap weekend, Braga jadi tempat hiburan dan banyak pengunjung yang berbusana modis. Kalau sekarang outfit hype beast gitu.

Sejak tahun 1881, bangsa Eropa yang datang ke Bandung semakin banyak. Mereka kemudian mendirikan perusahaan yang berlokasi di sekitar Braga. Jenis usaha yang pertama dibuka di kawasan ini adalah toko serba ada, toko senjata, kacamata, baju, rokok, dan sebagainya.

Melihat sejarah Braga, mungkin kalau makin banyak warga asing yang investasi di Indonesia kayak sekarang, bisa jadi nantinya mereka membuat banyak usaha juga. Sampai akhirnya menggerus lahan milik pribumi. Tapi itu cerita lama, sudah jadi rahasia umum. Cuma, kalau dibiarin ya kebangetan.

Makanya sebagai warga asli Indonesia, kita perlu menjadi kuat dalam berbisnis dan mempertahankan investasi di negara sendiri. Toh, ternyata kalau lihat sejarah yang ada nggak beda-beda amat sama zaman sekarang. Bisa jadi nanti Braga ganti nama jadi nama lain kalau warga asing terus menggerus apa yang kita miliki. Ah, negara Wakanda.

Sumber Gambar: Unsplash

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 7 November 2021 oleh

Tags: Bragakota bandung
Muhammad Afsal Fauzan S.

Muhammad Afsal Fauzan S.

Penulis, Digital Creator, Copywriter.

ArtikelTerkait

Kota Bandung (Unsplash.com)

Berkat Batagor, Kota Bandung Dinobatkan Jadi Salah Satu Kota Kuliner Terbaik di Asia

19 Juni 2022
Rekomendasi Film Berlatar Kota Bandung, Ternyata Bandung Nggak Kalah Romantis dari Jogja terminal mojok

Kota Bandung Nggak Kalah Romantis dari Jogja, Berikut Rekomendasi Film Berlatar Bandung yang Wajib Ditonton

4 Juni 2021
Kawasan Braga Bandung dan Sekitarnya Itu Asyik buat Nongkrong, asal Nggak Ada Punglinya Aja

Kawasan Braga dan Sekitarnya Itu Asyik buat Nongkrong, asal Nggak Ada Punglinya Aja

16 Oktober 2023
Kota Bandung Tak Mungkin Selamat dari Kemacetan Meski Jadi Lautan Flyover (Unsplash.com)

Kota Bandung Tak Mungkin Selamat dari Kemacetan Meski Jadi Lautan Flyover

9 Agustus 2022
Bandung Terbuat dari Tumpukan Kebohongan, Pikir Ulang kalau Mau Tinggal di Sini Mojok.co

Bandung Terbuat dari Tumpukan Kebohongan, Pikir Ulang kalau Mau Tinggal di Sini

20 Maret 2024
Braga Menjelang Kumuh, Julukan yang Pantas Disematkan pada Jalan Tertua di Bandung terminal mojok

Braga Menjelang Kumuh, Julukan yang Pantas Disematkan pada Jalan Tertua di Bandung

9 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.