Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Loker

Bos, Muhasabahlah Sebelum Marah

Dwi Susilowati oleh Dwi Susilowati
8 Juni 2019
A A
marah

marah

Share on FacebookShare on Twitter

Sebelumnya, saya ingin memperkenalkan diri. Saya adalah buruh di suatu proyek jangka pendek. Saya punya bos yang cerdas. Setidaknya itu kata dia sendiri dan beberapa orang yang dekat dengannya. Sedangkan saya adalah orang paling tolol di kantor kami.

Barangkali, saya adalah karyawan yang cukup rajin di sana. Ketika diberi tugas oleh si bos, saya akan berusaha mengerjakannya sesuai tenggat, meskipun rentang waktu yang diberikan tidak masuk akal dan tidak manusiawi. Hal ini mengharuskan saya lembur sampai malam bahkan bolos kuliah beberapa kali.

Sebenarnya, saya tidak pernah iri dengan kelakuan karyawan lain yang jarang ngantor. Iri bukanlah hal yang penting. Selama saya sudah maksimal dalam mengerjakan tanggung jawab saya, masa bodoh dengan orang lain.

Namun suatu waktu, bos saya marah karena hasil kerjaan saya ada yang terlewat. Sejujurnya, saya tidak merasa bersalah sama sekali karena si bos memang awalnya tidak bilang untuk mengerjakan hal ini pula. Namun menyebalkannya, dia bilang saya bodoh. Hal-hal seperti ini, katanya, harusnya sudah tahu tanpa diberi tahu. Dipikir saya ini dukun~

Tidak hanya marah, meja saya juga digebrak sambil bentak-bentak. Sebagai seorang bocah yang baru masuk dunia pekerjaan beberapa bulan saja, sungguh mental saya lembek. Saya menangis, tanpa diketahui oleh si bos.

Di lain waktu, teman saya yang lain juga dimarahi karena dianggap tidak becus bekerja. Hal ini berulang kepada beberapa karyawan lain. Ia bilang, kami tidak ndunungan alias susah mengerti. “Kalo nggak dikasih tahu bolak balik kok gak ndunung-ndunung.” Anehnya, teman-teman saya tidak ada tuh yang menangis. Mereka bisa menanggapinya dengan bercanda tanpa merasa bersalah sama sekali. Bahkan mereka berani ngeyel padahal memang mereka benar-benar salah.

Jujur, kata-kata ‘nggak ndunungan’ dan ‘bodoh’ membuat saya stress setengah mati. Hanya dari kata-kata seperti itu, saya depresi. Saya menganggap diri saya sangat rendah dan tidak pintar sama sekali. Bahkan, saya sempat menghubungi kakak tingkat yang kuliah di jurusan psikologi di salah satu kampus besar untuk saya mintak curhat dan solusi. Saya sering menangis sendiri di rumah, napas saya sesak, panas, dan saya sering merasa tidak berguna sama sekali. Saya ingin berhenti bekerja, dan menjauhi mereka semuanya.

Namun, keadaan mengharuskan saya untuk tetap bertahan, untuk tetap baik-baik saja meskipun kenyataannya tidak begitu. Saya harus bertopeng setiap hari.

Baca Juga:

5 Hal yang Mungkin Terjadi Andai Saya Jadi Karyawan MR DIY

4 “Dosa” Indomaret dan Alfamart yang Bikin Kesal Pelanggan

Insomnia membuat saya terus menerus memikirkan masalah ini sepanjang malam. Apakah benar bahwa saya sangat bodoh sehingga tidak bisa mencerna instruksinya dengan baik? Namun, kenapa tidak hanya saya? Apa semua kolega saya adalah orang yang bodoh? Apa bos saya satu-satunya orang yang cerdas di sana?

Saya merasa ada yang aneh dengan masalah ini. Seharusnya ada beberapa teman saya yang bisa mengerjakan pekerjaan dengan baik, tetapi kenapa tidak? Apa sebetulnya, bos saya lah yang bermasalah?

Ya, mungkin saja bos saya yang bermasalah. Dia tidak bisa menyampaikan tugas-tugas yang harus dikerjakan dengan gamblang. Padahal, kemampuan menyampaikan informasi adalah hal terpenting dalam dunia pekerjaan.

Begitupun bagi saya. Sebagai mahasiswi matematika, saya terbiasa dengan instruksi-instruksi yang jelas, sistematis, dan mendetail. Bukannya nggak ndunungan, tetapi meninjau dari pola masalah ini, sepertinya dia saja yang tidak bisa menyampaikan instruksi secara rinci.

Maka, bagi bos-bos di luar sana, cobalah muhasabah sebelum marah. Terkadang, kesalahan tidak serta merta hadir dari bawahanmu, tetapi bisa jadi kekeliruan disebabkan oleh dirimu sendiri. Selain itu, rasanya tidak salah pula untuk lebih menahan rasa marah.

Mungkin kamu tidak tahu, kondisi karyawan itu berbeda-beda. Ada yang mudah tersinggung, ada yang mudah stress, ada pula yang biasa-biasa saja. Untuk yang terakhir sih, tidak masalah. Namun, bagaimana kalau yang kamu hadapi adalah karyawan yang mudah stress. Kondisi mental seseorang tidak bisa disepelekan, lho. Bisa saja mereka berpikir sangat jauh hanya karena omongan kamu yang menyakitkan hati.

Belajarlah memberi apresiasi, belajarlah menjadi bos yang baik. Kami tahu, menjadi bos juga tentu tidak mudah. Banyak tanggung jawab yang harus diemban. Banyak masalah yang harus kamu hadapi. Namun begitu, sebagai bos, kamu juga harus belajar bagaimana menghargai. Barangkali kesalahan itu tidak dari karyawanmu, tetapi malah dari kesalahanmu sendiri.

Terakhir diperbarui pada 17 Januari 2022 oleh

Tags: BosKaryawanLingkungan KerjaMarah
Dwi Susilowati

Dwi Susilowati

Gadis 21 tahun yang belum kenal dirinya sendiri.

ArtikelTerkait

5 Rekomendasi Situs Belajar Excel Gratis dari Nol sampai Mahir. Pekerja Kantoran Wajib Tahu!

5 Rekomendasi Situs Belajar Excel Gratis dari Nol sampai Mahir. Pekerja Kantoran Wajib Tahu!

23 November 2023
bos marah cara mengatasi bos marah mojok

3 Hal yang Sebaiknya Anda Lakuin Saat Diomelin Bos

14 Oktober 2020
5 Pekerjaan Sampingan Karyawan yang Bisa Dikerjakan dari Kasur, Modalnya Receh tapi Hasilnya Bikin Senyum

5 Pekerjaan Sampingan Karyawan yang Bisa Dikerjakan dari Kasur, Modalnya Receh tapi Hasilnya Bikin Senyum

8 November 2025
Banyak Info Loker Bertebaran, tapi Angka Pengangguran Tetap Tinggi, Kenapa?

Banyak Info Loker Bertebaran, tapi Angka Pengangguran Tetap Tinggi, Kenapa?

18 September 2022
Panduan Sederhana Membedakan PKWT dan PKWTT bagi Para Calon Karyawan terminal mojok

PKWT dan PKWTT Itu Beda! Sebagai Calon Karyawan, Kamu Jangan Sampai Salah

22 April 2021
Perusahaan Shuttle Kendaraan Asal Bandung Culas, Rekrut Karyawan dengan Kedok Internship Supaya Murah Mojok.co

Perusahaan Shuttle Kendaraan Asal Bandung Culas, Rekrut Karyawan dengan Kedok Internship Supaya Murah

17 April 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.