Bokep jilbab adalah fetish yang nyatanya ada, dan berlipat ganda. Kok bisa ada dan kenapa pada berani? Apalagi kini menguasai Twitter.
Sebelum mulai, mari kita percayai beberapa hal ini: Sampai kapan pun, bokep adalah sesuatu yang tidak akan mati. Walaupun satu per satu rumah produksi bangkrut, akan ada rumah produksi baru yang muncul lagi. Mau situsnya dibredel, diblokir sedemikian rupa sama pemerintah, bokep akan tetap ada, dan kita akan tetap bisa mengaksesnya. Iya, bokep akan tetap ada, mau itu yang profesional, atau yang amatir sekalipun.
Dalam hal apa pun, bokep sekalipun, akan selalu ada keanehan dan ketidakwajaran yang mungkin bisa membuat dahi kita mengernyit. Percayalah, dan mari kita mulai.
Dalam dunia esek-esek, kita pasti tahu kata fetish. Fetish merupakan gairah seksual yang merespons objek, sesuatu, atau bagian tubuh yang biasanya tidak bersifat seksual. Sebenarnya tidak hanya dalam dunia film biru, sebab fetish ini adalah istilah yang ada dalam dunia hubungan seksual secara umum. Namun, dalam dunia perbokepan, fetish ini kerap menjadi daya tarik tersendiri, sekaligus membuat sebuah produk film porno punya nilai jual yang tidak kecil.
Kita mungkin pernah tahu ada film porno dari Amerika atau dari Jepang yang menceritakan hubungan seksual antara guru dengan murid (lengkap dengan kostumnya), seorang wanita dengan tukang servis AC atau pompa air (juga lengkap dengan kostumnya), atau seorang laki-laki dengan perempuan yang memakai kostum “maid” atau pelayan. Itulah bagaimana fetish “memainkan perannya” dalam dunia film gelap.
Itu kalau bokep profesional. Kalau yang amatir gimana? Ya sama saja. Coba lihat bokep amatir Indonesia, yang juga kerap memunculkan fetish yang kadang aneh. Salah satu yang paling aneh adalah bokep dengan fetish jilbab. Iya, jilbab, kalian tidak salah baca. Kalau pernah “menikmati” potongan video porno di Twitter, kalian pasti pernah menemui banyak sekali video-video amatir yang mana si perempuan kadang masih memakai hijab. Mungkin mereka terinspirasi dari Mia Khalifa, pensiunan artis bokep yang pernah memakai jilbab dalam adegan bokepnya.
Kalau bicara soal fetish jilbab (jangan bicara soal norma dan agama dulu, ya), hal ini sebenarnya sangat wajar. Kembali ke pengertian fetish, yang mana adalah gairah seksual yang merespons objek, sesuatu, atau bagian tubuh yang biasanya tidak bersifat seksual, peran jilbab dalam film porno itu wajar. Jilbab bukan sesuatu yang bersifat seksual. Jilbab tak ada bedanya seperti kostum guru, kostum tukang servis AC atau pompa air, dan kostum “maid”, yang mana tak ada kaitannya dengan seksualitas.
Saya tahu ini bahasan yang menyerempet jurang, tapi, tolong jangan marah-marah dulu.
Menabrakkan hal yang “baik” dan “buruk”
Berhubung bokep jilbab ini marak di Indonesia, apalagi di Twitter, maka pembicaraannya tak bisa dilepaskan dari norma dan agama. Maklum, jilbab ini erat kaitannya dengan religiusitas agama tertentu. Maka jika kedua hal ini dipadukan jadi satu, film porno dan fetish jilbab, maka ini akan jadi hal yang cukup tabu di Indonesia. Dan walaupun tabu, ternyata banyak juga orang Indonesia yang suka dengan bokep jilbab ini.
Memadukan film porno dengan fetish jilbab ini juga seperti memadukan yang “baik” dan “buruk”. Inovasi semacam inilah yang membuat film porno dengan fetish jilbab ini menarik. Bayangkan saja, 2 hal yang sangat bertolak belakang, dipadukan menjadi 1. Bentuknya film porno pula. Ya pasti banyak yang tertarik, meskipun tidak sedikit pula yang menghujat. Namun, mereka yang sudah kecanduan film biru, apalagi bokep jilbab, mana peduli dengan hujatan-hujatan.
Sebab kita semua tahu, bahwa penikmat (bahkan pelaku) bokep adrenalinnya kerap tinggi. Mereka mungkin tidak puas dengan film porno yang normal-normal saja. Apalagi bagi mereka yang sudah kecanduan, pasti mereka akan mencari inovasi apa lagi yang bisa diterapkan. Tidak peduli tabu atau tidak pantas, yang penting nafsu mereka bisa terpenuhi. Maka muncullah fetish-fetish yang aneh ini dalam dunia perbokepan, termasuk fetish jilbab, yang ternyata marak sekali di Twitter.
Twitter, gudangnya bokep jilbab
Sudah bukan rahasia lagi kalau Twitter itu adalah “lahan subur” bagi bokep. Ketika semua media sosial tidak memberikan ruang bagi peredaran bokep, Twitter malah seakan membiarkan video-video bokep bertebaran di linimasanya. Ya meskipun durasinya rata-rata hanya 2 menit 19 detik, tapi itu sudah cukup lah bagi para pecinta bokep. Di Twitter pula, berbagai macam bokep dengan berbagai macam genre, berbagai macam negara, bisa ditemui. Tak terkecuali bokep jilbab, yang bisa dikatakan cukup menguasai Twitter.
Coba saja kalian masuk ke Twitter, lalu klik kolom pencarian. Lalu ketikkan kata kunci “jilbab” atau “hijab”. Alih-alih keluar rekomendasi jilbab atau tutorial memakai jilbab, hasil yang keluar adalah akun esek-esek yang mengunggah video-video bokep jilbab, atau tautan yang menuju ke video porno tentang jilbab. Dan ini tidak sedikit, sebab bokep jilbab ini bisa dibilang sebagai salah satu bokep yang paling populer di Indonesia. Padahal kalau diteliti lagi, nyaris semua film jenis ini ini adalah video amatir, kualitas videonya rendah, pencahayaannya gelap, tidak enak ditonton, lah, pokoknya.
Dari penjelasan ini, kita sebenarnya sudah bisa paham mengapa bokep jilbab ini bisa menguasai dunia perbokepan di Twitter. Pertama, soal adrenalin atau kepuasan terhadap fetish jilbab yang tertuang dalam bokep jilbab. Belum lagi soal perpaduan dua hal yang sebenarnya sangat bertolak belakang (jilbab dengan bokep), yang membuatnya terdengar menarik dan banyak disukai orang. Kedua, adalah bagaimana keleluasaan peredaran film dewasa di Twitter, yang mana ini jadi ladang subur bagi film sejenis untuk diedarkan.
Dengan ini, maka tidak mengherankan jika film porno dengan fetish jilbab ini seperti menjadi penguasa di Twitter. Meskipun banyak dari film porno dengan fetish jilbab yang beredar di Twitter ini adalah bentuk dari revenge porn. Itu yang harus kita hindari, dan kita lawan. Caranya bagaimana? Ya jangan ditonton, dan di-report saja akunnya.
Perkara moral, memang nggak bisa dibilang bahwa ini benar. Tapi, seperti yang saya bilang tadi, kalau udah H-word, memang otak nggak jalan. Fenomena ini jadi contoh bahwa yang namanya kenikmatan sesaat, seringnya, nggak masuk akal dan berpotensi buruk. Waspadalah, waspadalah.
Penulis: Iqbal AR
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Jejak Bokep dari Masa ke Masa