Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Bogor Tanpa Angkot bagai Sejoli yang Dipaksa Berpisah. Tapi, Tak Selamanya Perpisahan Itu Buruk, Bukan?

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
20 Desember 2023
A A
Bogor Tanpa Angkot bagai Sejoli yang Dipaksa Berpisah. Tapi, Tak Selamanya Perpisahan Itu Buruk, Bukan?

Bogor Tanpa Angkot bagai Sejoli yang Dipaksa Berpisah. Tapi, Tak Selamanya Perpisahan Itu Buruk, Bukan? (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Bagi saya yang sudah sejak lahir, kemudian besar dan tinggal di Bogor sampai dengan saat ini, hubungan antara Bogor (baik kota maupun kabupaten) dan angkot bagaikan dua sejoli. Sulit sekali dipisahkan. Bahkan, julukan Bogor Kota Hujan sempat menciut, tergantikan dengan Bogor Kota 1000 angkot yang mulai dipopulerkan.

Namun, pada pertengahan 2023 lalu, PemKot Bogor mengumumkan bahwa jumlah angkot akan dikurangi secara bertahap. Melalui CNBC pada Juli 2023, Bima Arya menyampaikan bahwa per Desember 2023 ini angkot bakal tidak ada lagi di jalur utama.

Membaca sekaligus mengingat kembali info tersebut, rasanya ada mixed feeling, khususnya bagi saya warga lokal Bogor. Betapa tidak, setelah menemani perjalanan warga lokal maupun pendatang, akhirnya, cepat atau lambat eksistensi angkot akan tergantikan oleh moda transportasi lain yang lebih modern, tertata, boleh jadi lebih tertib secara teknis di lapangan. Angkot, akan putus dengan Bogor.

Ada rasa senang dan antuasias. Lantaran, pada akhirnya, kemacetan yang disebabkan oleh angkot (lebih tepatnya oleh para sopir yang passionate betul dalam ngetem sembarangan) akan terurai. Bisa diminimalisir, bahkan, ditiadakan. Dari segi romantisisasi, secuil kesedihan akan tetap terasa. Sebab, angkot dan Bogor, bagi sebagian warganya sulit dipisahkan karena berbagai alasan. Begini, saya mau coba sedikit jelaskan beberapa hal.

Angkot sebagai penghubung utama

Pertama, dengan segala dinamikanya, angkot menjadi penghubung yang mudah dijumpai baik di kota maupun kabupaten. Angkot memberi akses kemudahan dalam berkunjung dari tempat satu ke tempat lainnya di Bogor. Utamanya bagi kelas menengah ke bawah, bagi mereka yang tidak memiliki kendaraan, atau sama sekali belum memahami cara menggunakan aplikasi transportasi online.

Untuk poin terakhir, saya pikir tidak perlu dicerca. Sebab, realitasnya, tidak semua orang punya wawasan atau akses yang merata terkait hal tersebut.

Kedua, sulit dimungkiri bahwa gagasan peniadaan angkot secara bertahap penting untuk diapresiasi. Namun, perlu ada penyeimbang dari segi informasi-sosialisasi kepada banyak masyarakat terkait transportasi publik alternatif selain yang utama nantinya. Infonya, trem atau LRT dicanangkan sebagai projek pengganti angkot dalam jangka panjang nantinya. Sementara ini, sudah ada BisKita yang sudah beroperasi dan cukup sering berlalu-lalang.

Selain itu, titik transit juga perlu diperhitungkan agar bisa memudahkan pengguna untuk menentukan titik pemberhentian atau jika ingin melanjutkan perjalanan ke lokasi berikutnya. Jika tidak, bayang-bayang akan kemudahan angkot sulit dihilangkan/tergantikan.

Baca Juga:

5 Alasan Orang Kabupaten Bogor Malas Bepergian ke Ibu Kotanya, Cibinong, dan Lebih Memilih ke Kota Bogor

Bogor, Kota yang Nanggung karena Sulit Dijangkau Transportasi Umum, Harus Mampir Jakarta Dulu!

Harus bisa menjangkau daerah terpencil di Bogor

Ketiga, pastikan juga bisa menjangkau beberapa daerah terpencil atau sulit tersentuh. Biar integrasinya tidak terasa nanggung. Jangan salah, biarpun eksistensi (sebagian sopir) angkot menyebalkan dan kadang bikin jengah, tapi soal jangkauan ke beberapa wilayah sangat bisa diandalkan.

Termasuk juga waktu operasi angkot yang sampai 24 jam. Soal ini, belum ada lawan, sih. Karena terasa sekali bagi pengguna angkot yang masih beraktivitas atau baru pulang kerja, tiba di Bogor di jam-jam tengah malam. Semoga dinamika ini termasuk juga dalam program TOD (Transit Oriented Development) jangka menengah atau panjang, ya, Kang.

Okelah, salah satu solusi secara personal bisa menggunakan transportasi online atau bahkan kendaraan pribadi. Tapi, kan, nggak semua orang bisa menikmati kemewahan tersebut, Kang Bima. Jadi, sebagai warga lokal kabupaten Bogor, saya berharap ada alternatif solusi terhadap efek laten yang mungkin terjadi nantinya.

Meski mixed feeling cukup kental dirasakan oleh saya, tapi, selama untuk perubahan yang lebih baik, jujur saja, saya mendukung idenya Kang Bima terkait pengurangan angkot ini. Apalagi, Kang Bima juga sempat menerangkan bahwa nantinya, sopir angkot akan diserap menjadi sopir BisKita, teknisi, dan difasilitasi untuk bekerja secara informal.

Sebagai sesama pekerja, sejujurnya saat mengetahui kabar seperti itu, bagi saya sedikit melegakan, Kang. Agar nasib mereka juga tidak terbengkalai. Ya, semoga saja ide tersebut betul-betul bisa direalisasikan juga secara bertahap.

By the way, apa pun itu visi-misinya, selagi menuju ke arah yang lebih baik, sebagai warga Bogor saya akan mendukung praktiknya, Kang Bima. Ya gimana ya, Kang. Walaupun sebagai warga saya belum bisa berkontribusi banyak, tapi, rasa cinta terhadap kota kelahiran selalu menyenangkan untuk disimpan dan diceritakan.

Penulis: Seto Wicaksono
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Stasiun Bogor, Stasiun yang Ramah Angkutan Umum dan Ojek Online

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 20 Desember 2023 oleh

Tags: Angkotbima aryabogorTransportasi
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

3 Alasan Naik Biskita Lebih Baik dari Angkot di Kota Bogor

Biskita Bogor Buka Kembali Rute yang Sempat Tutup, Semoga Bertahan Selamanya

8 Oktober 2025
Sudah Saatnya Banyuwangi Punya Transportasi yang Mumpuni seperti Kota-kota Besar Lain Mojok.co

Sudah Saatnya Banyuwangi Punya Transportasi yang Mumpuni seperti Kota-kota Besar Lain

10 Januari 2024
bandros sarapan ala sunda mojok

Bandros, Surabi, dan Ulen: Mana yang Paling Lezat buat Sarapan?

15 Desember 2020
4 Pekerjaan di Bogor yang Menjanjikan dan Bikin Cepat Kaya

4 Pekerjaan di Bogor yang Menjanjikan dan Bikin Cepat Kaya

27 September 2025
4 Hal yang Wajar di Bogor tapi Tidak Lumrah di Jakarta

Nasib Pejalan Kaki di Bogor: Dianggap Penyebab Macet dan Selalu Dirampas Haknya

8 November 2025
Alasan Kenapa Kamu Harus Mendaki Gunung Gede Pangrango Minimal Sekali Seumur Hidup

Alasan Kenapa Kamu Harus Mendaki Gunung Gede Pangrango Minimal Sekali Seumur Hidup

11 Mei 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba! (Pixabay)

3 Rekomendasi Brand Es Teh Terbaik yang Harus Kamu Coba!

18 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa
  • Menguatkan Pembinaan Pencak Silat di Semarang, Karena Olahraga Ini Bisa Harumkan Indonesia di Kancah Internasional
  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis
  • Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya
  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.