Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Birokrasi di Indonesia Ribet Tampaknya Memang Dikondisikan, kalau Nggak Viral Ya Nggak Kelar!

Toni Prasetyo oleh Toni Prasetyo
6 Februari 2021
A A
Birokrasi di Indonesia Ribet Tampaknya Memang Dikondisikan, kalau Nggak Viral Ya Nggak Kelar! terminal mojok.co

Birokrasi di Indonesia Ribet Tampaknya Memang Dikondisikan, kalau Nggak Viral Ya Nggak Kelar! terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Jangan-jangan birokrasi di Indonesia itu memang tidak mempermudah, tapi sengaja membikin susah? Apa kalian masih ingat kasus seorang ibu di Surabaya yang mengurus akta kematian anak bungsunya sampai ke Jakarta? Permasalahannya adalah ketika nama seorang ibu tersebut ada tanda petiknya sehingga tidak bisa diproses oleh Dispendukcapil Surabaya, padahal akta tersebut akan digunakan untuk mengurus klaim asuransi.

Kasus lain, kemarahan Bu Risma ketika masih menjadi Walikota Surabaya terekam marah-marah dalam sidak e-KTP yang sempat viral. Sistem elektronik yang seharusnya mempermudah dalam memberikan akses terhadap masyarakat malah dibikin ruwet.

Birokrasi di Indonesia itu mirip seperti kita nonton film The Maze Runner di mana dalam film tersebut ada sekelompok manusia yang dikurung dalam suatu labirin dan mereka berusaha untuk keluar dari labirin tersebut. Labirin dalam hal ini kita analogikan sebagai sebuah birokrasi yang tidak pernah menyelesaikan permasalahan dan malah menambah masalah. Jalan di dalam labirin itu juga banyak sekali, sekali kalian salah masuk maka kalian akan dibawa berkeliling labirin dan membuat kalian pusing dan frustasi tentunya. Jika kalian terjebak di dalam labirin diperlukan adanya pemandu yang sudah sering menelusuri labirin tersebut, sama seperti kalian ketika pertama kali mengurus KTP di usia 17 tahun, kalian harus bertanya dulu ke orang yang berpengalaman.

Presiden Jokowi pernah menyinggung tentang rumitnya birokrasi perguruan tinggi dan menyarankan untuk diperbaiki untuk merespons era disrupsi. Permasalahan rumitnya birokrasi di perguruan tinggi masih kita alami sampai sekarang. Kerumitan birokrasi tersebut seperti permasalahan surat menyurat, menyewa ruangan, pembebasan UKT, dan lain sebagainya. Contoh saja ketika di salah satu perguruan tinggi untuk mengklarifikasi kejelasan pembebasan UKT harus dilempar sana lempar sini untuk mencari kejelasan informasi pembebasan UKT. Bukan malah mempermudah, birokrasi malah bikin kita marah dan kesal sendiri.

Seperti kata kamus besar bahasa Indonesia, birokrasi itu memiliki cara bekerja atau susunan pekerjaan yang banyak lika likunya. Tidak heran jika berhadapan dengan birokrasi banyak lika-likunya seperti masuk ke labirin. Jika kita ingin menemukan jalan terang harus merasakan emosi, frustasi, dan juga sadar diri bahwa tidak ada yang tidak rumit di dunia ini.

Max Weber mengatakan bahwa birokrasi memiliki maksud sebagai sistem otoritas yang ditetapkan secara rasional untuk mengorganisir pekerjaan banyak orang. Seharusnya adanya birokrasi bisa membantu kita untuk mengurus fokus urusan kita sebagai rakyat, tapi ketika mengurus keterangan miskin pun kita harus melalui berbagai macam lika liku.

Memang benar ketika Hegel mengatakan bahwa birokrasi merupakan medium untuk menjalin hubungan antara kepentingan partikular dengan kepentingan general. Karl Marx sendiri berpendapat bahwa birokrasi memang hanya memihak terhadap kelas partikular yang mendominasi saja sehingga kepentingan umum itu hanyalah formalitas.

Birokrasi memang sewajarnya bikin sakit hati. Rakyat yang sudah bingung dengan isi perutnya harus ditambahi dengan rumitnya birokrasi. Birokrasi tidak akan pernah selesai jika tidak viral untuk mendapatkan respons penguasa. Dampak dari adanya kerumitan birokrasi akan terjadi penyuapan karena ingin prosesnya lebih cepat. Nggak jarang akhirnya muncul nepotisme karena keluarganya bekerja di instansi tersebut. Hal ini juga menyebabkan trauma pada rakyat karena kesulitan untuk mengurus ini itu ketika ada kata “birokrasi”.

Baca Juga:

Selama Kasus Baru Ditangani kalau Viral, Jangan Harap Imbauan untuk Tidak Share Video Bullying Akan Digubris Orang-orang

Tobrut Memang Meresahkan, Budaya Merendahkan Tubuh Perempuan tapi Dimaklumi karena Gampang Masuk FYP

Perkembangan teknologi akhir-akhir ini yang begitu pesat seharusnya mampu untuk mendorong percepatan segala urusan sehingga tidak lagi rumit di birokrasi. Kalau sumber daya manusianya gini-gini aja, bisa jadi hambatan karena tidak mampu untuk mengimbangi kemajuan teknologi. Percepatan teknologi seharusnya juga menjadi keuntungan masyarakat banyak untuk lebih mudah mendapatkan akses pelayanan. Katanya kekuasaan di tangan rakyat kenapa rakyat masih dibuat susah?

Kenapa, sih, harus nunggu informasi tentang kegagalan dan kelambatan birokrasi di Indonesia ini viral dan dihujat banyak netizen dulu, baru para petinggi-petinggi di sana turun tangan, dan akhirnya cas-cis-cus sok-sokan jadi pahlawan? Ah, mungkin memang sebetulnya birokrasi di Indonesia ini sengaja dibikin ribet. Supaya “kesempatan-kesempatan” nggak pantas tadi terus melenggang dengan lancarnya. Mungkin loh, ya.

BACA JUGA Privilese para Feodal yang Melahirkan Budaya Patronasi dan tulisan Toni Prasetyo lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 7 Januari 2022 oleh

Tags: birokrasi Indonesiaribetviral
Toni Prasetyo

Toni Prasetyo

Alumni Ilmu Sejarah yang tidak bersejarah.

ArtikelTerkait

istri pertama dampingi suaminya nikah lagi

Viral Berbaju Pengantin, Istri Pertama Dampingi Suaminya Nikah Lagi: Bodo Amat, Capek Ngurusin Hidup Orang

15 Juli 2019
Eksploitasi Tempat Viral Kayak Ranu Manduro Itu Buat Apa, sih?

Eksploitasi Tempat Viral Kayak Ranu Manduro Itu Buat Apa, sih?

5 Maret 2020
Prosesi wisuda di perguruan tinggi wisuda TK Pixabay ormawa kebaya

Kebijakan Wisuda Tanpa Kebaya Jelas Bukan Terobosan, Malah Bikin Masalah yang Tak Perlu

10 September 2023
Tobrut Memang Meresahkan (Unsplash)

Tobrut Memang Meresahkan, Budaya Merendahkan Tubuh Perempuan tapi Dimaklumi karena Gampang Masuk FYP

20 Juni 2024
maskapai garuda

Soal Larangan Memotret di Dalam Pesawat Maskapai Garuda: Antara Penegasan dan Konten Baru di Media Sosial

17 Juli 2019
Ngobrol sama Rak Es Krim, Saksi Kunci Langkanya Viennetta

Ngobrol sama Rak Es Krim, Saksi Kunci Langkanya Viennetta

21 April 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi Mojok.co

Saya Pengguna Setia Transjakarta dan Setuju kalau Tarifnya Naik asal 4 Hal Ini Terpenuhi

29 November 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.