Bioskop tidak menarik bagi warga Demak, warga lebih memilih hiburan dangdut dan sound horeg
Rendahnya minat menonton bioskop di Demak sepertinya berkaitan dengan preferensi hiburan masyarakat setempat. Sebagian besar warga Demak, terutama di daerah pedesaan saya, tidak menganggap nonton film di bioskop adalah pilihan utama untuk bersenang-senang. Bahkan sepanjang hidup saya menjadi orang Demak, belum pernah sekali pun saya mendengar ajakan dari teman-teman desa untuk pergi ke bioskop.
Bukan karena harga tiketnya mahal dibandingkan bioskop di daerah lain. Itu sih sama saja. Masalahnya, selera hiburan kebanyakan orang Demak adalah dangdut dan sound horeg. Buktinya ketika musim panen tiba, hiburan utama warga adalah tanggapan dangdut. Pemuda desa saya biasanya mengumpulkan uang melalui iuran untuk menyewa grup dangdut, dan acara ini diadakan di lapangan desa atau pelataran luas. Dalam satu masa panen, bisa ditemukan lebih dari dua acara dangdut di desa sekitar.
Ketika tiba masa peceklik pun, warga tak kehabisan akal mencari hiburan. Mereka mencari cara mendapatkan hiburan musik yang tak jauh beda dari orkes dangdut. Yang sama-sama menghasilkan suara keras dan bisa dinikmati bersama. Tentu saja low budget. Apalagi kalau bukan sound horeg. Fenomena ini sudah sangat melekat di warga Demak, menjadikannya salah satu ciri khas budaya hiburan lokal.
Nah, dari pengalaman itulah saya menyimpulkan bahwa kehadiran bioskop di Demak saat ini belum relevan dengan selera dan gaya hidup warga sendiri. Hiburan seperti dangdut dan sound horeg jauh lebih populer dan melekat di hati warga dibandingkan menonton film di bioskop. Dengan budaya hiburan yang sudah kental ini, mungkin industri bioskop akan kesulitan bertahan, kecuali ada konversi besar-besaran terhadap pola konsumsi hiburan penduduk Demak. Paling perlu menunggu 50 tahun ke depan, entahlah?
Penulis: Aditya Firmansyah
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 3 Alasan Demak Kalah Tenar Dibanding Kabupaten di Sekelilingnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















