Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Betapa Nyebelinnya Joki Tas di Kereta

Reni Soengkunie oleh Reni Soengkunie
24 Juni 2022
A A
Joki Tas di Kereta Memang Menyebalkan Terminal Mojok

Joki Tas di Kereta Memang Menyebalkan (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Berawal dari sebuah postingan kekesalan seorang warga Twitter karena ada joki tas di gerbong KRL, saya jadi teringat segudang cerita menyebalkan soal joki tas di kereta yang pernah saya alami. Motif dan cara kerja oknum joki ini hampir serupa, yakni “mengamankan” bangku penumpang dengan menaruh tas agar nggak ada penumpang lain yang menempati bangku kosong di sampingnya. Berbeda dengan joki-joki lain yang dibayar, joki tas di kereta ini mau melakukan hal konyol semacam itu kadang hanya didasari rasa kesetiakawanan dan pertemanan.

Cara mainnya kira-kira begini. Ada orang yang naik kereta di sebuah stasiun, sementara temannya naik dari stasiun selanjutnya. Lantaran tak ingin temannya yang naik dari stasiun selanjutnya ini berdiri karena kehabisan bangku, maka orang yang pertama naik kereta akan menaruh tas di samping bangkunya. Tas ini berfungsi sebagai penanda bahwa bangku tersebut sudah ada pemiliknya. Kalau ada penumpang lain yang mau duduk, oh, tentu saja nggak bisa. Kan sudah ada tasnya!

Meski belum pernah menemui fenomena ini secara langsung di KRL, tapi saya sering mengalami hal serupa ketika naik kereta lokal dari Karawang ke Jakarta. Biasanya saya naik dari Stasiun Kosambi, Karawang. Kondisi penumpang dalam kereta biasanya sudah penuh banget dan saya terpaksa harus berdesak-desakkan dengan penumpang lain sampai Jakarta. Tapi, yang paling ngeselin dari semua itu adalah ulah para geng kereta di mana mereka membentuk serikat pertemanan. Saya menduga kelompok ini terbentuk karena hampir tiap hari mereka pulang pergi naik kereta bareng selama berpuluh-puluh tahun.

Meski sudah lama jadi anker alias anak kereta, seharusnya mereka nggak bisa seenaknya joki-jokian tas kayak gitu. Kalau temannya cuma beda satu atau dua stasiun sih saya masih maklum. Lha, kadang temannya baru naik dari Stasiun Tambun Bekasi. Coba bayangkan berapa stasiun yang sudah saya lewati dengan berdiri dari Karawang menuju Tambun Bekasi. Kalau dihitung-hitung, tas itu duduk di bangku kosong sudah selama satu jam! Kan lumayan kalau dalam waktu satu jam bangkunya dipakai duduk orang lain dulu.

Mau nekat menduduki bangku dengan tas tersebut? Wo ya pasti orangnya bakal ngamuk-ngamuk seolah dia yang punya kereta beserta stasiunnya. Sudah gitu mereka biasanya suka main keroyokan. Jadi, memang susah-susah gampang. Hal-hal semacam ini nih yang bikin orang lain kesel. Orang lain juga sama-sama bayar tiket, tapi bangkunya dikuasai mereka sendiri.

Aneh banget nggak sih orang-orang yang kayak gini? Mereka nggak mau temannya nelangsa nggak kebagian bangku, tapi mengorbankan hak orang lain. Kalau kursi pesawat gitu sih silakan saja dibooking. Lha, kursi KRL kan nggak ada nomornya, masa mau dikuasai sendiri?

Konsep perjokian tas yang saya temui di kereta ini persis dengan konsep perjokian tas waktu sekolah dulu. Konsep ini seolah sudah dimulai dan diajarkan sejak kita masih duduk di bangku sekolah. Tiap kali memilih bangku, kita sebagai murid memang suka pilih-pilih teman untuk bisa duduk bareng. Kalau nggak duduk bareng bestie atau teman satu sirkel, kita cenderung enggan. Akhirnya suka nitip tas ke teman. Orang lain yang sebenarnya pengin duduk di bangku tersebut nggak diizinkan karena bukan teman kita.

Duduk bareng teman tentu bukan masalah, tapi kita harus sportif. Kalau mau duduk bareng ya berangkat bareng dan pilih bangku bareng di waktu yang bersamaan. Kalau teman kita berangkat siang, ya itu sih risiko dia kenapa berangkat kesiangan.

Baca Juga:

Joki Strava, Bukti Olahraga Lari Kini Semakin “Kejam”

Pengalaman Pahit Pakai Joki Tugas Kuliah: Tugas Nggak Kelar, Malah Kena Tipu hingga Diteror Terus-menerus 

Selama berada di tempat umum dan menikmati fasilitas umum, seharusnya konsep menitip bangku ini sudah nggak ada lagi. Yang berlaku harusnya hukum “siapa cepat, dia yang dapat”. Toh, bangku KRL yang ada adalah milik umum, semua orang punya hak yang sama untuk menempati bangku yang kosong.

Pola dan konsep pemikiran primitif yang dipupuk sejak kecil dan akhirnya terbawa sampai dewasa ya contohnya joki tas kayak di kereta ini. Persahabatan bagai kedondong, sudah pada gede jangan bodoh, dong~

Penulis: Reni Soengkunie
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 4 Jasa Joki yang Lebih Bermartabat ketimbang Joki UTBK.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 Juni 2022 oleh

Tags: Anak Keretajokitas
Reni Soengkunie

Reni Soengkunie

Manusia yang suka mainan sama kucing, suka nonton video kucing, dan hobi ngobrol sama kucing. IG/Twitter: @renisoengkunie.

ArtikelTerkait

Tips Gunakan Tas ala Marie Kondo: Ia Alat untuk Membawa, Bukan Menyimpan terminal mojok.co

Tips Gunakan Tas ala Marie Kondo: Ia Alat untuk Membawa, Bukan Menyimpan

23 Februari 2021
thb

Meniadakan THB di KRL, Sebuah Aturan yang Tidak Adil

11 Juli 2019
Pencarian Tas Terawet: Nggak Bisa Beli Tas Kanken karena Mahal, Beli Ransel Exsport Aja

Pencarian Tas Terawet: Nggak Bisa Beli Tas Kanken karena Mahal, Beli Ransel Exsport Aja

10 September 2023
Stasiun Palur Karanganyar, Stasiun Kecil yang Mengabaikan Kenyamanan Penumpang. Mengecewakan! Mojok.co

Stasiun Palur Karanganyar, Stasiun Kecil yang Mengabaikan Kenyamanan Penumpang. Mengecewakan!

9 Februari 2024
Joki Strava, Bukti Olahraga Lari Kini Semakin “Kejam” Mojok.co

Joki Strava, Bukti Olahraga Lari Kini Semakin “Kejam”

8 Juli 2024
Mahalnya Makanan di Kereta Api dan Ingatan Akan Bakul Pecel dalam Gerbong terminal mojok.co

Celotehan Pengguna Setia Kereta Rel Listrik (KRL)

23 Mei 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

Menengok Bagaimana Penjaga Palang Kereta Api Bekerja, Termasuk Berapa Gajinya dan Gimana Cara Mendaftarnya  

1 Desember 2025
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.