Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Betapa Meruginya Kaum yang Belum Mencoba Mi Goreng Kuah

Mohammad Maulana Iqbal oleh Mohammad Maulana Iqbal
14 Januari 2021
A A
Menantikan Mi Instan Limited Edition dengan Varian Rasa yang Tak Terbayangkan terminal mojok.co

Menantikan Mi Instan Limited Edition dengan Varian Rasa yang Tak Terbayangkan terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Cukup paradoks tampaknya, namun menjadi salah satu penganut sekte mi goreng kuah merupakan sebuah pencapaian hidup yang cukup bermanfaat bagi saya. Pasalnya, mi goreng kuah menjadi salah satu cara untuk survive, bahkan dalam kondisi krisis perang dunia sekalipun.

Sedikit saya ceritakan bagaimana sejarahnya saya menjadi penganut sekte mi goreng kuah ini. Awal mulanya kejadian ini saya alami ketika masih hidup di lingkungan pondok pesantren. Hidup di pondok pesantren menurut yang saya alami ibarat hidup di tengah hutan belantara. Hanya ada satu hukum yang dipercayai di sana, “siapa yang kuat, dia yang akan bertahan”.

Makna kuat sendiri menurut yang saya pahami dan alami, “kuat” nggak selalu bermakna otot, yang biasanya sering dikaitkan dengan baku hantam, kebrutalan, atau apa pun itu yang berbau kekerasan. Pondok pesantren nggak sekeras itu, seperti penjara yang begitu mengerikan.

Arti “kuat” yang saya pahami di sini yakni dapat dimaknai sebagai kuat dalam aspek mental, kuat dalam aspek kecerdasan, kuat dalam artian manajemen hidup, dan lain sebagainya. Sedangkan untuk yang bertahan sendiri memiliki arti bahwa tetap betah hidup di lingkungan pondok pesantren, alias nggak boyong.

Bagi mereka yang nggak kuat, tentunya nggak lama kemudian mereka akan keluar dari pondok pesantren secara pribadi, alias boyong. Oleh karena itu, berbahagialah kalian yang lulus dari pondok secara legal, kalian merupakan orang yang kuat, yang mampu bertahan hidup di tengah hutan belantara.

Salah satu contoh yang menerapkan hukum tunggal di dalam pondok pesantren tersebut yakni mengenai makan. Wabil khusus makan ketika dalam kondisi kere, atau dompet sedang sekarat.

Ketika sedang mengalami krisis moneter seperti ini, biasanya saya dan beberapa komplotan saya hanya makan mi instan seadanya, itu pun terkadang mi instan tersebut hasil dari mengemis ke santri lain.

Maklum, solidaritas paling kuat yang saya temui hanya di pondok pesantren. Jadi, susah senang dilakukan bareng-bareng, apa pun kondisinya. Meskipun terkadang ada beberapa santri yang nggak solid, tapi menurut saya hidupnya cukup hampa dan nggak asing sama sekali. Namun, santri yang seperti ini sering jadi target mengemis komplotan saya, terutama mengemis mi instan.

Baca Juga:

Sarimi Isi 2 Ayam Kremess, Mi Goreng Underrated yang Layak Dicicipi

Mie Sejati Toppa Lada, Mi Goreng Bercita Rasa Khas Makassar yang Patut Dicoba

Mi instan menjadi makanan pokok para santri. Dapat digeledah setiap lemari santri, pasti menyimpan mi instan setidaknya satu bungkus sebagai cadangan makanan. Jadi, sudah seperti unta yang menyimpan makanan cadangan.

Kenapa mi instan? Pasalnya mi instan ini cukup mudah untuk dimasak, meskipun nggak se-instan yang dibayangkan seperti namanya “ mi instan”. Harganya juga cukup terjangkau, bahkan gratis jika hasil mengemis.

Kembali pada krisis moneter tadi, jadi demi menunjang kepuasan perut kenyang tapi dengan hanya memakan mi instan, maka saya bersama komplotan saya bersepakat dalam meja bundar, agar memakan mi instan menggunakan kuah. Apa pun jenis dan nama mi tersebut, bahkan mi goreng sekalipun tetap akan diberi kuah.

Nah, kelakuan tersebut akhirnya menjadi tradisi yang keterusan hingga saya kuliah dan tinggal di kos, bahkan menjadi sekte yang saya percayai mampu memuaskan perut saya.

Menjadi anak kos sendiri menurut saya sebelas dua belas hampir sama dengan hidup di pondok pesantren, dalam artian untuk bertahan hidup. Jika nggak benar-benar mampu memanajemen finansial, pemborosan pun terjadi.

Sedangkan, untuk alasan mengapa saya lebih jatuh cinta dengan mi goreng yang diberi kuah terutama mi Sedaap goreng, yakni rasanya yang pas sesuai selera saya.

Jadi mi Sedaap goreng yang tanpa kuah, menurut saya rasanya agak terlalu asin dan bumbunya terlalu nendang, bahkan bau bumbunya saja tercium dari jauh. Oleh karena itu, pemberian kuah dalam mi sedap goreng selain mengenyangkan, juga menetralisir bumbunya yang terlalu nendang.

Lah lantas kenapa lebih memilih mi Sedaap goreng? Kenapa nggak mi merek lain seperti Indomie goreng? Kalau boleh jujur, Indomie goreng itu nggak cocok banget jika diberi kuah, meskipun saya pernah memberinya kuah ketika masih di pondok pesantren. Namun, semenjak lulus dari pondok pesantren, saya beridealis untuk konsisten dengan mi Sedaap goreng saja yang diberi kuah.

Menurut saya Indomie goreng memiliki bumbu yang nggak begitu nendang layaknya mi Sedaap goreng yang mampu tercium ratusan kilometer. Bumbu Indomie goreng sudah pas jika tanpa kuah menurut saya. Lantas jika Indomie goreng diberi kuah, maka rasanya seperti di ruang angkasa yang hampa tak terasa.

Oleh karena itu, saya menyarankan kepada para pembaca terutama bagi kalian yang hidup di perantauan yang harus ekstra survive-nya, maka terapkanlah sekte mi goreng kuah. Pasalnya, sekte tersebut sangat bermanfaat bagi kalian, terutama secara finansial dan kepentingan perut kalian. Ingat, “Siapa yang kuat, dia yang bertahan.”

BACA JUGA Pasar Malam Sebagai Alternatif Hiburan Warga dan Keluarga atau tulisan-tulisan Mohammad Maulana Iqbal lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 15 Januari 2021 oleh

Tags: mi gorengmi sedaap
Mohammad Maulana Iqbal

Mohammad Maulana Iqbal

Terkadang sedikit halu.

ArtikelTerkait

Lemonilo Pedas Korea Jadi Semacam Penebusan Dosa Varian Rasa Sebelumnya

23 Mei 2021
Mie Sejati Toppa Lada, Mi Goreng Cita Rasa Khas Makassar yang Patut Dicoba Terminal Mojok

Mie Sejati Toppa Lada, Mi Goreng Bercita Rasa Khas Makassar yang Patut Dicoba

11 Oktober 2022
Mi Goreng Keju Richeese, Sensasi Makan Mi Goreng yang Berbeda Terminal Mojok

Mi Goreng Keju Richeese, Sensasi Makan Mi Goreng yang Berbeda

19 Agustus 2022
5 Kesalahan Saat Makan Mi Goreng yang Kerap Dilakukan Terminal mojok

5 Kesalahan Saat Makan Mi Goreng yang Kerap Dilakukan

21 Februari 2022
Best Wok Mi Instan yang (Katanya) Lebih Enak daripada Indomie Terminal Mojok

Best Wok: Mi Instan yang (Katanya) Lebih Enak daripada Indomie

3 Oktober 2022
Saya Adalah Salah Satu Korban Iklan Mi Instan Lemonilo yang Ternyata Rasanya Bikin Kecewa terminal mojok

Saya Adalah Salah Satu Korban Iklan Mi Instan Lemonilo yang Ternyata Rasanya Bikin Kecewa

28 April 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

Siluman Dapodik, Sebuah Upaya Curang agar Bisa Lolos PPG Guru Tertentu yang Muncul karena Sistem Pengawasan Lemah

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.