“Kamu olahraga sepeda, gih. Kamu kan jarang olahraga akhir-akhir ini. Udah hampir tiga bulan. Naik sepeda kan cuma gowes-gowes doang di jalan, nggak ribet, kan?” Inilah yang dikatakan istri saya beberapa waktu lalu. Saya memang jarang berolahraga dalam waktu yang cukup lama karena berbagai kesibukan. Nah, dari ucapannya, saya menilai kalau istri saya ini memandang bahwa olahraga ini sangat mudah dilakukan.
Orang umumnya pun memandang demikian. Sebabnya, bersepeda itu dipandang cuma gowes-gowes doang. Kenyataannya, olahraga ini sebenarnya ribet dan nggak sesederhana bayangan orang.
Saya sendiri sudah hobi sejak 2015. Jadi, saya sudah paham olahraga ini. Berikut beberapa alasan kenapa olahraga bersepeda itu sebenarnya ribet.
#1 Bersepeda harus pindah-pindah gigi
Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, orang memandang olahraga itu mudah banget karena cuma gowes-gowes doang. Padahal, pengendara sepeda harus pindah-pindah gigi juga. Sepeda, saat ini, umumnya dilengkapi dengan gigi belakang dan gigi depan. Alat untuk memindahkan gigi yang dinamakan shifter. Alat ini ada di sebelah handle stang kanan dan kiri.
Saat bersepeda, kita harus menemukan momen yang pas untuk berganti gigi. Bila ingin melewati medan menanjak, kita harus menemukan momen yang pas untuk berganti gigi. Misalnya, memindahkan gigi 50 meter sebelum memasuki medan menanjak.
Kalau mengganti gigi di momen yang salah, tanjakan akan berat dilalui. Untuk menanjak biasanya menggunakan gigi depan yang kecil. Begitu juga kalau ingin menyusul kendaraan lain di jalan raya. Kita harus tahu momen yang pas untuk berganti gigi.
Nah, gigi pada sepeda sama seperti gigi pada motor manual. Kalo menggunakan gigi yang salah pada motor manual, mesin cepat panas sehingga konsumsi bensin akan lebih boros. Nah, sepeda dikendarai oleh tenaga kita. Jadi, kalau kita menggunakan gigi yang salah saat mengendarai sepeda, stamina kita akan begitu cepat terkuras habis.
Nah, kalau malas memindah-mindahkan gigi, kamu bisa menggunakan sepeda fixie. Sepeda ini hanya menggunakan satu gigi atau single gear. Tapi, sepeda fixie sebenarnya nggak recommended untuk jarak jauh.
#2 Tetap harus pemanasan
Orang umumnya memandang bersepeda itu bisa langsung dilakukan. Padahal, sebelum melakukannya, seperti olahraga pada umumnya, kita wajib pemanasan. Apalagi bila akan menempuh jarak yang cukup jauh.
Kalau nggak pemanasan, biasanya tubuh cepat lelah meskipun baru menempuh jarak pendek. Selain itu, bila nggak pemanasan, kamu akan mudah cedera. Pemanasan untuk olahraga ini sama seperti gerakan pemanasan olahraga pada umumnya. Sayangnya, masih banyak yang menganggap pemanasan itu bikin ribet.
#3 Perlengkapan yang banyak
Catat ya, kita sebenarnya wajib mengenakan berbagai perlengkapan, lho. Perlengkapan ini membuat tubuh kita aman bila terjadi sesuatu yang tak diinginkan. Misalnya, terjatuh atau tertabrak.
Bahkan, kalau gabung dengan komunitas sepeda, kamu biasanya akan ditolak ikut tour kalo perlengkapan yang kamu kenakan nggak lengkap. Hal ini menandakan kalau mengenakan perlengkapan lengkap menjadi hal yang sangat vital. Beberapa perlengkapan antara lain helm, jersey, pelindung siku dan tumit, dan sepatu khusus
Itulah tiga alasan bersepeda itu sebenarnya bukan olahraga mudah. Semua demi keamanan dan kesehatan si pengendara sendiri.
Penulis: Rahadian
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Gowes Dulu dan Kini: Sempat Kelihatan Keren Sekarang Kena Stigma Nyebelin
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.