• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
ADVERTISEMENT
Home Kampus Pendidikan

Berprestasi di Sekolah Unggulan Tak Selamanya Istimewa

Erma Kumala Dewi oleh Erma Kumala Dewi
17 Februari 2023
A A
Berprestasi di Sekolah Unggulan Tak Selamanya Istimewa

Berprestasi di Sekolah Unggulan Tak Selamanya Istimewa (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya mengalami pengalaman yang kurang menyenangkan saat berprestasi di sekolah unggulan…

Beberapa sekolah memajang dengan bangga prestasi murid-muridnya dalam spanduk berukuran fantastis seperti yang ditulis di artikel ini. Sebagiannya lagi bersikap lebih santai. Ada yang memasang spanduk dengan ukuran normal di gapura sekolah, atau cukup mengumumkan prestasi muridnya di upacara hari Senin saja. Bisa dibilang budaya selebrasi di sekolah-sekolah cukup bervariasi dan tak selamanya bersifat megah.

Daftar Isi

  • Pengalaman telantar di bandara setelah ikut kompetisi membawa nama baik sekolah
  • Di sekolah unggulan, prestasi seolah menjadi hal yang biasa
  • Kesenjangan prestasi akademik dan non-akademik

Pengalaman telantar di bandara setelah ikut kompetisi membawa nama baik sekolah

Waktu masih SMP dulu, saya pernah mengikuti suatu kompetisi hingga tingkat nasional. Sekolah lain benar-benar nampak memperhatikan muridnya, terutama sekolah swasta. Lain cerita dengan saya. Jangankan didampingi selama lomba, berangkat saja dititipkan ke sekolah lain. Sebenarnya saya nggak masalah, yang penting masih bisa berangkat. Saya anggap hal ini sebagai latihan untuk menjadi mandiri dan berani.

Pengalaman buruk terjadi ketika saya pulang. Tidak ada info dari sekolah mengenai penjemputan saya. Padahal saya sudah memberi tahu jadwal kepulangan saya sehari sebelumnya dan sudah menginformasikan kalau keluarga saya nggak bisa menjemput karena nggak punya mobil. Menurut saya, seharusnya menjadi kewajiban sekolah untuk memastikan akomodasi saya aman, mengingat saya berkompetisi membawa nama baik sekolah.

Sampai di bandara pun masih belum jelas bagaimana nasib saya. Sebagai anak yang masih berumur 14 tahun dan belum pernah pergi sejauh itu, tentu saya kebingungan dan mulai cemas. Masa iya saya harus naik bus sendirian? Perlu waktu setidaknya 3 jam untuk naik bus dari bandara ke rumah saya. Apalagi di zaman itu Traveloka baru dirintis dan masih asing. HP saya saja belum bisa dipakai internetan. Pun transportasi publik belum setertib dan seaman sekarang.

Di sisi lain, saya melihat teman-teman saya sudah dijemput oleh pihak sekolah dan orang tuanya masing-masing. Saya cuma bisa plonga-plongo sendirian melihat selebrasi penuh haru itu. Sembari tersenyum kecut untuk menyembunyikan kegelisahan saya. Rasanya bener-bener mau nangis, miris sekali. Sungguh, saya tidak berharap muluk-muluk untuk disambut bak pahlawan sekalipun saya pulang membawa medali. Saya cuma berharap tidak telantar. Itu saja.

Setelah menunggu kepastian yang sangat lama dari sekolah, akhirnya diputuskan saya dititipkan lagi ke SMP lain yang masih satu kota. Saya benar-benar tidak ada masalah kalau harus dititipkan. Tapi, mbok ya bilang dari awal. Jangan bikin saya cemas sendirian. Sudah tahu saya berangkat sendirian tanpa pendampingan orang dewasa.

Di sekolah unggulan, prestasi seolah menjadi hal yang biasa

Bukan sekali itu saja saya nebeng ke sekolah lain. Di tingkat selanjutnya pun saya dan teman-teman sudah berangkat lomba ke luar kota sendiri. Mencari tiket dan segala rupanya diusahakan sendiri. Sangat jarang didampingi oleh guru, meskipun pernah.

Tak jarang teman-teman yang akan mengikuti lomba harus mengeluarkan biaya sendiri. Memang benar ada yang reimburse, tapi kasihan saja bagi murid berprestasi yang kurang mampu. Oleh sebab itu, beberapa teman saya yang berkecukupan lebih memilih mengikuti lomba mandiri dan menyimpan sendiri trofi yang diperolehnya. Tidak masalah kalau nggak diumumkan saat upacara.

Berdasarkan pengalaman di atas, bisa dilihat betapa timpangnya institusi pendidikan ini dalam memperlakukan siswanya yang berprestasi. Di sekolah negeri unggulan, prestasi siswa bukanlah hal yang terlalu fantastis. Anggapannya, bisa berprestasi di sekolah unggulan sudah menjadi berkah tersendiri untuk si siswa. Pengalaman dan keuntungan portofolio untuk mendaftar ke jenjang pendidikan selanjutnya sudah lebih dari cukup.

Memang ada sih apresiasi tambahan untuk siswa-siswa yang berprestasi di tingkat nasional-internasional. Tapi kalau dibandingkan dengan sekolah swasta atau sekolah negeri yang levelnya lebih biasa-biasa saja, jumlahnya masih kalah.

Sekolah unggulan terlalu sering mengumumkan prestasi siswanya dan sudah mengoleksi banyak piala. Saya sendiri merasa tak keberatan jika harus menyerahkan piala-piala saya ke pihak sekolah. Toh memang tidak ada cukup ruang untuk menyimpannya di rumah.

Kesenjangan prestasi akademik dan non-akademik

Kesenjangan antara prestasi siswa pada kompetisi akademik dan non-akademik pun masih cukup terasa. Seolah-olah sekolah hanya memberikan spotlight pada siswa yang berprestasi di lomba-lomba akademik. Setidaknya mereka masih mengurusi perihal pembinaan dan segala persiapan lombanya.

Sedangkan siswa yang mengikuti kompetisi non-akademik kurang mendapat perhatian. Kebanyakan dari mereka harus mencari pelatih sendiri, mengatur jadwal latihan sendiri, dan mempersiapkan segala fasilitasnya secara mandiri. Entah karena sekolah lebih merasa mampu dan berkompeten memberi pendampingan untuk kompetisi akademik atau bagaimana.

Barangkali tanpa pamer prestasi pun institusi pendidikan negeri itu sudah berada di atas angin. Mengingat citra sekolah unggulan sudah melekat kuat berpuluh-puluh tahun lamanya. Mereka tak perlu terlalu menjual prestasi untuk menarik siswa baru. Toh setiap tahun ajaran baru mereka sudah kewalahan menolak murid.

Penulis: Erma Kumala Dewi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 7 Hal yang Nggak Pernah Dirasakan oleh Siswa Sekolah Elite.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 16 Februari 2023 oleh

Tags: PrestasiSekolahsekolah unggulanSiswa

Erma Kumala Dewi

Erma Kumala Dewi

Penggemar berat film kartun walaupun sudah berumur. Suka kulineran dan kekunoan.

ArtikelTerkait

Bimbel dan Les Privat, Pelarian dari Pendidikan Formal yang Kurangnya Efektif

Bimbel dan Les Privat, Pelarian dari Pendidikan Formal yang Kurangnya Efektif

12 Mei 2023
Suka Duka Asisten Guru SD Swasta, Berharga walau Dipandang Sebelah Mata

Suka Duka Menjadi Asisten Guru SD Swasta

8 Mei 2023
Derita Punya Rumah di Dekat SMP Negeri

Derita Punya Rumah Dekat SMP Negeri

19 April 2023
Cooking Class buat Anak Kecil, Kegiatan dengan Dalih Life Skill yang Ngadi-ngadi

Kelas Memasak buat Anak Kecil, Kegiatan dengan Dalih Life Skill yang Ngadi-ngadi

3 Maret 2023
Sekolah Pajang Foto Peraih Juara Olimpiade Segede Gaban biar Apa sih? Biar wow Gitu?

Sekolah Pajang Foto Peraih Juara Olimpiade Segede Gaban biar Apa sih? Biar wow Gitu?

15 Februari 2023
Wakasek Kesiswaan, Jabatan di Sekolah yang Paling Nggak Enak

Wakasek Kesiswaan, Jabatan di Sekolah yang Paling Nggak Enak

10 Januari 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Sauto dan Lengko, Kuliner yang Jadi Sengketa Antara Tegal dan Daerah Tetangga

Sauto dan Lengko, Kuliner yang Jadi Sengketa Antara Tegal dan Daerah Tetangga

CGI Masalah Terbesar Film-film Superhero Indonesia Terminal Mojok superhero fatigue

Superhero Fatigue: Ketika Film Superhero Mulai Bikin Enek

5 Dosa Indomaret yang Membuat Pelanggan Tidak Nyaman (Unsplash)

5 Dosa Indomaret yang Membuat Pelanggan Tidak Nyaman

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Rekomendasi Wisata di Kabupaten Kudus. Mampir ke Sini, yuk!

Rekomendasi Wisata di Kabupaten Kudus. Mampir ke Sini, yuk!

oleh Budi
4 Juni 2023

Pulau Asu, Pulau Terluar Indonesia yang Tak Seburuk Namanya

Pulau Asu, Pulau Terluar Indonesia yang Tak Seburuk Namanya

oleh Wardah Sawitri Polem
6 Juni 2023

Mempertanyakan Pembangunan Terminal Sritanjung Banyuwangi: Terminal kok Jauh dari Pusat Kota dan Ekonomi, buat Apa?

Mempertanyakan Pembangunan Terminal Sritanjung Banyuwangi: Terminal kok Jauh dari Pusat Kota dan Ekonomi, buat Apa?

oleh Fareh Hariyanto
9 Juni 2023

Susi Pudjiastuti yang dirindukan (Sumber: IG @SusiPudjiastuti115)

Susi Pudjiastuti, Mantan Menteri yang Paling Dirindukan

oleh Ahmad Arief Widodo
3 Juni 2023

Blambangan Ekspres: Kereta Api Banyuwangi-Semarang yang Paling Ditunggu Perantau

Blambangan Ekspres: Kereta Api Banyuwangi-Semarang yang Paling Ditunggu para Perantau

oleh Fareh Hariyanto
5 Juni 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=lzHUMXKyXus

DARI MOJOK

  • Darah Mengalir di Pondok Pesantren AS
  • PO Sumber Alam, Pionir Bus di Jateng yang Eksis Sejak 1970-an
  • Penderitaan Mereka yang Fotonya Dicuri Akun Open BO dan Bokep
  • Perkawinan Anak Berdampak Buruk bagi Kesehatan Mental Perempuan
  • Pentingnya Perempuan Pilih Caleg Perempuan di Pemilu 2024
  • Segini Biaya Kuliah Kedokteran di Kampus Jogja, Terkenal Jurusan Paling Mahal
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!