Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Berkat Kitab Primbon, Hari Pernikahan Saya Mundur Tiga Bulan

Rahadian oleh Rahadian
26 Januari 2021
A A
Berkat Kitab Primbon, Hari Pernikahan Saya Mundur Tiga Bulan terminal mojok.co

Berkat Kitab Primbon, Hari Pernikahan Saya Mundur Tiga Bulan terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Pada 23 November 2019, berlokasi di Kayuagung Palembang, saya melangsungkan pernikahan. Kalau bukan karena kitab primbon, hari pernikahan saya seharusnya dilangsungkan tiga bulan sebelumnya.

Saya sendiri bukan orang Palembang asli, begitu pula istri saya. Kampung halaman istri saya  berada di Pati, Jawa Tengah. Pada 1983, keluarga istri ikut program transmigrasi ke Sumatera. Konsekuensinya, mereka diberi lahan sawit beberapa hektar di daerah Kayuagung. Istri saya pun lahir di Palembang.

Awal Agustus 2019, saya dan keluarga lepas landas ke Palembang menggunakan pesawat untuk acara lamaran resmi. Setelah dilakukan pembicaraan, pernikahan disepakati akan dilangsungkan tiga bulan kemudian.

Sebab, periode Agustus-September termasuk bulan Suro. Dalam kitab primbon Jawa, sangat terlarang mengadakan hari pernikahan pada bulan Suro Sedangkan periode September-Oktober termasuk bulan Safar. Dalam kitab primbon budaya Sunda, sangat terlarang mengadakan hari pernikahan pada bulan Safar. Jadi, saya terpaksa harus bersabar tiga bulan menunggu prosesi ijab kabul dilangsungkan.

Dari titik ini, saya menyimpulkan kalau masyarakat ternyata masih teguh memegang mitos. Padahal, dalam Islam sendiri, nggak ada hadis yang menjelaskan tentang bulan-bulan yang dilarang untuk melaksanakan hari pernikahan. Nggak ada juga fatwa ulama yang menyebutkan soal hal tersebut. Bukankah percaya terhadap mitos malah jadi musyrik? Musyrik sendiri adalah perbuatan dosa yang nggak akan diampuni.

Setahu saya, bila ada pasangan yang akan menikah, sebaiknya dipercepat melangsungkan prosesi ijab kabul. Bila tidak, sangat dikhawatirkan sel sperma akan bertemu sel ovum sebelum dilaksanakannya prosesi tersebut. Dengan kata lain, terjadi perzinaan. Hal ini tentunya tidak diinginkan. Apalagi kalo si perempuannya hingga mengandung anak. Untung saja, saya bisa menahan diri sehingga hal tersebut nggak terjadi.

Nah, bagaimana kalau ada pasangan pengantin yang melakukan perzinaan hanya karena tanggal pernikahannya harus mundur berdasarkan kitab primbon? Bukankah, kitab primbon malah rawan mengakibatkan pasangan pengantin melakukan hal-hal tersebut?

Awal November, saya mendapatkan kabar kalau orang tua istri menginginkan hari pernikahan dilangsungkan pada 25 November 2019. Soalnya, tanggal ini dianggap hari baik untuk mengawali kehidupan rumah tangga. Aduh, ini primbon apa lagi sih? Saya dan bahkan istri pun nggak tahu rumus apa sih yang digunakan hingga bisa mengetahui kalau di tanggal 25 November itu hari baik untuk mengawali kehidupan rumah tangga.

Baca Juga:

Tradisi Rewang di Desa: Gotong Royong yang Kini Jadi Ajang Pamer

Saya Muak dengan Industri Film Horor yang Hanya (Bisa) Mengeksploitasi Budaya Jawa Seolah-olah Seram dan Mistis

Tanggal 25 November 2019 sendiri itu hari Senin. Jelas saya, saya dan keluarga merasa sangat keberatan. Sebab, ayah saya yang merupakan PNS belum tentu akan diberikan izin oleh kantor. Adik-adik saya yang masih berstatus pegawai swasta belum dapat izin juga.

Akhirnya, setelah dilakukan pembicaraan antar keluarga, tanggal pernikahan dimundurkan menjadi 23 November setelah salat Isya. Soalnya, sistem pergantian tanggal dalam kalender Jawa itu sama dengan pergantian tanggal dalam kalender Islam. Tanggal 23 November petang sudah masuk ke 24 November. Dengan kata lain, proses ijab kabul dimajukan sehari dari sebelumnya 25 November. Jadi, saat orang lain asyik bermalam minggu, saya melakukan prosesi ijab kabul.

Itulah cerita di balik hari pernikahan saya. Bagi yang akan menikah, kitab primbon bisa menjadi hal yang sangat menyebalkan. Teman saya pun mengalami hal yang sama dengan saya. Sebab, dia mengajukan tanggal pernikahan yang nggak sejalan dengan kitab primbon.  Dia dan istrinya diramalkan akan meninggal. Padahal, hanya Tuhan yang mengetahui kapan seseorang meninggal.

Sayangnya kepercayaan seperti ini mau tidak mau perlu dituruti. Sebab pernikahan selalu melibatkan banyak pihak, bukan hanya pasangan, tapi juga keluarga dan sanak saudara.

BACA JUGA Pantangan Menikah Ngalor Ngulon bagi Masyarakat Jawa dan tulisan Rahadian lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 26 Januari 2021 oleh

Tags: budaya jawamelawan mitos
Rahadian

Rahadian

Sarjana Hubungan Internasional yang gemar menulis, bermain musik, dan coding.

ArtikelTerkait

Saya Muak dengan Industri Film Horor yang Hanya (Bisa) Mengeksploitasi Budaya Jawa Seolah-olah Seram dan Mistis

Saya Muak dengan Industri Film Horor yang Hanya (Bisa) Mengeksploitasi Budaya Jawa Seolah-olah Seram dan Mistis

3 April 2025
Film Horor Indonesia Overdosis Eksploitasi Agama Islam

Film Horor Indonesia Overdosis Eksploitasi Agama Islam dan Jawa untuk Menakut-nakuti semata Biar Laku

23 Maret 2024
cendol dawet

Pemersatu Bangsa Sebenarnya adalah Cendol Dawet

26 September 2019
jilu

Gagal Nikah Gara-Gara Larangan Menikah Anak Pertama dengan Anak Ketiga (JiLu)

4 September 2019
13 Pamali yang Masih Dipercaya Orang Jawa hingga Kini

13 Pamali yang Masih Dipercaya Orang Jawa hingga Kini

25 Oktober 2023
Aksara Jawa Pesan Kehidupan di Balik Sebuah Aksara MOJOK.CO

Aksara Jawa: Pesan Kehidupan di Balik Sebuah Aksara

18 Agustus 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, tapi Layanan QRIS-nya Belum Merata Mojok.co

Menjajal Becak Listrik Solo: Cocok untuk Liburan, Sayang Layanan QRIS-nya Belum Merata 

24 Desember 2025
Lamongan Memang Maido-Able, sebab Lamongan Problematik dan Memprihatinkan

Lamongan Memang Maido-Able, sebab Lamongan Problematik dan Memprihatinkan

30 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Ibu Rumah Tangga dan Ojol juga Berhak untuk Kuliah, Universitas Terbuka Menerima Tanpa Batasan Apa pun! Mojok.co

Ibu Rumah Tangga dan Ojol juga Berhak untuk Kuliah, Universitas Terbuka Menerima Tanpa Batasan Apa pun!

29 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.