Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Berkat Bung Jebret, Saya Jadi Respect sama Coach Justin

Gusti Aditya oleh Gusti Aditya
15 April 2021
A A
bung jebret coach justin UU ITE antikritik mojok

bung jebret coach justin UU ITE antikritik mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Melihat geger gedhen di media sosial, lebih jelasnya Twitter, saya jadi ngelus dada. Radot Valentino Simanjuntak SH MH (begitu yang blio tulis di media sosialnya) atau yang akrab disapa Bung Jebret, hendak menjerat beberapa akun yang lantang ngonekne blio. Pada Rabu (14/04/21), Bung Jebret beberapa kali mengutarakan rasa resahnya atas hinaan akun-akun yang dimaksud olehnya.

Selamat sore, mau ngabuburit tapi hujan euy, kalo gak jalan skrg macet parah.
.
.
Gimana puasa hari ke-2nya? Moga2 lancar nih, gw sbagai simpatisan berpuasa juga masi lanjut walau lapar haus bangeeet.
.#jebreeet pic.twitter.com/TBxmDiGaI9

— valentinosimanjuntak (@radotvalent) April 14, 2021

Salah satunya adalah twit di atas. Iya, sih, pesan cuitan tersebut seolah mengatakan ucapan selamat berpuasa. Namun, coba telaah lagi gambar yang ia unggah, gimana nggak ngeri coba? Saya saja ngetik ini sambil buka-buka pedoman UU ITE agar supaya nggak terjerat. Tapi, itulah Bung Jebret, beberapa kritik nggak ia tampung, justru repot-repot menjaring orang-orang yang nggak punya akses hukum sekuat dirinya.

UU ITE aja udah aneh, lebih aneh lagi kalau dipakai sama orang yang antikritik. Oh, ini nggak nyindir Bung Jebret kok, nggak. Nggak berani saya, kena UU ITE ntar.

Yang bisa saya lakukan ya hanya tadi, yang saya sebutkan di awal, ngelus dada. Duuuh, duuuh, untung selama ini yang menjadi objek nyek-nyekan saya adalah Coach Justin. Benar, senyebelin-nyebelinnya Coachy, sebebal-bebalnya ia membuka ruang debat, nggak sampai ada kejadian macam ini. Arti lain, timbul rasa respect dari diri saya secara mendadak kepada Coachy.

Coachy bahkan bak terlahir untuk dicaci-maki. Coba lihat saja kolom komentar tiap ia bercuit. Coba buka akun TXT yang mengutip kebebalannya dalam strategi sepak bola. Aneh tapi nyata, coba buka beberapa tulisan saya yang keras mengkritik Coachy. Kala Coachy bilang kardus, kami bilang domba, seakan itu menjadi sebuah jabat tangan yang memang ranahnya perdebatan yang sebatas itu saja, nggak usah bawa-bawa hukum.

Ibaratnya ya Coachy ini adalah anak bangor di lingkungan kompleks yang nggak wadulan kepada orang tuanya ketika dirinya dinyek. Nggak kayak anak manja yang apa-apa harus melibatkan orangtuanya. Coachy cukup dengan cara blokir, dan itu memang kegunaan sebuah fitur sejatinya sudah disediakan oleh Twitter. Apa yang dilakukan oleh Coach selama ini, kok ya jadi logis, ya?

Apakah saya menjadi seorang domba? Tunggu dulu. Apa yang saya lakukan sudah pasti diterima akal sehat. Mending mana; ngenyek orang yang berujung diblokir, atau ngenyek orang yang berakhir di meja hijau? Ya kalau akses hukum dirimu bagus dan terjamin, pilihan kedua nggak masalah. Kalau kamu hanya masyarakat sipil yang tiap sore hanya bisa duduk di cakruk, ngenyek berakhir diblokir tentu jadi rujukan yang paling realistis.

Baca Juga:

Memotret Tanpa Izin Itu Norak!

Es Teh Indonesia, Begini Cara yang Lebih Elegan untuk Menghadapi Keluhan Konsumen

Tapi, kalau sudah tahu Coach Justin sebaik ini, saya ya jadi memaklumi segala keanehan yang acap kali terlontar dari statemen-statemennya. Saya jadi memaklumi segala perbedaan sudut pandang antara masyarakat umum dan dirinya. Mau beda pendapat sama FIFA masalah assist pun kok ya saya jadi nggak masalah.

Saya jadi membayangkan, selama ini Coach Justin menyimpan beban yang amat berat ketika dirisak oleh netizen. Bisa saja kan di luar ketok wangun dengan setelan mbois ala pelatih, padahal jika di rumah blio ndengerin lagunya Nadin Amizah. “Bun, hidup berjalan seperti bajingan,” bayangin aja Coachy nyanyi itu sambil membaca komentar jahat kalian. Astagaaa, nggerus juga, ya?

Saya nggak peduli blio ini fans Arsenal atau Barcelona, yang saya tangkap, blio ini dewasa sekali. Benar apa yang dikatakan oleh @arsenalkitchen bahwa, “Usaha untuk bersabar itu gambaran manusia dewasa. Mengingatkan saja sudah cukup. Banyak orang awam tak punya akses jalur hukum selapang dirimu.”

Seangkuh-angkuhnya Coachy, senggatheli-nggathelinya blio atas apa yang coba ia kemukakan, serta tindakan blokir massal, jauh lebih dewasa dalam mengelola argumen lawan. Siapa tahu ia sebelum blio nge-blokir, ia mencatat segala kritik yang coba para kardus lepaskan. Yah, untuk sementara ini, di bulan Ramadhan yang penuh berkah, saya hanya mengucapkan rasa terima kasih kepada Coachy karena nggak pernah melaporkan para kardus kepada pihak berwajib.

Singkat kata, semoga panjang umur Coachy. Pun terima kasih kepada Bung Jebret, berkat aksi Anda, saya melihat sisi baik dari seorang Coach Justin.

BACA JUGA Ramai-ramai #GerakanMuteNasional untuk Bung Valen ‘Jebret’ Simanjuntak, Salah Siapa? dan tulisan Gusti Aditya lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 14 April 2021 oleh

Tags: bung jebretcoach justinUU ITEvalentino simanjuntak
Gusti Aditya

Gusti Aditya

Pernah makan belut.

ArtikelTerkait

menyelamatkan gus nur dari pengadilan

3 Strategi Jitu Selamatkan Gus Nur dari Vonis PN Surabaya secara Kaffah

27 Oktober 2019
buah iblis bajak laut one piece

3 Buah Iblis One Piece yang Nggak Berguna di Indonesia

25 Juli 2020
meme polisi kaesang pangarep power abuse polisi mojok

Meme Polisi Kaesang Pangarep dan Nuansa Abuse of Power ala Orde Baru

4 Juli 2021
UU ITE Harus Segera Dinobatkan Sebagai UU Paling Nggak Jelas Fungsinya MOJOK.CO

Sebelum Debat Online, Pahami 2 Pasal UU ITE Ini

17 April 2021
Polisi Virtual, Pisau Mata Ganda bagi Pemerintah terminal mojok.co

Polisi Virtual, Pisau Mata Ganda bagi Pemerintah

27 Februari 2021
masalah hukum fadli zon kejujuran politisi keadilan hukum terorisme mojok

4 Tips agar Tetap Aman Saat Tersandung Masalah Hukum di Indonesia

8 September 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu
  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.