Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Berkantor di Kawasan Gatot Subroto JakSel Bikin Saya Kapok dan Nggak Mau Lagi Bekerja di Sana

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
2 Juni 2025
A A
Berkantor di Kawasan Gatot Subroto JakSel Bikin Saya Kapok dan Nggak Mau Lagi Bekerja di Sana

Berkantor di Kawasan Gatot Subroto JakSel Bikin Saya Kapok dan Nggak Mau Lagi Bekerja di Sana

Share on FacebookShare on Twitter

Saya adalah pekerja yang punya mantan kantor yang bertempat di Jalan Gatot Subroto Jaksel. Bekerja di kawasan ini, bikin saya kapok dan nggak mau lagi bekerja di lokasi tersebut, termasuk di sekitarnya. Ini bukan soal perusahaannya, tapi lebih kepada perjalanan menuju Jalan Gatot Subroto itu problematik.

Di Jakarta, kita semua pada akhirnya sama-sama sepakat bahwa, jalan sedikit telat 3-5 menit saja, akan mengubah kepadatan dan volume kendaraan di jalanan. Mau kamu pakai transportasi umum atau kendaraan pribadi sekalipun. Namun, hal ini nggak berlaku untuk kawasan Gatot Subroto.

Nyaris saban hari, ada saja gebrakannya. Dan paling sulit diatasi, tentu saja kemacetan padat merayap dan bikin mumet siapa pun yang terjebak di sepanjang jalan ini. Mau rumah kamu di Bogor, Bekasi, Jakarta, Tangerang, dan sekitarnya, pasti merasakan hal serupa.

PP Bogor-Jalan Gatot Subroto nggak pernah mudah

Selama lima tahun pergi-pulang bekerja Bogor-Gatot Subroto, perjalanannya tidak pernah mudah. Saya dan banyak pekerja lainnya, selalu terjebak macet di beberapa titik yang sama: sebelum dan setelah gedung Smesco, sekitar Pancoran, kemudian di simpang Mampang-Kuningan. Tiga titik ini semacam jalur neraka bagi para pekerja di kawasan Gatot Subroto Jaksel. Butuh ketahanan mental yang kuat untuk melewati area ini.

Apalagi, jika kamu menggunakan transportasi umum seperti Transjakarta. Rintangannya berlipat ganda. Selain kemacetan, kamu juga harus berkelahi dengan armada Transjakarta yang telat tiba dan penumpang lain yang menumpuk di halte dan sudah menunggu sejak lama.

Belum lagi, tanpa mengurangi rasa empati pada para korban, kawasan ini cukup sering terjadi kecelakaan truk di sekitar pintu keluar tol yang berimbas pada terganggunya perjalanan sepanjang Jalan Gatot Subroto. Ban bocor, truk terguling, rem blong, dan lain sebagainya. Kadang bisa segera diatasi, sering kali paling cepat baru selesai dibenahi pada siang hari.

Itu baru berangkat kerja saja. Saat jam pulang kerja, akan lebih mumet lagi. Dan simpang Mampang-Kuningan, menjadi rintangan awal yang wajib dilalui. Saingan antar pekerja dan banyak manusia dalam hal dulu-duluan tiba di rumah, betul-betul keras dan nggak pernah mudah di sini.

Bahkan saat kamu naik ojek online sekalipun ke tempat tujuan, tidak akan membikin kamu menang dengan mudah. Sebab, titik macetnya masih sama dan tinggal dibalik saja: Mampang-Kuningan, sekitar Pancoran, area gedung Smesco dan sekitarnya.

Baca Juga:

Bondowoso, Kota yang Nggak Kenal Macet, Nggak Bisa Macet, dan Aneh kalau Macet

Berkendara Melewati Bantargebang seperti Melewati Neraka: Sudah Bau, Macet Lagi!

Ada beberapa opsi

Apakah ada solusi personal atas kesemrawutan ini?

Sebetulnya, ada beberapa opsi. Pertama, jika kamu berkenan dan menyanggupi, akan jauh lebih baik ngekos. Kedua, kalaupun nggak mungkin ngekos, berdasarkan pengalaman pribadi, cari tebengan paling tidak sampai di titik tertentu. Untuk kemudian melanjutkan perjalanan dan agar titik macet Jalan Gatot Subroto yang naudzubillah setan bisa dilewati lebih dulu.

Jika kedua opsi tidak dapat dilakukan, tidak ada cara lain, selain pasrah menerima kenyataan bahwa akan tua di jalan, di sepanjang Jalan Gatot Subroto Jaksel. Bayangkan, rata-rata kemacetannya saja, bisa satu jam lebih.

Belum lagi jika setelahnya kamu naik KRL lagi, angkutan umum atau ojek lagi, dan besoknya harus bangun pagi, kemudian menghadapi kemacetan yang sama. Setiap hari.

Akhirnya saya menyerah

Setelah lima tahun merasakan betapa mumetnya tua di jalan di sepanjang Jalan Gatot Subroto Jaksel, saya rasa nggak berlebihan jika saya berpikir bahwa, bekerja di kawasan Gatot Subroto, tidak diperuntukan bagi pekerja yang lemah.

Sekali lagi, bukan soal kantor tempat di mana kamu bekerja. Melainkan akses dan perjalanan menuju kawasan tersebut yang butuh effort lebih dari segi tenaga, waktu, dan biaya.

Jujur saja, saya sendiri masih menghindari lokasi bekerja di kawasan Jalan Gatot Subroto. Bukan tanpa alasan. Sebab, sejauh ini, belum ada langkah pasti atau solusi atas kemacetan tersebut.

Mungkin, pemerintah merasa kemacetan di kawasan Jalan Gatot Subroto sudah menjadi hal yang biasa. Sehingga, nggak perlu dipikirin-pikirin amat dengan prinsip: jalani saja atau take it or leave it.

Tapi, karena saya sudah menjalani selama lima tahun dan merasakan betapa tidak mudahnya akses menuju Gatot Subroto Jaksel, pada akhirnya saya leave it juga, sih.

Penulis: Seto Wicaksono
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Mengurai 7 Penyebab Konflik PSHT di Berbagai Daerah dengan Perguruan Lain hingga Kelompok Suporter

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 2 Juni 2025 oleh

Tags: gatot subroto jakselJalan Gatot SubrotoKemacetan
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

4 Perbedaan Wisuda di Jepang dan Indonesia Terminal Mojok

Kebijakan Wisuda Tiap Bulan Adalah Niat Baik yang Efeknya Jelas Nggak Baik

5 September 2023
Plis deh, Pencet Klakson Terus-terusan Nggak Bikin Kemacetan Hilang!

Plis deh, Pencet Klakson Terus-terusan Nggak Bikin Kemacetan Hilang!

22 Juli 2022
3 Penyebab Kemacetan Paling Menyebalkan yang Bikin Mati Tua di Jalan bunderan cibiru bandung

3 Penyebab Kemacetan Paling Menyebalkan yang Bikin Mati Tua di Jalan

5 September 2023
Kemacetan Panjang di Pertigaan Ajibarang Banyumas Masih Jadi PR yang Belum Diselesaikan

Kemacetan Panjang di Pertigaan Ajibarang Banyumas Masih Jadi PR yang Belum Diselesaikan

20 April 2024
lampu merah

Ini Loh Faedahnya Lampu Merah Berdurasi Lama

30 September 2019
4 Penyebab Kemacetan di Kota Kediri, Bikin Darah Tinggi!

4 Penyebab Kemacetan di Kota Kediri, Bikin Darah Tinggi!

7 Oktober 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Panduan Membeli Toyota Vios Bekas: Ini Ciri-Ciri Vios Bekas Taxi yang Wajib Diketahui!

18 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.