Karim Benzema amat layak memenangi Ballon d’Or musim ini.
Real Madrid berhasil menumpaskan perlawanan Manchester City dalam sebuah laga dramatis yang berlangsung dini hari tadi. Meski di leg pertama anak asuh Carlo Ancelotti harus takluk dengan skor tipis 4-3, nyatanya di leg kedua ini Karim Benzema dkk. sukses membalikkan keadaan dan lolos dengan agregat skor 6-5. Yang lebih lucu lagi adalah fakta bahwa dua gol pertama El Real tercipta di menit-menit akhir waktu normal, sehingga rasa sakit yang diterima oleh seluruh fans dan punggawa The Cityzens pun menjadi semakin perih adanya.
Untuk kalian yang nggak ngikutin bola, saya kasih analogi paling mudah. Situ pernah deket lama sama mbak/mas crush tapi dia jadiannya sama orang lain? PERSIS KAYAK GITU.
Bagi City, kekalahan ini tentu teramat mengecewakan, di mana ambisi mereka untuk mengukuhkan diri sebagai tim terbaik di Eropa setidaknya harus “ditunda” dulu pada musim ini. Sementara bagi Madrid, terutama Karim Benzema, kemenangan yang membuat mereka akan berlaga di partai final ini semakin menambah alasan penyerang asal Prancis itu layak untuk memenangi trofi Ballon d’Or musim ini. Lantas, masihkah ada alasan yang membuat kita layak untuk meragukan hal tersebut? Tentu saja tidak ada.
Saya selalu heran dengan orang-orang yang menggunakan alasan jumlah raihan trofi kolektif sebagai tolok ukur prestasi individu. Namun, jika parameter tersebut akan dilakukan kepada Benzema, saya siap untuk berargumen. Sebagaimana yang diketahui, mantan pemain Lyon itu berhasil membawa Real Madrid meraih piala La Liga di musim ini, di mana ia memegang peranan yang begitu penting dalam meraih pencapaian itu. Lalu, jika ada yang bertanya perihal tingkat kompetitif La Liga, saya memilih tidak akan menjawab. Sebab, saya tahu ujungnya seperti apa: pREmIEr LEaguE YanG tERBaiK, LaeNNya LiGa PetANi.
Kemudian, di level timnas, Benzema juga turut mengantarkan Timnas Prancis ke takhta tertinggi kompetisi UEFA Nations League setelah mengalahkan Belgia di partai puncak, di mana sang pemain sendiri ikut menyumbangkan satu gol. Dari situ, kita jadi tahu bahwa pria berusia 34 tahun itu telah mengumpulkan dua gelar di musim ini. Jumlah tersebut tentu akan bertambah jika ia bisa membawa Real Madrid mengalahkan Liverpool di laga final UCL musim ini. Meskipun, bagian kecil dalam hati saya lebih sedikit menjagokan Mo Salah dkk. untuk keluar sebagai juara. Namun, bola itu bulat, bukan? Tidak ada yang mustahil terjadi sampai peluit panjang dibunyikan.
I mean, siapa sangka Madrid lah yang ke final? Tidak, tidak ada yang menyangka, bahkan Madridistas sendiri.
Jika pencapaian di level kolektif belum cukup untuk meyakinkan orang-orang bahwa Karim Benzema layak menjadi pemenang Ballon d’Or musim ini, cara lain tentunya adalah dengan menyebutkan torehan individu sang pemain. Untuk melakukan hal tersebut, saya langsung bertanya kepada Mbah Google demi menemukan catatan statistik yang terpercaya akan performa sang pemain di musim ini.
Begitu melihat angka-angka yang tertera, saya seketika langsung menyebut, “Wadaw.” Maksud saya, bagaimana bisa ia mencetak 26 gol dan 11 assists hanya dari 30 penampilan di La Liga? Oke, Ronaldo dan Messi sempat tak tersentuh di liga itu. Tapi, mereka telah hengkang. Pun, rasanya, membawa mereka ke perdebatan adalah hal yang sia-sia. Kemudian, jika masih saja ada yang menganggap kompetisi tersebut sebagai “Liga Petani”, marilah kita melihat statistiknya di kompetisi Champions League yang sangat diagung-agungkan itu.
Dan ternyata, “Wadaw” saya kembali berulang. Dari 11 pertandingan yang telah ia mainkan sejauh ini, Benzema berhasil menorehkan catatan 15 gol dan 2 assists. Alhasil, jika kita menggabungkan semua torehan tersebut, maka kita akan sampai ke kesimpulan bahwa sang KB9 telah mengukuhkan angka 43 gol dan 14 assists dari hanya 43 pertandingan sejauh ini. Jumlah yang sangat mencengangkan, bukan?
Terakhir kali saya melihat nomor-nomor seperti ini, itu hanya terjadi pada masa-masa jayanya Leo Messi dan Cristiano Ronaldo. Serta pada game FIFA atau PES yang saya mainkan di laptop. Rasanya, hal tersebut sangat sulit dilakukan di dunia nyata.
Dua hal inilah yang membuat saya yakin bahwa Karim Benzema memang layak memenangi Ballon d’Or musim ini. Dari dua hal tersebut pulalah, saya semakin meyakini bahwa Karim Benzema amat sangat layak memenangi Ballon d’Or (redundansi, saya tahu, tapi, biarlah).
Kalian tak setuju? Bebas, tapi, ayolah, realistis saja. Sila liat keajaiban yang ia bikin, dan kembali lagi ke sini.
Dan saya harus mengakui, saya sejatinya merupakan seorang penggemar Barcelona, rival abadi Real Madrid. Namun, saya ingin mengajak semua orang untuk menjadi pendukung yang cerdas dan terbebas dari segala kebiasan. Bagaimana caranya? Salah satunya adalah dengan bertindak fair dan tak sungkan memuji pemain dari tim lawan bila mereka benar-benar tampil mengesankan dan layak untuk diberi apresiasi.
Oleh sebab itu, sebagai seorang Cules, dengan hati terbuka saya harus mengatakan bahwa dua GOAT kebanggaan kita, Messi dan CR7, kini memang bukan lagi pemain terbaik di dunia. Gelar tersebut harus diberikan kepada King Karim Benzema. Titik.
Penulis: Bintang Ramadhana Andyanto
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Rodrygo, The Starboy