Punya kucing itu menyenangkan. Banyak manfaat dan kesenangan yang bisa kita dapatkan dari memelihara kucing. Salah satunya adalah penelitian membuktikan bahwa memelihara kucing dapat membantu mengurangi stress. Memelihara kucing juga dipercaya dapat mendatangkan rahmat bagi pemiliknya. Selain itu kucing adalah salah satu materi konten yang laku keras. Kucing bahkan diberi gelar sebagai King of the Internet. Sekalipun tidak benar-benar suka kucing, setiap orang pasti senang melihat tingkah polah kucing di sosial media.
Banyaknya manfaat yang datang dengan kehadiran kucing mungkin memotivasi banyak orang untuk memeliharanya. Sekilas, memelihara kucing tampak mudah. Kasih makan ikan, tulang ayam, atau sereal khusus sudah bisa, namun nyatanya memelihara kucing tidak semudah itu.
Saya sudah memelihara kucing selama bertahun-tahun, jadi pengalaman saya cukup banyak dalam dunia perkucingan. Mungkin kalau ada pendidikan resminya, saya sudah setara S2 Permeongan Harvard. Dari kucing yang manis sampai kucing yang nyebelin, saya pernah pelihara. Nah, di kesempatan kali ini saya ingin menjelaskan bahwa untuk memelihara kucing kita butuh persiapan yang lebih dari sekedar menyediakan makanan.
Persiapan finansial
Mari kita mulai dengan membahas uang. Di pasaran harga makanan kucing yang paling murah sekitar 20 ribu per 800 gram, tergantung beli di toko mana. Untuk satu kucing, mungkin bisa habis sekitar satu sampai dua minggu. Tapi seperti manusia, kadang kucing juga suka laperan, jadi dia bisa makan sampai empat/lima kali sehari, sehingga makanan lebih cepat habis. Kalau sudah begini teman-teman bisa saja mengeluarkan uang lebih banyak dari perkiraan awal, jadi kalian harus selalu bersiap diri dengan dana cadangan.
Kalau kamu termasuk orang yang “saya sih nggak pengen melihara kucing, cuma ngasih makan kucing jalanan aja” justru lebih berbahaya secara finansial, sebab, kamu nggak mungkin cuma kasih makan satu kucing bukan? Kalau yang datang lebih dari satu kucing gimana? Malahan, rumahmu bisa dijadikan basecamp sama kucing setempat. Pada akhirnya rumahmu tak lain dianggap warteg gratis sama mereka.
Selain soal makanan, kamu juga harus perhatikan kesehatan dia. Kamu akan memerlukan biaya untuk beli sampo kucing buat mandi biar dia nggak kutuan. Dalam kasus yang parah mungkin kamu harus beli obat kalau dia sakit.
Berikutnya kamu harus bisa menyiapkan uang yang cukup untuk mendandani kucingmu. Mungkin terdengar aneh pada awalnya, tapi begitu kamu sudah punya kucing, kamu akan tahu maksudnya. Kamu bisa jadi tidak tahan godaan melihat kalung kucing lucu yang bisa bunyi kleneng-kleneg itu, atau baju-bajuan supaya konten kucingmu jadi lebih menarik.
Kalau bukan habis di baju, paling tidak kamu akan tergoda untuk belikan dia bola-bolaan, ayam-ayaman, ikan-ikanan, bantal, sampai rumah kucing. Ketika godaan mulai muncul, kamu bisa memilih, puasa mutih biar uang beli lauk bisa dialihkan buat keperluan kucing, atau berdoa agar dikuatkan dari godaan yang semakin besar.
Persiapan mental
Persiapan mental adalah yang menurut saya paling harus diperhatikan. Kamu harus paham tidak semua kucing memiliki watak yang sama. Kucingmu mungkin tidak semanis kucing-kucing di video Instagram, sehingga tidak memenuhi ekspektasi awalmu ketika memelihara kucing. Beberapa kucing agak nyebelin, kayak suka dipanggil sok-sokan nggak denger. Kamu harus siap mental untuk menghadapi itu.
Memelihara kucing kadang bisa melelahkan. Selain memberi dia makan, kamu juga harus membersihkan kotorannya, mandiin dia, dan merelakan sofa atau pintumu digaruk-garuk buat ngasah kuku.
Kalau kamu mau pelihara kucing perempuan, tentu lebih sulit dari kucing pria. Kamu harus siap melihat dia jadi primadona kampung. Tapi kalau kamu melihara kucing laki-laki, kamu nggak serta merta selamat. Si boy bisa saja menghamili kucing perempuan punya tetangga dan kamu diminta pertanggungjawaban.
Selain itu, kadangkala kucing suka lupa toiletnya di mana, terutama kucing jantan. Alih-alih buang air di pasir, dia suka buang air di lemarimu, di kasurmu, atau begitu aja di tengah taman. Kamu harus siap untuk tidak marah. Kamu harus bisa menahan diri supaya tidak marah-marahin dia, karena percuma. Kamu mau marah juga dia nggak akan bisa membela diri, jadi kasihan kan.
Ketahanan mental juga diperlukan untuk mengetahui bahwa dalam dunianya, kucing tidak menganggap kita para manusia sebagai majikan. Kita adalah budak. Saya ulangi, kita adalah budak. Kita harus siap menempatkan kucing sebagai sosok penguasa atas diri kita, bukan hanya tenaga namun juga waktu. Ketika dia mau main, tidak peduli sebanyak apa tugasmu (yang kebetulan baru dikerjakan mepet-mepet deadline), kamu harus bersedia main dengannya. Mungkin saat membaca ini kamu tidak percaya, tapi tunggu sampai kucingmu menduduki keyboard laptop dan memandang kamu dengan wajah imutnya dia. Pada akhirnya kamu nggak akan tega juga dan akan memilih bermain dengan dia. Jadi siapkan dirimu untuk bergadang lebih lama mengerjakan tugas.
Pada intinya, punya kucing tidak semudah kelihatannya. Kamu perlu kestabilan finansial dan kerelaan untuk makan warteg cuma satu lauk. Kamu juga perlu meyakinkan diri bahwa kamu menerima konsekuensi untuk dibersinin dan membersihkan segala benda yang keluar dari hasil metabolisme si kucing. Namun bila kamu sudah siap, maka silahkan dan segeralah memiliki kucing. Jangan lupa juga untuk posting foto kucingmu di sosial media dan berbagi kebahagiaan untuk sesama.
BACA JUGA 4 Kesalahan Skincare Routine Para Selebgram dan YouTuber yang Harus Segera Dihentikan dan tulisan Devia Anggraini lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.