Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Berbagai Jenis Polisi Tidur yang Merajai Jalanan Jogja

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
25 Juni 2020
A A
polisi tidur mojok.co

polisi tidur mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai seorang pengendara, saya selalu berhadapan dengan satu objek. Objek yang sejatinya sangat bermanfaat bagi keamanan bersama. Objek yang sering jadi bahan proyek kampung. Objek yang sering memicu sumpah serapah. Segunduk material yang selalu hadir di setiap bentang jalan kecil. Objek itu dikenal sebagai polisi tidur, atau speed bump.

Dikenal juga sebagai marka kejut, ia adalah bagian jalan yang ditinggikan dan melintang untuk pertanda memperlabat laju kendaraan. Benda sepele ini memiliki ketentuan yang diatur oleh Keputusan Menteri Perhubungan No 3 Tahun 1994. Sudah 26 tahun keputusan ini terbit, namun tetap saja bermunculan berbagai spesies speed bump yang tidak sesuai ketentuan.

Saya bisa memaklumi. Banyak polisi tidur yang dibangun secara swadaya masyarakat. Karena dibangun secara swadaya, umumnya dibangun sesuai mood masyarakat sekitar. Dan namanya mood, akan sangat variatif dan unik antara satu dan yang lain. Apalagi jika warga sekitar senewen dengan pengendara yang biasa melalui jalan kampungnya. Pastilah speed bump tidur yang dibangun menjadi perwujudan angkara murka warga sekitar.

Dengan berbagai keunikannya, saya terketuk untuk mempelajari berbagai polisi tidur yang saya temui. Saya mengambil sampel di berbagai jalan kecil seantero kota Jogja dan sekitarnya. Dari berbagai sampel yang saya peroleh, saya coba golongkan speed bump ini dalam beberapa spesies berdasarkan kemiripannya. Berikut hasil riset serampangan yang sebenarnya tidak terlalu penting ini.

Polisi tidur yang sempurna

Salah satu spesies yang cukup langka di Kota Jogja. Polisi tidur ini mengikuti ketetapan menteri yang saya sebut di awal. Polisi tidur ini memiliki sudut kemiringan 15% dan ketinggian maksimal 120mm. Lebar puncaknya minimal 150mm dengan lebar dasar menyesuaikan. Sungguh, melalui polisi tidur ini sangat nyaman dan aman. Saya selalu tersenyum puas setiap menemukan speed bump yang sempurna ini.

Kuburan ular

Saya sebut demikian karena bentuk setengah silindris yang membulat di puncak. Mirip seperti punggung ular. Bentuk ini melanggar ketetapan menteri, namun masih nyaman untuk dilalui. Setidaknya bangun lengkungnya masih mudah dilalui kendaraan. Namun beberapa anggota spesies ini dibangun dengan sangat tinggi. Mungkin karena warga setempat ingin pamer bahwa mereka mampu membangun speed bump yang megah dan mahal. Tentunya, pamer mendahului logika keselamatan kan?

Illuminati

Spesies jenis ini berbentuk limas segitiga. Dan semua yang berbentuk segitiga pasti akan saya sebut Illuminati! Polisi tidur seperti ini sangat menyebalkan untuk dilalui. Dan jika anda kurang beruntung, runcingnya bangun ini bisa membentur dan mencederai dasar motor anda.

Saya punya kepercayaan, speed bump jenis ini memang bagian dari konspirasi elit global. Mereka ingin kita memuja simbol mereka sampai tingkatan paling dasar. Bisa juga mereka ingin menunjukkan Illuminati mengayomi semua orang, termasuk warga kampung yang jengah dengan pengendara yang suka ngebut di jalan kampung.

Baca Juga:

Polisi Tidur, Solusi Persoalan Lalu Lintas yang Malah Merepotkan Pengendara

5+1 Saran dari Warga untuk Pemkab Banyuwangi yang Nggak Berdaya Memberantas Balap Liar

Gajah tidur dan mastodon tidur

Jika lebar 15cm sudah disebut polisi tidur, maka yang lebar 50cm pantas disebut gajah tidur. Spesies ini rebahan di jalan dengan megahnya. Ukurannya bisa 3 kali lebih besar dari polisi tidur biasa. Jika anda melintasinya, anda akan merasa seperti naik ke fly-over. Beberapa spesies ini bisa lebih besar dan gagah, sehingga saya sebut sebagai mastodon tidur. Lebarnya bisa mencapai 2 meter dengan tinggi 50cm. Spesies langka ini bisa ditemui di sekitaran UGM.

Iblis berwujud semen

Inilah spesies polisi tidur yang sangat saya benci. Kemiringannya sangat curam, dan bisa lebih dari 45 derajat. Tingginya pun sering tak tanggung-tanggung. Jelas melanggar regulasi dan meresahkan pengendara yang melintas. Kekejamannya tidak hanya sekedar menyesakkan dada. Shock absorber kendaraan pun bisa hancur jika sering melintas polisi tidur ini. Spesies ini adalah perwujudan amarah dan dendam si pembuat. Auranya sangat mengerikan dan selalu haus darah.

Jeglongan sewu

Sebenarnya bukan turunan asli polisi tidur. Bahkan jenis ini tidak pernah dibangun dengan sengaja. Jeglongan sewu hadir secara alami dikarenakan jalan yang rusak parah dan dibiarkan tergerus zaman. Jalanan pun akan penuh lubang yang variatif serta susah dilalui. Warga sekitarnya pasti sangat kreatif. Daripada sibuk membenahi jalanan rusak, cukup biarkan saja tetap terjaga rusaknya. Toh kendaraan tidak akan ngebut di jeglongan sewu kan?

Demikianlah beberapa spesies polisi tidur yang berhasil saya pelajari. Mungkin anda akan menemukan berbagai spesies baru dalam perjalanan. Saya akhiri dengan sebait lirik lagu legendaris, “perjalanan ini, terasa sangat menyedihkan. Banyak polisi tidur di depanku kawan.”

BACA JUGA Kisi-kisi Menjadi Muda-mudi Overthinking Edisi Pandemi dan tulisan Dimas Prabu Yudianto lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 Juni 2020 oleh

Tags: polisi tidur
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Saya Anak Polisi dan Masih Percaya Bahwa Ada Polisi Baik di Indonesia terminal mojok

Saya Anak Polisi dan Masih Percaya Ada Polisi Baik di Indonesia

23 Oktober 2021
Polisi Tidur: Dibutuhkan Warga, tapi Bikin Jengkel Pengendara karangmalang

Polisi Tidur Area Karangmalang Jogja Nggak Manusiawi: Biar Nggak Ngebut atau Makin Dekat dengan Maut sih?

18 Juni 2023
Ilustrasi Balap liar di Banyuwangi (Unsplash)

5+1 Saran dari Warga untuk Pemkab Banyuwangi yang Nggak Berdaya Memberantas Balap Liar

4 November 2023
Polisi Tidur, Solusi Persoalan Lalu Lintas yang Malah Merepotkan Pengendara Mojok.co

Polisi Tidur, Solusi Persoalan Lalu Lintas yang Malah Merepotkan Pengendara

24 Oktober 2024
Kepribadian Orang bisa Ditebak Melalui Cara Mereka Melewati Polisi Tidur mojok.co/terminal

Kenapa Sih Harus Ada Polisi Tidur?

6 Agustus 2019
Polisi Tidur: Dibutuhkan Warga, tapi Bikin Jengkel Pengendara karangmalang

Polisi Tidur: Dibutuhkan Warga, tapi Bikin Jengkel Pengendara

2 Februari 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.