Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Beras Delanggu, Beras Primadona yang Hanya Tinggal Nama

Indraswari Pikatan oleh Indraswari Pikatan
28 November 2023
A A
Beras Delanggu, Beras Primadona yang Hanya Tinggal Nama

Beras Delanggu, Beras Primadona yang Hanya Tinggal Nama (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Tulisan saya ini diilhami pada saat saya melakukan wawancara dengan salah satu mantan wakil ketua kelompok tani Desa Baran, Kecamatan Nguter, Sukoharjo tentang pengalamannya pada masa Orde Baru. Singkat cerita perbincangan kami sampai kepada nama beras yang cukup terkenal, beras Delanggu.

Obrolan kami tentang beras Delanggu itu cukup menarik. Hal-hal seperti mutu beras, rasa nasinya seperti apa, tentu muncul. Lalu, saya melontarkan satu pertanyaan yang menurut saya menggelitik. Sukoharjo sendiri adalah penghasil beras, tapi kenapa banyak menjual beras jenis ini? Asumsi saya saat itu, beras Delanggu adalah beras yang ditanam di daerah Delanggu, Klaten.

Jawaban dari beliau mencengangkan. Beras ini tak hanya berasal dari Klaten, bisa saja berasal dari daerah lain macam Pacitan, Klaten, bahkan bisa saja berasal dari Sukoharjo sendiri.

Tentu saja saya kaget, sebab, Delanggu sendiri memang daerah penghasil beras dengan kualitas terbaik. Delanggu juga menjadi kecamatan yang menghasilkan beras Rojolele dengan kualitas terbaik.

Belum makan kalau belum makan nasi dari beras delanggu

Lalu kenapa beras, terlepas asalnya, dicap delanggu? Karena ada anggapan apabila tidak ada beras dari Delanggu mending tidak usah beli beras. Walaupun harganya lebih mahal dari beras yang lain, penggemar beras tersebut pantang membeli merek selain dari Delanggu. Bahkan beberapa penduduk Delanggu yang merantau meminta dikirimi beras tersebut karena rasanya lebih enak dari beras mana pun.

Informasi yang saya peroleh dari Bapak Kelompok Tani bahwa seiring perkembangan zaman, para petani di Delanggu beralih menanam padi varietas yang lain seperti IR, Memberamo, Ciherang, Mentik Wangi, Situbagendit. Harga varietas Rojolele yang mahal membuat petani kesulitan menjual hasil panen. Selain itu proses perawatan lumayan rumit, pun waktu panennya lebih panjang

Adanya peralihan dari varietas Rojolele ke varietas lain membuat beberapa pemilik toko mengakalinya dengan membeli beras dari daerah lain seperti Blitar yang berasnya memiliki persamaan karakteristik. Selain itu, mereka mengakalinya dengan mencampurkan beras dari daerah lain seperti Boyolali, Sukoharjo, Sragen lalu diberi label Delanggu. Oleh karena itu, secara tidak langsung Delanggu hanya berupa nama brand saja.

Hal ini dilakukan sebagai taktik marketing para pemilik toko beras agar berasnya laku. Maka dari itu, beras Delanggu hanya tinggal nama saja dan bukan lagi mewakilkan kualitas beras yang sebenarnya.

Baca Juga:

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

5 Alasan Orang Klaten Lebih Memilih Plesir ke Jogja ketimbang Solo, padahal Sama-sama Dekat

Varietas rojolele yang baru

Permasalahan ini membuat Pemerintah Klaten bekerjasama dengan Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) untuk mengembangkan varietas Rojolele yang lebih efektif. Hal itu dilakukan sebagai upaya untuk mengembalikan kejayaan Rojolele masa lampau dan petani mau menanam varietas Rojolele.

Penelitian tersebut menghasilkan varietas Srinuk dan Srinar. Adanya rekayasa genetika mampu membuat varietas lebih unggul dari usia tanaman yang semula 5 bulan bisa ditekan menjadi 4 bulan. Tinggi tanaman yang awalnya 155 sentimeter bisa diperpendek menjadi 105 sentimeter.

Dengan adanya rekayasa genetika ini, diharapkan Delanggu mampu untuk mengulang masa kejayaan varietas Rojolele induk yang sudah lama melekat pada daerah Delanggu dan dapat memenuhi kebutuhan daerah lain.

Tapi selain rekayasa genetika, mungkin ada satu hal lagi yang bisa dilakukan pemerintah. Yaitu dengan tidak begitu mudahnya memberi izin sawah diubah jadi pemukiman. Itu dulu.

Penulis: Indraswari Pikatan
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Kesan Saya Nyobain Beras Bulog untuk Pertama Kali

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 28 November 2023 oleh

Tags: beras delangguklatenrojolele
Indraswari Pikatan

Indraswari Pikatan

IRT yang suka iseng nulis.

ArtikelTerkait

Polanharjo, Kecamatan Ternyaman untuk Ditinggali di Kabupaten Klaten

Polanharjo, Kecamatan Ternyaman untuk Ditinggali di Kabupaten Klaten

17 Januari 2024
Desa Melikan Klaten, Sentra Penghasil Gerabah Putaran Miring Pertama di Dunia  

Desa Melikan Klaten, Sentra Penghasil Gerabah Putaran Miring Pertama di Dunia

29 Juni 2024
Nggak Perlu Kaget kalau KRL Jogja-Solo Penuh Sesak, yang Paham Transportasi Umum Bukan Cuma Orang Jakarta!

Nggak Perlu Kaget kalau KRL Jogja-Solo Penuh Sesak, yang Paham Transportasi Umum Bukan Cuma Orang Jakarta!

7 November 2023
Soto Garing Klaten, Soto Tanpa Kuah yang Ternyata Rasanya Nggak Seburuk Itu

Soto Garing Klaten, Soto Tanpa Kuah yang Ternyata Rasanya Nggak Seburuk Itu

18 Februari 2024
Angkringan Sering Disalahpahami dari Cawas Klaten atau Jogja, padahal Cikal Bakalnya dari Desa Ngerangan Klaten Mojok.co bogor

Angkringan Sering Disalahpahami dari Cawas Klaten atau Jogja, padahal Cikal Bakalnya dari Desa Ngerangan Klaten

10 Mei 2024
Perpustakaan Klaten: Dulu Kurang Terurus, Sekarang Sudah Bagus

Perpustakaan Klaten: Dulu Kurang Terurus, Sekarang Sudah Bagus

25 September 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

3 Sisi Lain Grobogan yang Nggak Banyak Orang Tahu

4 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
Ketika Warga Sleman Dihantui Jalan Rusak dan Trotoar Berbahaya (Unsplash)

Boleh Saja Menata Ulang Pedestrian, tapi Pemerintah Sleman Jangan Lupakan Jalan Rusak dan Trotoar Tidak Layak yang Membahayakan Warganya

3 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.