Makan siang gratis yang menggelikan
Sebagai contoh, mari kita ketahui Angka Kebutuhan Gizi (AKG) harian untuk anak kelas 1 SD. Anak usia 6-7 tahun ini butuh protein 40 gram, lemak 55 gram, karbohidrat 250 gram, serat 23 gram, air 1,5 liter dan total 1650 kkal. AKG 40 protein ini misalnya, bagaimana cara mencapainya dengan makan siang gratis?
Satu porsi makan, paling tidak harus mengandung 14 gram protein. Sedangkan 1 butir telur hanya mengandung 6 gram protein. Bisa juga dengan 50 gram daging ayam yang mengandung 15 gram protein. Kombinasi protein dari ayam, daging dan ikan yang lebih tinggi digunakan untuk mengejar AKG. Perlu diingat juga, anggarannya hanya 12ribu-15 ribu. Nah, sekarang ngerti kan kenapa ibu-ibu suka stress kalau menyiapkan menu masakan.
Makan siang gratis digadang-gadang akan diperuntukkan bagi siswa SD hingga SMA. Tapi bila ditarik lagi alasan kenapa ada makan siang gratis ini adalah sebagai program menghilangkan angka anak kekurangan gizi dan stunting. Narasi ini sungguh menggelikan, karena para dokter dan ahli sudah menyatakan cara pencegahan stunting. Yaitu dengan pemenuhan gizi sejak 100 hari pertama kehidupan, yaitu sejak pembuahan sel telur hingga anak berusia 2 tahun.
Jadi, ibu hamil, menyusui dan bayi berusia hingga 2 tahunlah yang nyata-nyata seharusnya menjadi target program menghilangkan anak kurang gizi.
Kalau perlu, geserlah langit!
Tapi sudahlah, bila nasi sudah menjadi bubur, mari kita membuatnya menjadi bubur ayam yang enak. Program makan siang gratis yang sudah menjadi bubur ini, bagaimana caranya menjadi bubur ayam yang lezat bagi anak-anak sekolah Indonesia. Tentu saja dengan menyiapkan dengan tidak ala kadarnya seperti yang sudah-sudah dari program-program pemerintah.
Bento Jepang memang standar yang tinggi. Berharap menu makan siang gratis akan seperti bento juga rasanya kok mustahil. Tapi, untuk anak, standar tertinggi haruslah jadi yang terendah, karena mereka wajib mendapat yang terbaik. Sekalipun harus menggeser langit agar hal itu bisa terwujud, maka, geserlah!
Ungkapan “Tidak ada yang namanya makan siang gratis” tampaknya harus punah. Anak-anak sekolah se-Indonesia, bergembiralah. Kalian akan makan siang gratis. Asyik!
Penulis: Aniesa Norma Dantie
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Membayangkan Program Makan Siang Gratis Diterapkan di Tadika Mesra dalam Semesta Upin Ipin