Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Belumlah Afdal Nyantrinya Seseorang Kalau Belum Gudikan

Nuriel Shiami Indiraphasa oleh Nuriel Shiami Indiraphasa
24 September 2020
A A
Belumlah AfdStereotip Menyebalkan Masyarakat Awam pada Lulusan Pondok Pesantren terminal mojok.coal Nyantrinya Seseorang Kalau Belum Gudikan santri pondok pesantren gudik terminal mojok.co

Belumlah AfdStereotip Menyebalkan Masyarakat Awam pada Lulusan Pondok Pesantren terminal mojok.coal Nyantrinya Seseorang Kalau Belum Gudikan santri pondok pesantren gudik terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Gudikan merupakan satu hal yang kehadirannya tak asing di tengah kehidupan pondok pesantren. Meski demikian, bukan berarti saya menganggap bahwa pesantren identik dengan gudik. Bukan berarti pesantren itu sarang gudik. Gudik di muka bumi itu ya mutlak. Tapi, nggak melulu tumbuh dan berkembang di pesantren aja.

Sebelumnya, mungkin ada yang belum familier dengan gudikan. Apakah gudik ini merupakan saudara tiri dari gudeg? 

Gudik atau scabies merupakan kondisi saat bagian tubuhmu itu gatal dan bernanah. Kalau nanah itu pecah dan mengering, bentuknya kadang berubah jadi koreng. Cenat-cenut cihuy gimana gitu. Wis pokoke, nelangsa.

Gudik biasanya muncul sebab lingkungan tempat tinggal dan air yang kurang bersih. Selain itu sih, karena orangnya juga jorok. Ups, akika bangeeet.

Untuk beberapa alasan, gudikan ini diidentikkan dengan kehidupan pesantren. Beberapa orang, bisa aja nggak terima dan nggak mau pesantren dikesankan sebagai tempat yang jorok dan kumuh. Mungkin, karena selama tinggal di pesantren ia mendapatkan pengalaman yang baik. Biasanya pesantren yang kayak begitu cenderung pesantren modern. Tapi, yang saya rasakan sendiri sih, beda lagi.

Meski begitu, mau dikata sebersih, semodern, sementereng apa pun sebuah pesantren, karena lingkungannya padat manusia, rasanya kehadiran gudik tak akan terelakkan. Minimal ada satu kompleks atau satu kamar di mana scabies ini menyerbu. Apalagi jika satu kamar jumlah santrinya 15-30 orang, wah, seenggaknya ada satu atau dua santri yang gudikan.

Urusan gudikan nggak berhenti di situ. Dulu setelah lulus SD, waktu masih boncel dan ingusan, saya disuruh Bapak lanjut sekolah di pesantren. Yang terpatri dalam pikiran saya adalah ungkapan, “Kalau belum gudikan, belum jadi santri.” Saya yang memang dari awal mondok langsung gudikan, ya… lumayan terhibur dengan ungkapan yang melegenda itu. Setidaknya saya sudah afdal jadi santri.

Tapi, apakah benar status “santri” seseorang dibuktikan dengan gudikan?

Baca Juga:

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Persamaan Kontroversi Feodalisme Pondok Pesantren dan Liverpool yang Dibantu Wasit ketika Menjadi Juara Liga Inggris

Setelah mengembara di kehidupan pesantren kurang lebih selama 9 tahun, ditambah lagi dengan obrolan bersama Bapak, jawabannya, “Ya, ggak, laaah.” Ikat pinggangnya manaaa? Bukan ding. Logikanya manaaa?

Saya juga kurang tahu siapa atau kapan kali pertama ungkapan tersebut muncul. Tapi, yang jelas, ungkapan tersebut cukup bermanfaat. 

Secara nggak langsung, ungkapan tersebut mengajarkan betapa di balik musibah itu selalu ada hikmah. Soalnya begini. Normalnya, santri kalau lagi sakit itu pengin pulang ke rumah terus. Serius. Ya kangen emak lah, ya pengen ada yang ngurusin lah. 

Pokoknya hati terasa gelisah, tak tenang, tak tentram. Setelah mendengar ungkapan itu lagi, saya merasa bahwa esensi dari hidup di pesantren bisa disimpulkan secara singkat melalui gudikan.

Gudikan itu bisa masuk katergoti lagi sakit, kan. Tapi, kalau posisinya lagi hari aktif di pondok, gudikan ya gudikan aja. Ngaji tetap wajib, sekolah kudu masuk, makan ya beli sendiri, mandi ya mandi sendiri. Nggak ada yang menolong. 

Untuk beberapa hal yang ringan, teman masih bisa dimintai bantuan lah. Tapi, nggak semuanya begitu karena bakal ada banyak banget santri yang juga gudikan. 

Meskipun sebenarnya nyeri banget, tetap harus ditahan. Kecual kalau kondisinya sudah parah dan berborok. Nah, mungkin si santri juga bakal dikasih dispensasi.

Sebenarnya keterbatasan ruang “higienis” selalu ikut andil bikin gudikan menular ke banyak santri lain. Meskipun sudah ro’an (bersih-bersih) seminggu sekali, kalau hidupnya tetap beramai-ramai mah sama saja. 

Hadirnya gudik dalam kehidupan di pesantren dapat menjadikan seorang santri bersikap lebih sabar, bijak dalam menentukan, dan ikhlas dalam segala keadaan. Sabar untuk tetap nggak pulang. Bijak untuk menyikapi pembagian waktu antara sekolah, ngaji, dan membersihkan gudik. Ikhlas merasakan cenat-cenutnya kuman gudik sambil beraktivitas sepanjang hari.

Makanya, santri itu bakal bisa ngerasain vibenya mondok ya kalau udah gudikan. Soalnya kerasa banget prihatinnya. Tapi, bukan berarti tolok ukur menjadi santri ada di gudik. Ngawur ae.

BACA JUGA Misteri Sendok yang Selalu Hilang: Beli Selusin, yang Tampak Cuma Sebiji dan tulisan Nuriel Shiami Indiraphasa lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 24 September 2020 oleh

Tags: Kesehatansantri
Nuriel Shiami Indiraphasa

Nuriel Shiami Indiraphasa

Jangan terlalu ngambis, nanti malah nangis.

ArtikelTerkait

Promosi Kesehatan: Jurusan Underrated yang Dianggap Cuma Sales, padahal Garda Terdepan Kesehatan Rakyat

Promosi Kesehatan: Jurusan Underrated yang Dianggap Cuma Sales, padahal Garda Terdepan Kesehatan Rakyat

28 Maret 2025
Meme “Kerja, Kerja, Kerja, Tipes” Itu Sesat, Tidak Sepenuhnya Benar Mojok.co

Meme “Kerja, Kerja, Kerja, Tipes” Itu Sesat, Tidak Sepenuhnya Benar

26 Januari 2024
Raditya Dika

Mengenal Penyakit Raditya Dika yang Belum Bisa Disembuhkan

6 September 2019
Daftar Nama Penyakit dalam Bahasa Asing yang Perlu Kita Ketahui terminal mojok

Daftar Nama Penyakit dalam Bahasa Asing yang Perlu Kita Ketahui

20 Juli 2021
kobokan

Memakai Kobokan Pas Mencuci Tangan: Bersih atau Tidak Ya?

17 September 2019
Mengusut Kasus Pencurian dengan Bantuan Dukun Adalah Tradisi di Pondok Pesantren Paling Konyol, Nggak Masuk Akal, dan Rawan Fitnah

Mengusut Kasus Pencurian dengan Bantuan Dukun Adalah Tradisi di Pondok Pesantren Paling Konyol, Nggak Masuk Akal, dan Rawan Fitnah

22 September 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

Dosen Perlu Belajar dari Aktivis Kampus, Masa Sudah Jadi Dosen Public Speaking-nya Masih Jelek?

29 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

27 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

Eretan Wetan Indramayu, Venesia Jawa Barat yang Nggak Estetik Sama Sekali

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.