Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Beli Buku Aja Dulu, Soal Baca Nanti Bisa Belakangan

Rifki Abdul Basit oleh Rifki Abdul Basit
8 Januari 2020
A A
Beli Buku Aja Dulu, Soal Baca Nanti Bisa Belakangan
Share on FacebookShare on Twitter

Kalimat itu pernah dikatakan seseorang pada saya yang saya lupa siapa. Akan tetapi, kalimat tersebut telah mengakar kuat dalam pikiran saya. Hal ini kemudian membuat saya tidak lagi ragu untuk beli buku baru meskipun buku lama belum selesai dibaca.

Kalimat ajaib itu ternyata tidak bisa berdiri sendiri, manakala kita beli buku dan malah menyimpan buku tersebut di tempat yang tertutup, tersembunyi, maka kalimat ajaib itu berubah menjadi kalimat usang. Tidak mudah memang, meningkatkan minat baca kita sebagai masyarakat Indonesia, entah apa yang salah dan entah apa yang melatarbelakanginya.

Berbicara mengenai minat baca masyarakat Indonesia yang cukup rendah, pada tulisan ini saya tidak akan lebih lanjut membicarakan hal tersebut. Saya akan fokus berbicara tentang apa yang saya sampaikan di paragraf awal.

Mungkin ada beberapa persoalan yang menjadikan kalimat ajaib itu menjadi usang, hanya dilihat, diberi senyum, dan ditinggalkan. Persoalan-persoalan ini berkembang dari sedikit pengalaman yang telah saya alami beberapa tahun ke belakang. Karena setelah saya mengemasi buku-buku yang ada di kamar saya, terdapat beberapa buku yang asing dan lupa untuk saya baca. Persoalan-persoalan tersebut antara lain:

Pertama, Penempatan Buku

Mungkin bagi beberapa orang sudah menjadi kebiasaan mengenai pentingnya menempatkan buku dengan rapi dan tertata. Tetapi sebagian orang lainnya lebih cuek, dan menempatkan buku seenaknya saja, di mana-mana.

Orang-orang yang menata bukunya dengan sangat rapi di lemari memang sangat baik. Akan tetapi, menurut saya buku-buku yang terbungkus dalam lemari itu secara tidak sadar membuat kita segan dan enggan untuk membaca apalagi untuk menyentuhnya. Sudah sekian buku yang saya lihat terbungkus dan tidak satu pun pernah saya membacanya, hanya takut, segan, dan malu untuk membukanya. Karena pikir saya, buku-buku tersebut menjadi barang paling berharga pemiliknya.

Sedangkan bagi sebagian orang yang tidak senang amat untuk merapikan, buku-buku tersebut akan tercecer di sofa, meja belajar, di pinggir jendela, bahkan di kasurnya. Sebaliknya, justru sering kali buku-buku tersebut melintas di mata, tanpa sadar kita akan terbiasa dan merasa penasaran, lalu tiba-tiba menyentuhnya, dan membacanya. Meskipun bisa jadi yang dibaca hanya judul bukunya saja.

Kedua, Omongan Orang

Dua kata tersebut selalu menjadi momok persoalan di beberapa aspek kehidupan manusia, salah satunya mengenai perbukuan yang sedang dibahas ini. Mengapa hal tersebut termasuk dalam persoalan-persoalan yang menyebabkan kalimat ajaib itu usang? Karena sebagian omongan orang itu bisa membuat kita menyerah dan meninggalkan rutinitas kita. Meskipun sebagian lainnya omongan orang itu bisa menjadi cambuk bagi kita untuk meningkatkan dan semakin semangat untuk menjalani rutinitas kita.

Baca Juga:

Guru dan Siswa Nggak Sempat Baca Buku: Guru Diburu Berkas, Siswa Diburu Tugas, Literasi Kandas

Gramedia, Toko Buku yang Sudah Nggak Menarik Lagi untuk Dikunjungi

Keterkaitannya dengan buku yakni pandangan orang mengenai buku yang tidak sesuai selera dirinya, malah ditumpahkan kepada orang lain yang menyukainya. Contohnya mengenai buku puisi yang dikeluarkan oleh Putri Marino. Sebagian warganet tidak menyukai puisi yang telah dibuat oleh Putri Marino, sebagian mengatakan tidak sesuai kaidah sastra lah, tidak ini lah, tidak itu lah. Mungkin bagi sebagian warganet yang lain, hal itu tidak akan berpengaruh apa-apa dan merupakan hal biasa. Tetapi ingat, semua orang tidak sama dan memiliki keteguhan yang berbeda-beda dalam menghadapi hal itu.

Maka dengan demikian omongan orang itu menjadi persoalan yang menyebabkan kalimat ajaib itu menjadi usang, karena secara tidak sadar dengan membaca dan mendengarkan komentar-komentar yang terkesan menghakimi tersebut, secara tidak sadar dapat menimbulkan pikiran untuk tidak menyentuh dan memiliki buku-buku tersebut. Mungkin sama halnya dengan pelarangan buku-buku kiri di masa lalu yang membuat pembaca enggan untuk memilikinya.

Dua hal yang kiranya merupakan sebuah hal sepele, ternyata pada perkembangannya dapat menyebabkan sebuah kalimat ajaib menjadi usang. Meskipun sebagian orang lainnya tidak terpengaruh oleh kalimat ajaib itu dan mungkin saja tidak mengetahui kalimat ajaib itu. Dan bersikap bodo amat itu tidak segampang dikatakannya, bahkan setiap pergerakannya selalu diiringi dengan perasaan.

Mengenai manjurnya kalimat ajaib itu, kembali pada kepercayaan dari diri masing-masing. Sebab, bila tidak ada kepercayaan mengenai suatu hal, tidak ada sedikit pun rasa percaya, maka mustahil hal tersebut dapat terjadi dan mempengaruhinya.

BACA JUGA Tenang Saja, Pasar Bisa Diciptakan di Toko Buku atau tulisan Rifki Abdul Basit lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 8 Januari 2020 oleh

Tags: bacabeli buku
Rifki Abdul Basit

Rifki Abdul Basit

Rifki Abdul Basit, merupakan seorang mahasiswa di Universitas Pendidikan Indonesia yang mencoba berkenalan dengan tulisan dan tulis-menulis, belum lama ini menerbitkan sebuah kumpu;an puisi berjudul; Inikah Puisi? Kumpulan Catatan-catatan yang dia anggap puisi (2019).

ArtikelTerkait

Reading Slump, Mimpi Buruk bagi Pembaca

Reading Slump, Mimpi Buruk bagi Pembaca

19 Januari 2022
Gramedia, Toko Buku yang Sudah Nggak Menarik Lagi untuk Dikunjungi

Gramedia, Toko Buku yang Sudah Nggak Menarik Lagi untuk Dikunjungi

8 Februari 2024
pedagang buku penjual buku online toko buku online Segalau-galaunya Hubungan Tanpa Status, Masih Lebih Galau Tak Kesampaian Beli Buku di Tanggal Tua

Segalau-galaunya Hubungan Tanpa Status, Masih Lebih Galau Tak Kesampaian Beli Buku di Tanggal Tua

15 Januari 2020
Guru dan Siswa Nggak Sempat Baca Buku: Guru Diburu Berkas, Siswa Diburu Tugas

Guru dan Siswa Nggak Sempat Baca Buku: Guru Diburu Berkas, Siswa Diburu Tugas, Literasi Kandas

16 April 2024
Rame-rame Ulang Tahun Majalah Bobo ke-50 Bikin Saya Sadar Betapa Tidak Meratanya Akses Literasi di Indonesia

Rame-rame Ulang Tahun Majalah Bobo ke-50 Bikin Saya Sadar Betapa Tidak Meratanya Akses Literasi di Indonesia

29 Juni 2023
Menghindari Perilaku Tsundoku, Membeli Banyak Buku Namun Tidak Dibaca terminal mojok

Menghindari Perilaku Tsundoku, Membeli Banyak Buku Namun Tidak Dibaca

10 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.