Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Ekonomi

Belajar dari Kasus Beli Genteng di Tokopedia, Pentingnya Jadi Smart Buyer

Isidorus Rio Turangga Budi Satria oleh Isidorus Rio Turangga Budi Satria
2 Maret 2023
A A
Belajar dari Kasus Beli Genteng di Tokopedia, Pentingnya Jadi Smart Buyer Terminal Mojok.co

Belajar dari Kasus Beli Genteng di Tokopedia, Pentingnya Jadi Smart Buyer Terminal Mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Bukan media sosial namanya kalau tidak membuat riuh. Keriuhan kali ini ‘disponsori’ oleh pengguna Tokopedia bernama Anita Feng. Melalui akun LinkedIn-nya, Anita Feng bercerita sebuah pengalaman tentang transaksi pembelian genteng melalui platform Tokopedia dengan nilai cukup wah; Rp28,7 juta!

Singkat cerita, Anita Feng melakukan transaksi pembelian genteng di salah satu penjual di Tokopedia. Sedikit kronologi yang dirangkum dari cerita ini melalui versi Anita, dimulai pada 14 Februari 2023. Bermaksud membeli genteng sebanyak 2.870 buah, Anita melakukan transaksi sebesar Rp28,7 juta dan melakukan opsi pengiriman same day menggunakan sepeda motor.

Sehari berselang, tepatnya pada 15 Februari 2023. Status pesanan genteng hampir 3.000 buah itu tertulis “Pesanan Tiba”. Meski Anita mengklaim, ia sama sekali belum menerima produk yang ia pesan. Sehari berlanjut pada 16 Februari 2023, Anita mengajukan komplain dengan mengklik fitur komplain di aplikasi Tokopedia. Setelah melakukan komplain, pesanan yang ia pesan tak jua tiba dan status di aplikasi masih tertulis “Pesanan Dikomplain”.

Puncaknya pada 17 Februari 2023, dari cerita Anita, status “Pesanan Dikomplain” dicabut otomatis oleh sistem tepat pada pukul 19.00 dan dana Anita Feng diteruskan kepada penjual. Anita juga mengklaim bahwa etalase toko tempat ia bertransaksi hilang di Tokopedia berikut jejak review dari toko bersangkutan. Usai ‘memakan’ uang Rp28,7 juta, toko itu lenyap tak berjejak, menurut versi Anita.

Fakta berbeda yang dipaparkan Tokopedia

Namun, fakta yang dipaparkan pihak Tokopedia kemudian berbeda dengan apa yang dipaparkan oleh Anita Feng dalam unggahannya.

Fakta #1 Pengiriman genteng menggunakan kurir pribadi di luar Tokopedia

Fakta pertama, benar bahwa Anita melakukan pembelian genteng dengan nominal sebesar Rp28,7 juta pada 14 Februari 2023 dengan menggunakan pengiriman same day lewat sepeda motor di Tokopedia. Namun yang menarik kemudian, penelusuran dari Tokopedia menemukan fakta penting bahwa atas tawaran penjual, yang juga diiyakan oleh pembeli yakni Anita Feng, pengiriman genteng dilakukan menggunakan kurir pribadi di luar Tokopedia. Sedangkan kurir same day yang sudah dijadwalkan melalui aplikasi Tokopedia, hanya digunakan untuk mengirimkan invoice saja.

Ini zonk yang pertama dan menurut saya, cukup krusial. Saya adalah seller aktif sekaligus buyer yang juga sangat aktif di Tokopedia. Dan selama 4 tahun terakhir aktif di platform tersebut, saya selalu menghindari yang namanya opsi pengiriman di luar yang tercantum dan disajikan oleh aplikasi. Menurut saya ya, sebagai smart buyer, harusnya sudah jadi pemahaman umum bagi kita buat sadar dan sepenuhnya tahu bahwa segala opsi yang dilakukan di luar aplikasi adalah hal yang riskan dan tentu sangat berisiko.

Tokopedia, menurut saya, sudah memiliki opsi pemilihan yang cukup lengkap terkait jasa pengiriman mana yang kita mau, berikut harganya masing-masing yang kita kehendaki. Fitur ini sudah sangat lengkap, bahkan jauh lebih lengkap dari opsi pemilihan jasa pengiriman yang ada di beberapa kompetitor lain di platform e-commerce lainnya.

Baca Juga:

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Fakta #2 Anita tidak mengajukan komplain

Fakta yang kedua, Anita Feng menyebut di unggahannya bahwa ia sudah mengajukan komplain, tapi Tokopedia tidak menindaklanjuti komplain tersebut dan selesai otomatis secara sistem. Ia juga menyebut sudah berbicara di layanan Tokopedia Care, tapi pelayanannya ia anggap lambat dan berbelit-belit. Namun, menariknya, penelusuran Tokopedia secara internal sendiri kemudian membuktikan bahwa pesanan Anita selesai secara otomatis sesuai batas waktu 2×24 jam setelah pesanan ia terima dan dana diteruskan ke penjual. Dari pengecekan sistem Tokopedia, Anita tidak mengajukan komplain. Tokopedia juga memastikan tidak menemukan adanya kesalahan sistem di proses transaksi Anita.

Ini zonk yang kedua dan lagi-lagi sangat amat krusial. Saya pernah mengalami hal serupa namun dengan kisah berbeda. Fitur komplain di Tokopedia sejatinya cukup solutif dan di pengalaman saya pribadi, cukup memudahkan kedua belah pihak untuk menemukan titik temu. Saya pernah bertransaksi dengan sistem pre-order terkait satu barang. Singkat cerita, barang ini sudah jadi dan dikirim ke saya namun hilang dalam proses pengiriman melalui kurir ekspedisi.

Yang saya lakukan kemudian, karena pesanan tak kunjung sampai di alamat saya, adalah bertanya sekaligus mengajukan komplain ke penjual. Tokopedia cukup solutif di hal ini. Sebagai platform, ia memastikan penjual bersedia mengirim lagi barang yang seharusnya jadi hak saya, sembari menyakinkan penjual bahwa uang yang sudah saya bayarkan di rekening bersama di dalam aplikasi Tokopedia, nantinya akan diteruskan ke penjual. Solusi yang memuaskan kedua belah pihak. Pembeli puas, penjual puas, meski ia harus merelakan satu produknya hilang di ekspedisi. 

Tokopedia sudah menonaktifkan toko tersebut

Tokopedia sendiri dalam keterangan resminya menyebut bahwa mereka sudah menonaktifkan toko terkait secara permanen. Sebab, Tokopedia menganggap toko tersebut melanggar syarat dan ketentuan. Pelanggaran tersebut salah satunya dan yang paling fatal adalah memfasilitasi pengiriman di luar aplikasi Tokopedia. Namun sial bagi Anita Feng, ia tak jua mendapatkan genteng dan uangnya raib puluhan juta. Dari perkembangan kabar terbaru pun, pihak Anita belum memberikan respons dan tidak kunjung melakukan pelaporan ke pihak berwajib. Kendati pihak Tokopedia sudah siap kooperatif jika kasus ini dilaporkan ke polisi dan diurus secara hukum.

Kasus ini sendiri sebenarnya menunjukkan bahwa teknologi itu memang ada dan dibuat untuk memudahkan sebagian besar urusan kita, asal kita tahu cara memakainya dengan tepat dan pas. Teknologi memang dirancang melalui smart system, tapi jangan sampai kita tidak smart juga dalam memanfaatkan sistem tersebut.

Baca halaman selanjutnya….

Pentingnya menjadi smart buyer

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 4 Maret 2023 oleh

Tags: Beli Gentengmarketplacepilihan redaksiSmart Buyertokopedia
Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Dulu nulis bola, sekarang nulis tekno.

ArtikelTerkait

Tips Jelajah Jogja Solo dan Sebaliknya, Nggak Perlu Ribet Bawa Kendaraan dengan Fitur Ini Terminal Mojok.co (Unsplash.com)

Tips Jelajah Jogja-Solo dan Sebaliknya, Nggak Perlu Ribet Bawa Kendaraan dengan Fitur Ini

24 Maret 2023
Argo Bromo Anggrek, Legenda Jalur Utara dan Adaptasi Fasilitasnya di Tiap Era terminal mojok

Argo Bromo Anggrek, Legenda Jalur Utara dan Adaptasi Fasilitasnya di Tiap Era

8 Desember 2021
Adu Derita Antara Juliari Batubara, Sisyphus, dan Pat Kai_ Siapakah yang Paling Sengsara_ terminal mojok

Adu Derita Antara Juliari Batubara, Sisyphus, dan Pat Kai: Siapakah yang Paling Sengsara?

15 Agustus 2021
5 Jalanan di Kota Bandung yang Harus Diwaspadai terminal mojok.co

5 Jalanan di Kota Bandung yang Harus Diwaspadai

30 Desember 2021
shopee iklan tokopedia milo topicana slim mojok

Iklan Shopee Adalah Iklan Paling Menyebalkan

11 November 2020
Nggak Usah Kaget Mahasiswa Terlantar karena Kampus Bubar, Namanya Juga Bisnis terminal mojok.co

Nggak Usah Kaget Mahasiswa Terlantar karena Kampus Bubar, Namanya Juga Bisnis

25 Oktober 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nggak Punya QRIS, Nenek Dituduh Nggak Mau Bayar Roti (Unsplash)

Rasanya Sangat Sedih ketika Nenek Saya Dituduh Nggak Mau Bayar Roti Terkenal karena Nggak Bisa Pakai QRIS

21 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.