Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Beginilah Rasanya Hidup di Kos 250 Ribu per Bulan di Bandung dari Awal Kuliah Hingga Lulus: Tempatnya Menyedihkan, tapi Saya Terima dengan Lapang Dada

Ruslan Abdul Munir oleh Ruslan Abdul Munir
12 Mei 2025
A A
Beginilah Rasanya Hidup di Kos 250 Ribu per Bulan di Bandung dari Awal Kuliah Hingga Lulus: Tempatnya Menyedihkan, tapi Saya Terima dengan Lapang Dada

Beginilah Rasanya Hidup di Kos 250 Ribu per Bulan di Bandung dari Awal Kuliah Hingga Lulus: Tempatnya Menyedihkan, tapi Saya Terima dengan Lapang Dada

Share on FacebookShare on Twitter

Kalau orang lain cerita soal ngekos di apartemen mewah atau minimal kamar ber-AC, maka izinkan saya untuk bercerita soal rasanya hidup di kos 250 ribu di Bandung, yang lebih mirip tempat bertapa daripada tempat tinggal.

Saya kuliah di Bandung selama tiga setengah tahun, dan dari awal sampai akhir saya ngekos di satu tempat yang sama, harga 250 ribu rupiah per bulan. Nggak, saya nggak salah ketik. Dua ratus lima puluh ribu. Bahkan kadang saya sendiri heran, itu kos-kosan atau tempat survival?

Tapi dari tempat sederhana itu, saya banyak belajar hal soal hidup, kesederhanaan, dan betapa kuatnya manusia kalau sudah terpaksa. Berikut ini beberapa hal yang saya alami. Alami banget.

Ukuran kamar kos lebih kecil dari hati yang belum siap move on

Kamar kos 250 ribu di Bandung saya cukup untuk satu kasur tipis, satu rak kecil dan beberapa barang serta perintilan alat makan yang saya pakai sehari-hari. Kalau ada tamu datang, atau teman kuliah yang datang ya sudah. Salah satu dari kami harus duduk dekat pintu.

Kamar kos saya berada di lantai dua. Alasnya hanya terbuat dari kayu, yang sepertinya tidak sanggup menahan beban tubuh penghuni plus beban hidupnya. Tapi di situlah saya tidur, makan, belajar, bahkan menangis diam-diam ketika kondisi sedang tidak baik-baik saja. Nggak luas, tapi cukup untuk bertahan.

Fasilitas? jangan banyak nanya, nanti nangis

Fasilitas di kos 250 ribu saya sangat sederhana. Kamar mandi luar, air kadang ngalir kadang ngambek. Kalau malam lampu depan kosan mati, nggak ada satu pun yang inisipatif buat ganti. Nggak ada petugas keamanan di sana, makanya beberapa kali saya sempat kecolongan. Padahal waktu itu sepatu baru beli, belum juga seminggu, eh udah raib entah ke mana.

Tapi semua itu jadi biasa saja. Karena harga 250 ribu itu bukan cuma harga yang murah, tapi juga pengingat bagi saya bahwa hidup itu nggak selalu bisa dimanjakan. Saya jadi tahu cara hemat air, cara mancing sanyo kalau air ngambek, bahkan tau cara membuat nasi goreng tanpa wajan.

Tetangga kos yang “yah elu lagi-elu lagi”

Kosan ini bukan kosan biasa, tapi semacam markas alumni tak resmi dari SMA saya dulu. Kenapa? karena yang punya kosan adalah guru SMA saya sendiri. Jadi tiap tahun selalu aja ada yang diturunkan dari angkatan atas ke angkatan bawah. Saya pun dulu tahu karena informasi dari kakak kelas. Alhasil isi kosan itu ya wajah-wajah yang familiar semua.

Baca Juga:

4 Kasta Tertinggi Varian Rasa Brownies Amanda yang Nggak Bikin Kecewa

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

Tapi anehnya, justru karena saling kenal itu, rasa canggung cepat luntur dan rasa solidaritasnya lumayan tinggi. Di tempat sempit itu, kami selain jadi teman juga serasa saudara bahkan pengganti keluarga saat jauh dari rumah. Fun fact, saya adalah penghuni terakhir kosan itu, dan kabarnya kosannya sekarang sudah pindah kepemilikan.

Malu itu sementara, tapi lulus itu selamanya

Awal-awal saya sempat minder. Teman-teman lain kosannya bagus, kasurnya spring bed, bahkan punya balkon buat ngopi-ngopi estetik. Saya? Kasur tipis, dinding sedikit rembes, dan suara ayam tetangga jam 3 pagi. Tapi pelan-pelan saya sadar, rasa malu itu cuma sementara, yang penting saya tetap bisa fokus kuliah dan lulus tepat waktu.

Sekarang kos saya sudah bisa dibilang layak untuk tinggal. Tidak perlu khawatir lagi air rembes kalau hujan badai datang, tidak perlu ada drama air ngambek dan saya harus mancing dulu biar bisa mandi dan nyuci. Dan yang paling penting sekarang lumayan luas dan aman. Tapi kos 250 ribu di Bandung tempat saya dulu berada masih saya kenang. Bukan karena sempitnya, tapi karena di situlah saya banyak belajar bersyukur.

Cerita ini bukan minta untuk dikasihani. Ini cerita nyata, sebagai pengingat bahwa banyak dari kita memulai dari tempat-tempat sempit, panas, dan penuh keterbatasan. Tapi dari sanalah mental ditempa dan dibentuk, mimpi dilatih, dan makna hidup dipahami.

Jadi, kalau kamu sedang ngekos dengan segala keterbatasan, percayalah, yang penting bukan tempat tinggalnya. Tapi bagaimana kamu tetap bertahan dan tetap melangkah di tengah keterbatasan itu.

Penulis: Ruslan Abdul Munir
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Panduan Mencari Kos di Jatinangor bagi Mahasiswa Baru Unpad yang Sebentar Lagi Mengikuti Kegiatan Prabu

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Mei 2025 oleh

Tags: Bandungkos 250 ribukos per bulan
Ruslan Abdul Munir

Ruslan Abdul Munir

Book lover.

ArtikelTerkait

Jalan Rengas Bandung Masih Jadi Mimpi Buruk bagi Pengendara Mojok.co

Bandung Kota Galian: Sudah Macet, Tertimpa Galian yang Bikin Tambah Rudet!

9 Desember 2024
Batununggal Kecamatan Paling Nyaman di Kota Bandung, Hidup Jauh Lebih Mudah di Tempat Ini Mojok.co

Batununggal Kecamatan Paling Nyaman di Kota Bandung, Hidup Jauh Lebih Mudah di Tempat Ini

25 Februari 2024
Jalan Layang MBZ, Mimpi Buruk Pengguna Jalan Tol Jakarta-Jawa Barat

Jalan Layang MBZ, Mimpi Buruk Pengguna Jalan Tol Jakarta-Jawa Barat

18 Juni 2023
SMP Negeri 7 Bandung: Sekolah Negeri Rasa Pesantren, Terlalu Ikut Campur Urusan Agama Siswanya Mojok.co

SMP Negeri 7 Bandung: Sekolah Negeri Rasa Pesantren, Terlalu Ikut Campur Urusan Agama Siswanya

24 Juni 2025
Sisi Gelap Jalan Asia Afrika Bandung yang Katanya Romantis

Sisi Gelap Jalan Asia Afrika Bandung yang Katanya Romantis

5 Januari 2025
4 Alasan Orang Cimahi Terpaksa Ngaku Asli Bandung di Perantauan terminal mojok.co

Serba-serbi Cimahi, Kota Mungil di Tengah-tengah Bandung Raya

28 Juni 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

Mengenal ITERA, Kampus Teknologi Negeri Satu-satunya di Sumatra yang Sering Disebut Adik ITB

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.